Happy Reading
-
-. . . . .
"Kenapa muka lu murung amat dah" tanya Dita yang tiba tiba sudah duduk disamping Genia.
"Hmm gak papa" jawab Genia singkat.
"Oh ya Gei ni gue kenalin Lo sama temen gue ya,kalo ada whatsapp masuk diponsel Lo terima.''intrupsi Ria.
"Maksud?" Tanya Genia yang tidak paham dengan ucapan Ria.
"Ck! Lo pura pura bego apa sih kan lo waktu itu mau datang ke acara mantan lo dan lo bingung mau kesana sama siapa. Ini gue udah ada temen gue yang mau nemenin lo lumayan dia ganteng,humoris,cool mana tau yakan." Kesel Ria Karna yang diajak bicara Lola walau kesel Ria tetep menggoda Genia."
"Hehe lupa'' Genia menampakan gigi cengirnya karna lupa.
"Mikirin apa sih lo masih muda aja udah pikun" timbal Lina yang geram lihat tingkah Genia.
"Eh tu-- tunggu dulu" sepontan Genia baru sadar kalau yang dikatakan Ria.
Memang pemikiran lamban seperti siput.
"Kenapa" ucap ketiga dengan serempak.
"Gue gak jadi deh sama temen Lo soalnya gue udah ada.." jawab Genia membuat semua bertanya.
"Ha apa lo udah punya pacar siapa Gei wes akhirnya temen kita punya pacar juga" itu suara Dita sangat cempreng membuat gendang telinga ingin pecah.ets secempereng cemprengnya suara Dita lebih cempreng lagi suara Genia.
"Apaan sih Lo bising peka ni telinga gue" marah Lina Karna hampir saja telinganya dibuat copot dengar suara cempreng Dita.
"Emang iya ya Gei emang siapa kepo tau."memang Ria juga bertanya tanya apa yang diucapkan Genia.
"Eh bukan itu gue ya tetep jomblo lah jomblo sejati ni." Bangga Genia atas kejombloannya.
"Terus'' tanya ketigakunyuk bersamaan lagi.
"Jadi gini gue ceritain tapi mulut lo semua jangan ember"mengingat mulut kawan kunyuknya ember
"Iya Lo tenang aja" lagi lagi jawab bersamaan."
Genia mulai menceritakan dari awal sampai akhir apa yang terjadi padanya.
"HA SERIUS LO?" Ketiga kunyuk dibuat terkejut oleh apa yang dikatakan Genia sejak tadi.
"Ckk, kan udah gue bilang jangan bising, malah teriak bersamaan lagi." Kesel Genia dengan ketiga kunyuknya.
Melihat muka Genia kesel Lina, Dita, dan Ria saling bertatap tatapan seakan akan menanyakan sesuatu dari ekspresi masing masing yang kebingungan.
"Maaf deh Gei gue gak sengaja hilaf tadi." Ucap Dita.
"Liat kedepan pintu buruan cepet" intrupsi Lina yang gak jelas.bukan bujuk Genia eh malah disuruh liat kearah pintu masuk kelas.
"Apaan sih macem lihat setan aja Lo" kata Ria dan mengikuti arah mata Lina yang melihat apa itu.
Yaps ketiga dan seluruh kelas melihat itu terkecuali Genia mata mereka semua tertuju pada satu titik dipintu kelas seorang paruh baya dan seorang cowok idaman para wanita yang mengincarnya.
"Hai ganteng"
"Milik gue"
"Aduh meleleh ati aku ni"
''jemput aku kepelaminan ya kang"Kurang lebih segitu banyak yang memuji dan membicarakannya.
"Baik Devano apa yang ingin kamu bicarakan" ucap seorang paruh baya tersebut.
"Oke saya mencari seseorang disini Karna ada keperluan" mengatakan itu Devano melihat satu persatu murid dan akhirnya mata Devano tertuju pada salah satu siswi yang sedang menangkupkan muka dimeja.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEGEI
Teen Fiction"Gue suka sama lo Genia" Devano. "A--apa Lo bilang apa?"Genia. "Emang apa yang gue bilang"Devano. Cerita ini sebagian mengandung cerita nyata author jadi bagi pembaca bisa merasakan apa yang saya rasakan. Baca aja kalau mau tau selanjutnya. - 28 Okt...