3. Why?

4.9K 681 41
                                    

Siang hari, usai menyelesaikan masa rut terkacaunya yang luar biasa Junmyeon akhirnya bisa keluar dari kamar dalam keadaan lumayan segar. Tidak benar-benar segar karena wajahnya masih kusut dan muram. Tapi setidaknya tampilan rapihnya membuat ia terlihat lebih baik dan tidak mengurangi aura kuat alphanya.

Junmyeon tidak akan membiarkan wajah tampannya kusut hanya karena rut. Itu tidak akan pernah terjadi. Ia berdecih malas, lalu meraih salah satu kunci mobilnya yang menggantung di sebuah laci khusus, lalu masuk ke dalam lift dan turun ke lantai dasar rumahnya, lebih tepatnya langsung ke garasi yang berada di basement.

Junmyeon berjalan keluar dari lift dan langsung menuju mobil sport hitam yang terparkir di samping kanan mobil lamborghininya, sedangkan di samping kirinya ada mobil Ferary berwarna silver. Junmyeon memiliki beberapa koleksi mobil mewah, namun tidak begitu banyak, mungkin hanya selusin saja sudah cukup memenuhi basementnya.

Ia memilih mobil sportnya kemudian duduk di depan kemudi dan memasang seatbelt, lalu meraih ponselnya untuk menghubungi seseorang sebelum menyalakan mesin mobil.

"Hallo? Aku akan berkunjung ke rumahmu sekarang, kuharap kau di rumah."

" .... "

"Baiklah, ku tutup."

Setelah menaruh ponselnya di dashbor, Junmyeon mulai menjalankan mobil keluar dari basement melalui sebuah terowongan khusus yang langsung mengarah ke jalan raya. Gerbang besar di ujung terowongan itu terbuka otomatis begitu mobil Junmyeon melaju dan menunjukkan cahaya terang dari luar.

Selama perjalanan menuju rumah teman dekatnya yang berada di salah satu perumahan elit Seoul, pikiran Junmyeon terus menerawang memikirkan omeganya. Ia tidak sampai melamun karena harus fokus mengemudi, namun sesekali bayangan omega manis itu muncul atau bayangan wolf muda berbulu putihnya yang muncul. Hal itu membuat Junmyeon tidak henti-hentinya meremas stir kemudi, naluri alphanya menginginkan untuk bertemu dengan Hoseok omega yang menjadi matenya, tapi sebagian pikiran jernih Junmyeon menggeleng keras dan tetap fokus pada tujuan utamanya.

"Ada yang harus kupastikan terlebih dahulu sebelum menemui bocah kecil itu."

.
.
.
.

Junmyeon sampai di depan sebuah rumah minimalis yang begitu asri, bagian halaman rumahnya terdapat banyak tumbuhan hijau atau bunga-bunga segar yang cantik. Bahkan di bagian taman di samping kanan terdapat pohon apel yang rindang. Junmyeon ingat kalau si pemilik rumah ini hampir menebang pohon itu sebelum akhirnya bertemu omeganya yang sangat cinta dengan alam terutama pohon, dan sepertinya temannya Junmyeon itu tidak jadi menebang pohon apel itu demi matenya.

Menggelengkan kepala heran, Junmyeon tidak habis pikir. Apa cerita mengenai seseorang bisa berubah seratus delapan puluh derajat hanya karena bertemu matenya itu benar? Biar bagaimanapun Junmyeon mendapatkan satu contoh menarik di depannya saat ini.

"Yo! Junmyeon-hyung, kau sudah datang? Ah, maaf aku baru saja selesai menyiram tanaman di green house belakang rumah bersama Yoongi." Kim Taehyung, teman seperjuangan Junmyeon itu menghampiri dengan pakaian santai yang basah di beberapa bagian. Ia tersenyum kotak sambil menepuk bahu Junmyeon.

"Ayo kita masuk."

"Ah, tidak. Bagaimana kalau duduk di gazebo di tamanmu saja? Sepertinya suasananya sejuk."

Taehyung tertawa kecil, "Baiklah, kau duluan. Aku akan ganti pakaian sekalian memanggil Yoongi."

Junmyeon mengangguk kecil, lalu berjalan menuju sebuah gazebo yang berada di taman sederhana Taehyung, kemudian duduk bersila di sana sambil memandang sekitar yang semuanya hijau oleh tanaman dan membuat udara sangat segar. Junmyeon tersenyum kecil, suasana nyaman di rumah Taehyung dan omega yang sudah jadi istrinya itu Sedikit menyegarkan otak Junmyeon yang sebelumnya terasa begitu pening.

I'm your Alpha! [complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang