Setelah acara pengakuan pengakuan itu hubungan ku dan Fathan ternyata makin baik. Kami sepakat untuk saling terbuka dan berbagi. Mungkin ini yg dinamakan zona pertemanan. Ah sedih menyebutnya wkwk. Tapi justru itu bagus Allah masih menjaga hatiku agar tidak terlalu larut dalam nafsu cinta, romantis bukan.
4 tahun kemudian ...
Aku dan Fathan masih berteman, sangat baik sampai aku bingung rasaku cinta atau sekedar nyaman. Berjuang bersama, membantunya sampai dia jadi lulusan terbaik, menemaninya ujian kerja, namun Tuhan tidak menginginkan aku berjodoh dengannya. Ya, kisah sedih ini sudah ditakdirkan dari awal.
Jadi, Fathan berjodoh dengan siapa? Mawar? Bukan. Dia berjodoh dengan Bella, Bella Berliana Putri, perempuan muda yang bahkan lebih muda dari adiknya. Perempuan pilihan orang tuanya. Begitulah takdir, tidak pantas ditangisi hanya patut disyukuri. Terimakasih Fathan, aku bertumbuh bersamamu.
Tamat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lelaki Subuh
Fiksi RemajaFathan bukan lelaki sempurna, hanya seseorang yang menjadi impian Nisa. Sederhana dan bagus agamanya. Bersahabat sejak lama, dan dengan sadar menaruh rasa. Nisa paham rasa itu tidak pantas disampaikan, dengan diam ia berharap Fathan mengerti dan men...