15. Morning

4.6K 599 25
                                    

Ada yang berbeda. Sesuatu terasa berbeda sekali, terutama tubuhnya, seperti tempat yang sebelumnya kosong kini terisi oleh sesuatu yang seharusnya.

Ah, dan juga, sepertinya Hoseok merasa ia bisa mendengar detak jantung teratur milik seseorang dengan jelas sekali. Sangat dekat. Seolah dirinya dan seseorang itu terikat erat.

Hoseok melenguh sembari mengucek kedua matanya yang terasa silau ketika sinar matahari masuk. Ia mengerjap beberapa kali sebelum pandangannya menatap sekitar.

Ia di kamar Junmyeon. Tidur telentang dengan selimut hangat yang menyelimuti tubuhnya.

"... Baiklah, tolong atur kembali semua jadwalku selama aku mengambil cuti beberapa hari ini, Irene."

Hoseok mengernyit mendengar suara seseorang. Perlahan ia bangkit, menatap punggung tegap Junmyeon yang membelakanginya. Pria alpha itu berdiri di dekat jendela yang gordennya sudah terbuka dan tengah menelepon seseorang yang kalau tidak salah dengar bernama Irene.

"... Ah, aku ada beberapa urusan di rumah. Kau kirim setiap laporan lewat surel saja."

Suara Junmyeon kembali terdengar. Entah angin dari mana Hoseok merasa teduh sekali hanya dengan mendengar suaranya. Konyol sekali.

"... Irene, pastikan semua bekerja dengan baik selama aku tidak di kantor, aku tidak ingin mendengar masalah apapun."

Irene? Kening Hoseok mendadak mengernyit mendengar nama itu kembali Junmyeon sebutkan. Siapa itu Irene?

Hoseok menyingkap selimutnya, lalu turun dari ranjang dan berjalan tanpa suara ke arah Junmyeon yang masih membelakangi dan sibuk menelepon.

Secara tiba-tiba Hoseok sudah berdiri di depan Junmyeon yang membuat alpha tersebut kaget bukan main, lebih kaget lagi ketika Hoseok langsung memeluknya dan menggeru manja di sana.

"... H-hoseok? Sudah bangun?"

Junmyeon terkejut, namun sebelah tangannya segera melingkar di sekitar pinggang Hoseok untuk menahan beban tubuhnya yang tiba-tiba langsung dilimpahkan pada Junmyeon tanpa permisi.

"Hallo? Sajangnim?"

Suara Irene terdengar memanggil, Junmyeon langsung menjawab panggilan dari sekretarisnya itu meskipun setengah nyawanya tengah mengambang saat ini.

"Y-ya, Irene?"

Hoseok mendongak mendengar Junmyeon kembali menyebutkan nama itu. Seketika dirinya merengut, terlebih Junmyeon langsung menjawabnya lalu mendengarkan ucapan gadis bernama Irene itu.

Hoseok tidak ingin diabaikan, ia dengan suara khas bangun tidur memanggil Junmyeon. "Hyungie, hyungie, hyungie, hyungie, hyungie ...."

Perhatian Junmyeon kembali pada Hoseok. Tentu saja, Hoseok memanggilnya dengan manis berulang kali begitu, mana bisa ia abaikan?

Meskipun masih heran dengan tingkah omega ini. Apakah Hoseok tengah mengigau?

"Hm? Ada apa, Hoseok?"

Hoseok diam saja, hanya mendongak menatap Junmyeon dengan binar mata cantik yang semakin bersinar. Sejenak Junmyeon sibuk mengagumi netra sapphire indah itu dan lupa bahwa teleponnya masih tersambung dengan Irene.

Sekretarisnya itu kembali memanggil di seberang sana, dan Hoseok kembali berulah. "Hyungie, hyungie, hyungie, hyungie, hyungie, hyungie, hyungie~"

I'm your Alpha! [complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang