20. Forget

4.2K 516 19
                                    

Hoseok mengangkat sebelah punggung tangannya ke depan mulut ketika menguap, sementara tangan satunya bergerak ke sisi tempat tidurnya. Mencari seseorang.

Usai menguap Hoseok mendengus karena yang dicarinya tidak ia temukan. Alphanya tidak ada. Tidak tidur bersamanya, lagi. Hoseok membuka kelopak matanya perlahan, kemudian mengerjap berulang kali untuk menormalkan pandangannya yang mengabur.

Dia menoleh ke samping kanan dengan harapan yang dicarinya ada, tapi tetap saja sisi kanannya kosong. Hei, biasanya memang begitu, 'kan? Toh, mereka tidak tidur bersama.

Ah, tapi omong-omong ini pagi hari. Tolong ingat kalau Hoseok dalam mode insting wolfnya. Jadi, jangan terkejut ketika Hoseok linglung seperti bocah kecil.

Hoseok merengek sebal sembari menyingkap selimutnya dan berjalan keluar dari kamarnya, abai bahwa itu bukan kamar yang biasanya ia tempati. Hoseok hanya perlu ke kamar sebelah dan menemui Junmyeon, seperti pagi sebelumnya.

Ia butuh Junmyeon, alphanya.

"Hyungie ..." Hoseok mengerjap bingung saat membuka pintu kamar sebelah tidak ada Junmyeon yang berbaring di ranjangnya. Ia menatap sekeliling, lalu kembali abai karena suasana kamar itu juga berbeda. Dia berjalan keluar lagi dengan wajah linglung luar biasa.

Junmyeon tidak ada.

Suasana rumahnya juga terasa berbeda.

Apa ini? Hoseok bingung karena ia merasa tempat yang ia pijak bukanlah rumah alphanya.

"Hyungie?" Hoseok kembali memanggil dengan suara serak khas bangun tidur. Dia berdiri di dekat tangga dan lagi-lagi ia bingung sampai harus memiringkan kepalanya.

Tangga di rumah Junmyeon tidak melingkar begitu.

Hoseok tidak peduli, ia mulai menajamkan indera penciumannya untuk mengendus wangi Junmyeon, namun yang tercium malah aroma orang lain. Tidak ada aroma khas alphanya.

Hoseok mulai panik, ia buru-buru menuruni tangga melingkar dan mengedarkan pandangannya dengan liar begitu sampai di ujung tangga. Hidungnya kembali mengendus, namun ia tetap tidak menemukan tanda-tanda keberadaan Junmyeon di mana pun.

Ibu--Nyonya Kim yang kebetulan akan ke dapur dan tidak sengaja melihat Hoseok yang tampak linglung dan hampir menangis di ujung tangga langsung terkejut, ia berjalan mendekat sedikit tergesa. "Hoseok?" panggilnya lembut ketika sudah dekat.

Hoseok tersentak, ia menoleh dan memiringkan kepalanya bingung. "Hyungie, eodiga?"

"Huh?" Ibu mengerjap gemas, lalu terkekeh ketika sadar bahwa omega di hadapannya ini mencari putranya. Ia mengapit lengan Hoseok dan mengajaknya berjalan menuju dapur yang terhubung dengan ruang makan, di sana sudah ada Seokjin yang sedang membuat susu untuk Soobin.

"Junmyeon sedang pergi sebentar bersama ayah, tunggu di sini sebentar, ya?" ucap Ibu setelah membuat Hoseok duduk manis di kursi.

Seokjin yang mendengar suara ibu mertuanya langsung balik badan, kemudian tersenyum saat melihat ada Hoseok juga di sana. Duduk manis masih dengan wajah linglung, dan kedipan mata yang begitu polos.

"Pergi?" gumam Hoseok melirih, ia menatap wanita paruh baya di depannya dengan lekat.

Ibu mengangguk dan Hoseok langsung mengulum bibirnya yang gemetar, "Hyungie ..."

Ah, baik Ibu atau Seokjin, keduanya meringis melihat Hoseok mulai diliputi aura menyedihkan. Seokjin berjalan mendekat sembari membawa botol berisi susu, kemudian meletakkannya di meja dan ia sendiri duduk di samping Ibu.

I'm your Alpha! [complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang