Prolog

341 22 1
                                    

Tuhan yang menciptakan rasa. Tapi bagaimana bisa aku terjebak dalam rasa yang tak semestinya. Layaknya Ali bagi Fatimahnya, kamu begitu tak terdefinisi bagiku. Akhlakmu, pola pikirmu, kesejukan dalam setiap tutur kata yang kau ucapkan. Bahkan aku tak sanggup bila harus membayangan ibunda Khadijah. Aku bukan beliau yang begitu yakin dan sholihah hingga sanggup meminang Muhammad. Aku hanyalah abu bekas pembakaran, terlupakan, dan mungkin hatimu takkan sempat menyimpan namaku barang sebentar. Aku selalu ingin ada kala dirimu kesulitan. Dan detik ini aku khawatir padamu yang sedang murung tak seperti biasanya. Dunia seperti kehilangan mataharinya, tumbuhan bisa jadi segera mati kekeringan karena kehilangan airnya. Allah jagakan dia, tenangkan pikirannya, karena disini, aku Khairunnisa, tak mampu berucap sepatah katapun untuk menenangkannya.
💙

Lelaki SubuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang