AWAL

317 84 33
                                    

Malam yang gelap gulita sangat sepi tidak ada seorang pun hanya terdengar suara rintikan hujan jatuh dari langit sama seperti halnya punya hati tidak ada penghuninya.

"Gue benci lo berdua" teriak Genia. "Gue gak nyangka temen yang gue kira baik ternyata penjilat. "Sambung Genia lagi dari sudut kamar.

Beberapa jam genia merenungkan masalahnya tiba tiba handphonenya berdering.

Calling's Dio

"Hallo"

"Hallo"

Beberapa kali dio mengucapkan hallo tidak ada sahutan dari ujung sana. Dan akhirnya yang ketiga kali alhasil.

"Eh iya".

"Maafin aku gei, aku udah nyakitin kamu mungkin kamu tidak bisa memaafin aku."

Tut tuut..

Tanpa berpikir panjang genia langsung mematikan handphonnya karna dia merasa sudah hancur. Genia pun berfikir dari pada mengingat masalah yang tadi siang terjadi lebih baik tidur tapi dirinya belum bisa juga tidur karna kegelisahan masalah itu pun terbayang bayang dipikirannya.

***

Genia terbangun dari tidurnya matahari menyinar kearah kamar genia. Genia melihat jam yang berada pada disampingnya. "Ha udah jam segini mampus gue terlambat kesekolah" dumamnya jam tersebut menunjukkan jam 07.05 sedangkan sekolah dimulai jam 07.20. Genia hanya punya waktu 15menit untuk sampai disekolah.

Tanpa berpikir panjang genia bangkit dari ranjang langsung menuju kamar mandi. Genia secepat mungkin mandi hanya membutukan waktu 5 menit tidak seperti biasanya dia mandi hampir satu jam dikamar mandi. Akhirnya genia buru buru menuju kesekolah tanpa sarapan.

"hu akhirnya gue sampai juga" gumannya. Ia pun langsung menuju kelas yang sudah ramai. Genia langsung menjatuhkan badannya dibangku.

"Woi lo kenapa tumben telat datang" tanya Lina.

" ya tu tumben terlambat biasanya gak, " timbal dita.

"bising lo" ucap Genia datar.

"Gini ni ditanya bukannya jawab" sambung Ria.

Mereka itu sahabatnya Genia walaupun tingkahnya suka ngeselin tapi Lina, Dita, Ria bisa buat genia tertawa walaupun banyak masalah.

"Sttt diem" mendekatkan jari telunjuk kebibirnya.

"Gue tau pasti lo sedang patah hati kan yaelah cowo berengsek itu mah gak usah dipertahanin" ujar Ria.

"lo gak tau gimana sakitnya" ucap Genia dengan wajah datar.

"Udah dari pada lo mikirin dia bagus lo ikot kami pulang sekolah jalan jalan". Ajak Lina.

"Kemana? "

"Mau loh kemana, ke mall, kesalon, caffe atau kuburan? "

"Kuburan? " Genia heran.

"Iya kuburan mau lo." jawab Lina terkekeh.

"Emang siapa yang mati?" tanya Genia polos.

"Mantan lo lah"

"Eh gila lo mantan gue belom mati, jangan sembarangan ngomong lo"

DEGEITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang