8

5.4K 904 140
                                    

Mata Jaemin membuka lebar, memandang tubuh yang tengah berbaring di atas ranjang dengan sorot penuh penasaran. Di sekelilingnya telah berdiri anggota keluarga yang lain. Jungwoo duduk pada sofa di ujung ruangan, Mark menyendiri di balkon di bawah sinar sang rembulan, sedang Seungwoo berdiri di kaki ranjang dengan kedua tangan yang tertelan dalam saku celana kainnya. Dan ia, Jaemin, duduk di bawah ranjang dengan tangan dan dagu yang berpangku di sisi tempat itu, sambil terus memperhatikan tubuh sosok lelaki yang telah terbaring diam sejak dibawa kemari, ke rumah para Mier.

Jaemin tak tahu bagaimana dan kenapa Mark tiba-tiba memboyong tubuh seorang manusia yang tak sadarkan diri ke dalam rumah mereka. Bukan berarti makhluk itu tidak diterima di sana. Bagaimanapun, Mier merupakan klan vampir paling bersahabat dengan keberadaan manusia. Hanya saja si biang pelaku, Mark itu, tak bicara apa-apa pada mereka. Hanya mengatakan bahwa ia butuh tempat bagi si manusia yang diboyongnya itu.

Seluruh penghuni rumah jelas terkejut, terlebih akan penampilan Mark saat itu. Si pemuda Pravidlo datang dengan kondisi tubuh terselimuti darah, rambut yang berantakan, sorot mata tajam dengan manik berwarna merah, berikut tubuh manusia tak berdaya yang berada dalam dekapannya.

Seungwoo pun lantas bergegas mengambil langkah cepat, seolah ia telah tahu perihal masalah tersebut. Pria itu langsung memerintah Jaemin dan Jungwoo untuk menyediakan perawatan bagi manusia yang tak sadar diri tersebut. Pakaian yang penuh darahㅡakibat berada dalam dekapan tubuh Markㅡdiganti dengan pakaian yang lebih layak. Tubuhnya dibaringkan pada ranjang di kamar Jaemin, dibuat senyaman mungkin.

Kurang lebih penjelasan Seungwoo yang Jaemin berhasil tangkap adalah bahwa manusia itu tengah kesakitan, dan sekelompok vampir tak bertanggung jawab memanfaatkan kondisi tersebut dengan berusaha mengubahnya menjadi bagian dari kelompok pemberontak. Tanpa perlu dijelaskan lebih lanjut, baik ia maupun Jungwoo sudah mengerti apa dan siapa yang dimaksud. Youngho, tentunya. Pria itu, sebagaimana yang telah lama mereka tahu, merupakan pemberontak dan berusaha menciptakan pasukan untuk menggulingkan pemerintahan bangsa vampir. Itulah sebab mengapa Mark sampai memilih untuk meninggalkan klan.

"Ayah," panggil Jaemin kemudian, merasa lelah dalam kesunyian kamar yang telah berlangsung sejak sosok manusia itu dibaringkan di sana. Bulan purnama meninggi di langit malam, menandakan waktu yang telah sangat larut. "Tubuh manusia ini... bukankah sudah menerima penyaluran darah?"

Seungwoo yang masih berdiri di kaki ranjang, dengan tubuh menghadap ke arah si sosok manusia, menghela napas dan mengangguk. "Tetapi badannya belum bisa menerima secara penuh, karena darah yang dialirkan tidak sampai memenuhi seluruh tubuhnya; hanya beberapa persen. Dan saat ini, darah itu sedang berusaha menyesuaikan diri di dalam tubuhnya," jelas pria itu.

"Itu sebabnya aku membawa dia kemari," kata Mark, menolehkan kepala dari arah balkon ke dalam kamar. Jaemin menengok menatapnya. "Seungwoo harus mengeluarkan darah racun itu, sebelum peluangnya untuk berubah jadi makin besar. Racun vampir tidak boleh sampai menguasai tubuhnya."

"Tapi dia sekarat," timpal Jungwoo yang sedari tadi hanya duduk diam. Lelaki itu beranjak dari atas sofa, berjalan perlahan mendekati ranjang dengan bibir yang menyeringai. "Jika kalian memaksa membuang darah Pravidlo, dia akan segera mati. Penyakitnya sudah menggerogoti alat pernapasannya, dan darah itu adalah satu-satunya jaminan agar dia tetap hidup."

Keheningan seketika mengisi ruangan. Setiap hati dari jiwa yang berada di ruangan itu berkecamuk mendengar penjelasan Jungwoo. Seungwoo sendiri menyadari, bahwa apa yang Jungwoo katakan adalah benar. Manusia yang terbaring lemah itu telah jauh di atas kata sekarat, dan darah Pravidlo yang berada di dalam tubuhnyalah yang menjaganya tetap hidup, sembari menunggunya berubah jadi vampir secara penuh. Namun akibat kapasitas darah vampir yang mengalir tidak cukup besar membuat keadaan menjadi rumit. Lelaki manusia itu akan mengalami kesulitan apabila menjalani hidup dalam masa transasisi tanpa pengawasan.

[✓] Ocean Eyes Arc #1 [Bahasa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang