16. Happy birthday

4.5K 559 27
                                    

"Jadi, bos yang di maksud ayah dalam surat itu adalah ... Kau?"

Hoseok bertanya dengan ekspresi lugu yang penuh keterkejutan. Ia dan Junmyeon baru saja selesai sarapan dan apha itu mengajaknya untuk bicara di ruangan milik Hoseok.

Tentu saja, banyak sekali yang harus dibicarakan oleh sepasang mate baru ini.

Omong-omong Hoseok sudah tidak terpengaruh insting wolfnya sekarang, dan otomatis melupakan kejadian cukup memalukan tadi pagi. Yeah, sedikit menguntungkan bagi sang alpha jika Hoseok benar-benar melupakan kejadian itu, selebihnya ia rugi. Sayang sekali Hoseok tidak ingat bahwa mereka sangat dekat tadi pagi.

Junmyeon berdiri kaku di dekat sofa dalam jarak beberapa meter dari Hoseok. Omega itu duduk dengan kedua kaki menekuk ke belakang di atas karpet. Posisi duduk yang cukup lucu, namun bukan waktunya untuk merasa gemas sekarang. "Um, ayahmu membicarakanku?"

"Y-ya, dalam surat terakhirnya. Dia bilang ada alpha yang mengaku sebagai mateku ...," cicit Hoseok pelan.

"Itu artinya kau sudah tahu aku ini alphamu sejak lama?" tanya Junmyeon terkejut, tanpa sadar memajukan tubuhnya sampai Hoseok buru-buru menggeser pantatnya ke belakang dan mentok di ujung karpet.

Junmyeon otomatis kembali mundur untuk menjaga jarak.

"A-aku pikir ayah memiliki bos lain, jadi aku tidak langsung berpikir bahwa alphaku adalah kau, hyung. Mianhae ...." Hoseok menunduk takut. Naluri omeganya langsung merunduk takut ketika menyadari bahwa dirinya sempat melakukan kesalahan pada alphanya sendiri.

Hoseok merutuk dalam hati, merasa begitu bodoh karena ia seolah sudah mempermainkan sang alpha. Benar-benar tidak seharusnya ia melakukan hal itu pada alphanya sendiri.

"Mianhae, hyung ...." cicit Hoseok  lagi. Ia sibuk memainkan bulu-bulu karpet yang lembut dengan kepala tertunduk.

Junmyeon mendengus kecil melihat tingkah Hoseok yang malah terlihat takut padanya. Well, Junmyeon baru sadar bahwa omeganya terlampau patuh dan tunduk. Lantas, ia menghembuskan napas pelan, kemudian menatap Hoseok yang terus menunduk dengan lembut.

"Tidak apa-apa, yang terpenting kau sudah tahu sekarang. Hoseok, apa kau takut padaku?"

"H-huh?" Hoseok refleks mendongak dan menggelengkan kepala ribut. "T-tidak kok." Usai menjawab ia buru-buru mengatupkan kembali mulutnya dan menunduk lagi. Pipinya merona malu.

Junmyeon terkekeh rendah, kemudian berjalan pelan dan duduk di sofa besar yang menghadap langsung pada Hoseok. Omega itu sedikit mencuri lirik untuk melihat Junmyeon, lalu kembali menunduk dalam.

Diam-diam Hoseok merasa menciut ketika Junmyeon terus melihat ke arahnya. Aneh sekali, tatapannya itu seolah terkunci pada Hoseok saja.

"Kalau kau tidak takut, maka lihat aku."

Nada perintah itu menyentak dada Hoseok, insting omeganya dengan cepat mengikuti perintah dari alphanya. Hoseok kali ini mendongak, menatap tepat pada bola mata hitam milik Junmyeon yang menatapnya begitu dalam.

Junmyeon tersenyum tipis, reaksi Hoseok ketika dirinya memberikan perintah kecil benar-benar mengagumkan. Sebenarnya wajar, harusnya Junmyeon sudah menebak hal ini karena omega terlahir untuk tunduk dan patuh sepenuhnya pada alpha. Memang begitu, jadi tidak perlu terkejut jika melihat omega bahkan mau bertekuk lutut pada satu perintah dari alphanya.

Hoseok sedikit terkejut dengan reaksi yang ia berikan sendiri. Tidak menyangka bahwa perintah Junmyeon benar-benar membuatnya langsung patuh tanpa protes. Hal baru yang mulai dirasakan oleh Hoseok.

I'm your Alpha! [complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang