Devano dan yang lainnya sudah berada diaparterman Devano sekitar 10menit yang lalu. Mereka sedang bermain ps Andrean memegang stik ps satu kalau Dimas stik ps dua,Ardy asik bermain mobile legend, sedangkan Devano sedang asik santai menghisap rokok.
"Asek gue menang hahah babang Dimas dilawan"
" lo maen curang"
"Lo aja yang gak pande"
Itu lah keributan diapartemen Devano.
"Van makanan lo mana kulkas kosong kehabisan uang lo?" tanya Dimas Setelah selesai main ps perut kelaparan.
"Belom sempet ngisi"
"Yaelah gue laper jadi makan apa ni kita?"
"Beli noh sana" ucap Ardy.
"Betul juga lo Dy, gue keluar dulu beli makanan jangan maen dulu tunggu gue"
"Gue aja yang beli sekalian cari angin" ucap Devano menuju arah mobil yang terparkir diapartemen.
Diperjalanan dengan santai mengendarain mobil tiba tiba ada seseorang yang menyebrang tanpa lihat kanan kiri hampir saja Devano menabrak untungnya ia mengerem mendadak kalau tidak gak tau jadi apa. Devano meminggirkan mobil lalu turun menghampiri seseorang yang hendak tertabrak tadi.
"Kalo jalan lihat liat hampir aja lo tertabrak" ucap Devano penuh amarah.
Tidak ada reaksi dari cewek tersebut ia hanya diam saja tidak ada satu katapun keluar dari mulutnya hanya saja terdengar suara sedang menangis.
"Lo dengar gue ngomong gak sih?" Devano semakin kesal karna gak ada reaksi pada itu cewek.
Suara tangisan Genia pun semakin pecah.
"Eh lo nangis?" tanya Devano semakin mendekatkan diri kepada Genia.
"Maaf Hiks hiks hiks"
karna tidak tega Devano menarik Genia mendekatkan ketubuh Devano. "Lo kenapa malam malam gini keluar nangis ditengah jalan apa lagi ini sunyi lo mau mati"
Masih tidak ada reaksi dari Genia. Ia hanya terus menangis.
"Gua antar lo pulang gimana" tawar Devano merasa kasihan kepada Genia.
Devano menarik Genia dan memasukan Genia kedalam mobil dan mobilpun berjalan.
Tidak butuh waktu lama mobil sudah sampai dirumah minimalis berwarna biru. Genia pun turun dari mobil.
"Makasih" setelah itu Genia berlari memasuki rumah sedangkan Devano yang masih berada disitu segera pergi keluar meninggalkan rumah Genia.
Hampir saja Devano lupa untuk membeli makanan. Ia pun segera pergi beli. Sudah selesai membeli makanan Devano kembali keapartemen.
"Lama amat bro" omel Dimas.
"Gue habis nganter orang" jawab Devano.
"Siapa? Cewek cowok? Kok bisa?" heboh Ardy.
"Cewek. Hampir gue tabrak diseberang jalan sana." jawab Devano malas.

KAMU SEDANG MEMBACA
DEGEI
Teen Fiction"Gue suka sama lo Genia" Devano. "A--apa Lo bilang apa?"Genia. "Emang apa yang gue bilang"Devano. Cerita ini sebagian mengandung cerita nyata author jadi bagi pembaca bisa merasakan apa yang saya rasakan. Baca aja kalau mau tau selanjutnya. - 28 Okt...