23 - A

5.4K 596 295
                                    

Halo, teman-teman! Maaf karena waktu update yang lama T-T Bab ini adalah bab yang penuh pertimbangan dibanding bab-bab sebelumnya, dan bab 23 juga adalah bab terpanjang sejauh ini, ada sampai 10k words zheyenk! Makanya sampe dibagi jadi 2 bagian. Aku terlalu mendalami sampe bacotnya tuh banyak syekali, huhu ~ :'3

Makasih banyak buat teman-teman beta readersku, RosyidinaAfifahitsme__d dan notursun yang udah ngebantu aku dengan naskah panjang ini. Yang udah bantu ngerombak dan ngasih banyak banget masukan yang membantu supaya cerita ini 'layak' dipublikasiin di Wattpad sebagai rangkaian bab OCEAN EYES. Makasih udah betah aku chat dan telfonin selama berjam-jam cuma buat ngebedah naskah ini. I OE YOU, GUYS! 💙

Makasih juga buat teman-teman pembaca setia OE. Tanpa kalian, bab ini nggak bakal ada dan aku bakal bener-bener membuang naskah OE *truth to be told* But here we are now, guys! Di tempat di mana semua hal kebuka. Huft ... Aku takut banget sebenernya sama bab ini, aseli. Insecure parah! Tapi demi kalian, demi OE dan demi diriku sendiri (wkwk) aku terus belajar. Rombak, rombak, rombak! Revisi, revisi, revisi! Dan semoga kalian bakal suka sama hasil akhir ini! T-T

Last but not least, please enjoy my hardworking, featuring all my lovely beta readers~ ♡ Dan jangan lupa vote dan komennnya, luv! 😘💙

.

.

.

Playlist: Under My Oak Tree - Johannes Bornlof; Dismantle - Peter Sandberg; Deeper Than the Ocean - Bonnie Grace (Link playlist bisa dilihat di bio aku)

.

.

.

Pernahkan Mark berciuman sebelumnya?

Maksudnya, berciuman yang seperti ini, yang terasa semenakjubkan ini, yang membuat jantung matinya seolah berdetak selayak ini, yang membuat hampir keseluruhan organ tubuhnya yang mati melompat-lompat siap berfungsi? Tidak. Mungkin memang tidak.

Mark tidak pernah merasakan kehangatan mendekati kehidupan sebagaimana yang ditawarkan saat ini: dekapan membara serta detakan menggila jantung manusia yang menghantam dadanya sendiri, dipenuhi dengan aura cinta dan cita yang tidak pernah Mark duga akan ia dapatkan dari sosok selain wanita itu.

Mark merasa bahwa sudah sangat amat lama sejak terakhir kali ia mendapat dekapan seperti ini. Dekapan hangat, dengan kidung detakan jantung serta buaian hati, membuatnya enggan membuka mata, membuatnya enggan menyudahi semua, mempertahankan agar tetap seperti ini keadaannya. Namun, apa memang pantas? Setelah segala yang ia lalui, setelah segala kenangan yang pernah terjadi, setelah senyuman wanita itu berubah menjadi jerit ketakutan, setelah mata indahnya tertutup air mata yang membutakan, bahkan hingga ia menghilang selamanya dari hidupnya. Apakah Mark pantas mendapat sesuatu seindah ini? Sesuatu yang hanya pernah diberikan oleh wanita itu, sedang Mark sendiri tidak bisa melakukan apa pun ketika melihatnya ketakutan; tak siap mati. Apa bahkan Mark pantas mendapat kehidupan, meski terkutuk, hingga sejauh ini?

Mark menganggap bahwa kehidupan terkutuk sebagai vampir, hidup dengan sang ayah yang tidak tahu apa-apa selain membentuknya sebagai pemuda tak punya hati yang akan siap memenuhi segala keinginannya, adalah sebuah kehidupan yang pantas bagi Mark. Kehidupan yang tumpul, kehidupan yang kasar, kehidupan yang terkoyak. Bahkan apa yang ia dapatkan kesannya selalu berlebihan. Setiap pijakan langkah, setiap pertumbuhan, setiap deret peristiwa yang ia saksikan melalui kedua mata birunya; semua sudah terlalu berlebihan.

[✓] Ocean Eyes Arc #1 [Bahasa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang