19. Birthday party

4.4K 500 43
                                    

Jemari Hoseok digenggam erat namun lembut oleh Junmyeon, ia dituntun hati-hati menuju rumah besar yang pintunya sudah terbuka lebar.

Yah, mau sebesar apapun rasa gugup yang melingkupi sekujur tubuh omega kecil itu ia tetap melangkah masuk ke dalam rumah mewah tersebut. Rumah Junmyeon itu mewah, tapi rumah kedua orang tuanya ini lebih mewah dan besar, Hoseok bahkan yakin rumah yang sedang ia pijak ini bisa menampung puluhan manusia.

Diam-diam Hoseok sempat meringis kagum sekaligus merasa malu luar biasa, dalam sekejap ia merasa langit baru saja runtuh menimpa tubuhnya. Seolah kenyataan kini mulai menampar habis kesadaran Hoseok, bagaimana mungkin dirinya lupa bahwa Junmyeon dan keluarga besarnya adalah orang-orang terpandang? Kedua orangtua Junmyeon bahkan memiliki tiga putra berstatus alpha yang semuanya sukses. Berbanding tebalik dengan dirinya yang bahkan bisa di sebut tidak memiliki apapun. Ia sendirian di dunia ini, dan hanya memiliki tubuhnya saja.

Apa yang akan di katakam orangtua Junmyeon jika mengetahui bahwa mate putranya adalah omega laki-laki yang hidup sebatang kara?

Tidak. Hoseok menggeleng dan menghentikan langkahnya yang otomatis menghentikan langkah Junmyeon juga. Alpha itu menoleh dan menatapnya dengan bingung, kemudiam terdengar pertanyaan 'Ada apa?'

Hoseok terdiam dengan kepala tertunduk. Harusnya ia membicarakan hal ini lebih serius bersama Junmyeon tadi pagi, tapi dirinya tidak di beri kesempatan untuk menolak atau berpikir lebih panjang lagi. Saat ini, sudah terlambat untuk balik badan dan pergi begitu saja karena dirinya sudah berada di dalam rumah besar itu bersama Junmyeon.

"Hoseok?"

Hoseok tersentak, ia refleks mendongak dan menatap linglung, "Y-ya?"

"Kenapa berhenti? Kita sudah hampir sampai di ruang tengah, ayo." Junmyeon menarik perlahan jemari Hoseok yang masih ia genggam erat.

Hoseok mengembuskan napas pasrah meskipun langkahnya begitu berat. Dalam hati dirinya benar-benar pasrah dengan apapun yang akan terjadi atau yang akan ia terima setelah ini, tentang kemungkinan kehadirannya yang tidak di terima, pandangan merendahkan karena dirinya tidak punya apa-apa, atau usiran karena dirinya tidak pantas bersanding dengan alpha seperti Junmyeon. Apapun itu, jika berakhir Hoseok yang harus pergi meninggalkan alphanya, maka ia sudah bersiap dan hanya perlu berlapang dada, jika hal itu terjadi dirinya tidak akan terlalu terkejut atau sakit hati karena sudah mempersiapkan diri.

'Ayah, bagaimana ini? Kurasa setelah ini aku benar-benar akan sendirian.'

Biarlah hari ini Hoseok hanya menuruti kemauan Junmyeon saja, ia cukup tahu diri bahwa ia tidak punya kuasa apapun untuk menolak segala keinginan sang alpha. Sangat mustahil.

"Hoseok, angkat kepalamu," bisik Junmyeon setelah menghentikan langkahnya. Hoseok yang berdiri di sampingnya dengan kepala yang masih tertunduk dan wajah pucat itu menggigit bibir bawah ragu, kemudian pelan-pelan mengangkat wajahnya yang tanpa ia tahu sudah di nantikan oleh beberapa orang di hadapannya saat ini.

Tepat setelah Hoseok mengangkat wajah, confetti langsung berhamburan di atas kepalanya, serta suara nyaring dari terompet terdengar bersahutan, kemudian suara teriakan heboh terdengar bersamaan, "HAPPY BIRTHDAY JUNG HOSEOK~"

A-apa?

Junmyeon di sampingnya terkekeh melihat bagaimana ekspresi terkejut dan blank dari omeganya itu, Hoseok sampai melepas genggaman tangannya karena harus menutup mulutnya sendiri menggunakan dua tangan. Kedua mata sapphire cantiknya membola karena terkejut.

Junmyeon tersenyum ketika melihat bola mata cantik favoritnya itu mulai berkaca-kaca, dengan cepat ia raih bahunya untuk ia tarik dalam pelukan dan membiarkan Hoseok terisak kecil di dadanya.

I'm your Alpha! [complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang