Calon suami idaman

89 22 37
                                    

Setelah itu Syallif langsung pergi menuju kamar Zita, Untuk membangunkan Zita.
Perlahan Syallif membuka pintu kamar Zita, berjalan menghampiri Zita, mengusap kepala Zita, kemudian menciumnya.

"Ko gak tega yah, buat bangunin," gumam Syallif sambil menatap terus wajah Zita, sesekali mengusap-usap pipi Zita.

Zita bergerak pelan, pertanda tidurnya sedikit terusik karna ulah Syallif.

"Bunda jangan unyel-unyel pipi Zita, Zita masih ngantuk," seru Zita dengan mata masih terpejam.

Syallif terkekeh pelan karna Zita menganggap bahwa dirinya adalah Bunda nya. Lalu Syallif pergi keluar kamar Zita, Syallif berniat ingin memasak buat Zita. Syallif berjalan kearah dapur, kemudian mengecek ada bahan-bahan apa saja. Syallif memutuskan untuk membuat nasi goreng udang.

Sedangkan Zita terbangun dari tidurnya, Zita bangun dengan kondisi masih sedikit mengantuk. Zita berjalan menuju dapur.

"Bunda, bunda masak apaan? Mau Zita bantuin gak? tawar Zita sambil mengucek-ucek matanya.

"Gak usah nak, kalo masih ngantuk tidur ajah," ucap Syallif dengan suara dibuat-buat.

Syallif terkekeh melihat espreksi Zita yang terkejut.

"Sayang ko kamu ada disini?" tanya Zita sambil berjalan menghampiri Syallif.

"Gak boleh emang?" tanya Syallif tanpa menghadap ke Zita, karna fokus dengan masakan nya.

"Ya boleh donk, malah aku seneng. Sering-sering ajah," ucap Zita memeluk Syallif dari belakang.

"Mau aku bantuin gak?" tanya Zita.

"Udah gak usah, kalo kamu masih ngantuk kamu tidur aja. Bentar lagi juga jadi ko masakannya," suruh Syallif sambil mengusap tangan Zita yang melingkar di perutnya.

"Tapi udah gak ngantuk ko pas lihat kamu," seru Zita diiringi cengirannya.

"Ya udah kamu cuci muka dulu ajah, tuh mata kamu tadi ajah ada belek nya."

Zita langsung melepaskan pelukannya.

"Enak ajah, gak ada belek nya ko." sahut Zita cemberut.

"Cuci muka dulu sana, masa mau makan gak cuci muka sama sekali. Jorok kan."

"Iyah-iyah ini mau cuci muka ko," Zita kemudian pergi meninggalkan Syallif.

"Masak yang enak yang calon suami," teriak Zita.

Syallif hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah Zita, lalu ia kembali fokus ke masakannya. Tak lama kemudian nasi goreng buatan Syallif pun jadi, di ruang makan Zita sudah duduk disalah satu kursi, lalu Syallif menghampiri Zita sambil membawa sepiring nasi goreng dan segelas air putih.

"Talaa... nasi goreng ala chef Syallif ganteng udah jadi," teriak Syallif sambil menaruh sepiring nasi goreng dan segelas air putih tersebut di meja.

Zita tersenyum manis ke Syallif, Syallif membalas senyum Zita tak kalah manisnya.

"Sayang," panggil Zita.

"Huumm, kenapa?" tanya Syallif sambil duduk disebelah Zita.

"Makasih yah, kamu baru jadi pacar ajah udah kaya gini ke aku, apalagi kalo udah jadi suami, gak kebayang aku bahagian nya ke gimana," lirih Zita dengan mata berkaca-kaca.

"Aku belum jadi yang terbaik buat kamu Zit, masih banyak laki-laki yang jauh lebih baik bahkan romantis daripada aku."

"Ya tapi kan menurut aku kamu yang terbaik."

"Hahah yah iyah karna kamu pacar aku jadi kamu bilang aku yang terbaik."

"Issh kamu mah."

"Udah makan dulu, sini aku suapin. Ahh..." ucap Syallif sambil menyuapi nasi goreng ke mulut Zita.

KUTUNGGU KAU DI KEABADIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang