Dua hari menjelang sweet seventeen, Hoseok menghabiskan waktunya dengan mengurung diri di rumah. Tetangganya bilang aromanya semakin manis dan menyarankan agar omega yang sebentar lagi sempurna itu tetap di dalam rumahnya demi keselamatan karena banyak sekali alpha yang sering terlihat mengintai rumah Hoseok. Junmyeon juga sering menghubunginya lewat telepon atau pesan singkat untuk memperingatinya agar mengunci rumah dan jendela, bahkan Jimin repot-repot datang hanya untuk membawakan bahan makanan sehat untuk Hoseok dan sebagian adalah perintah dari Junmyeon juga. Semua itu agar Hoseok tidak perlu keluar rumah untuk membeli makanan.
Mau tidak mau Hoseok menerima semua pemberian Jimin dan Junmyeon untuk menghargai mereka walau ia tetap merasa tidak enak. Kondisinya juga lebih baik karena ia mendapatkan banyak waktu luang di rumah, ia lebih banyak istirahat atau memainkan ponsel untuk bertukar pesan dengan Jimin, terkadang dengan Junmyeon juga kalau alpha itu sedang tidak sibuk.
Duka memang masih menyelimutinya, namun Hoseok berusaha untuk tidak mengungkitnya walaupun bayangan sosok sang Ayah seringkali membuatnya menangis dalam sunyi.
Malam ini Hoseok hanya duduk selonjoran di depan televisi, menonton tayangan film favoritnya yang memang tayang malam hari dengan setoples crackers di pangkuan. Setidaknya ia sudah tidak terlalu berlarut-larut dalam kesedihan karena selalu menyibukan diri dengan berbagai hal, ditambah kehadiran Jimin dan Junmyeon dalam hidupnya cukup memberinya warna dalam masa-masa sulitnya kali ini.
"Um, aku sudah mengunci pintu belum, ya?" gumamnya sambil mengingat-ngingat.
Tadi sore ia baru saja membuang sampah lewat pintu depan, dan ia lupa apakah sudah mengunci pintunya lagi atau belum. Untuk memastikan, Hoseok bangkit dari duduk nyamannya setelah menutup toples dan meletakkannya di atas karpet, kemudian berjalan menuju pintu utama.
"Oh, ternyata belum!" pekiknya terkejut. Langkahnya di percepat untuk kemudian hendak memutar kunci sebelum seseorang tiba-tiba saja menerobos masuk.
Hoseok mundur beberapa langkah dengan pupil mata melebar. Ia terkejut melihat siapa orang tak diundang yang seenaknya masuk ke dalam rumahnya. Seseorang itu, lebih tepatnya seorang pria tinggi menatap Hoseok dengan pandangan ganjil.
"Hai, selamat malam, Hoseok. Di luar gerimis, jadi boleh 'kan kalau aku meneduh di sini ... Sekalian menghangatkan diri, mungkin?"
Kemudian senyum manisnya muncul.
Seorang alpha yang kehadirannya tidak pernah Hoseok inginkan. Oh Sehun, datang ke rumahnya dengan senyum manis yang berubah menjadi sebuah senyum miring mengerikan.
.
.
.
."Kau meninggalkan Yoongi sendirian di rumah, Tae?"
"Tentu saja tidak, dia bersama Jihoon. Lagipula setelah ini aku akan segera pulang, hyung."
Junmyeon mengangguk sembari meletakkan americanonya di atas meja. Taehyung sendiri tengah asik meminum coffenya untuk menghangatkan diri, karena kebetulan sekali malam ini hujan deras, padahal tadi siang sangat cerah.
Mungkin Moon Goddess tengah bersedih lagi. Yah, bisa saja.
Ngomong-ngomong mereka berada di caffe dekat kantor Junmyeon, karena kebetulan Taehyung sedang mengadakan pertemuan dengan kliennya di caffe tersebut dan tidak sengaja bertemu Junmyeon. Mereka akhirnya memutuskan untuk minum coffe bersama.
"Sepertinya kau mendapatkan banyak job, Tae. Klienmu yang tadi adalah salah satu orang berpengaruh di dunia bisnis."
Taehyung terkekeh, "Ya, seperti yang kau lihat klienku kali ini bukan orang biasa. Dia memintaku menjadi fotografer di acara ulang tahun putrinya minggu depan, pestanya pasti meriah sekali mengingat sebuah hotel yang disewanya adalah hotel milikmu."
![](https://img.wattpad.com/cover/189724100-288-k121061.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm your Alpha! [complete]
FantasyJunmyeon akhirnya bertemu dengan omeganya... Matenya, si manis Jung Hoseok~ BxB Crackpair Suhope Fluff 🔞 Vote, koment, follow!