s i x

4.1K 677 135
                                    

Sana menjerit dengan suara yang sangat kencang dan memekakkan telinga begitu melihat sahabatnya jatuh terjerembab di lantai.

Orang-orang di sekitar mereka bertiga refleks memberhentikan aktivitas mereka untuk menonton kejadian yang sangat mengejutkan tersebut.

Bagaimana tidak, mereka baru saja menyaksikan sang penguasa sekolah ditinju hingga terlempar seperti itu oleh seorang anak baru.

Baekhyun menatap tajam siapapun yang berani melayangkan pukulan seperti itu padanya- pada wajahnya, astaga! Wajahnya yang mulus! 

Pipinya terasa sangat sakit, namun emosinya melebihi rasa sakit itu. Matanya memicing untuk melihat Chanyeol, yang berdiri di tidak jauh darinya dengan tatapan penuh amarah.

Oh, tapi sekarang Baekhyun juga sedang marah.

Ia bangkit untuk berdiri dan segera berlari ke arah lelaki jangkung itu, lalu mengangkat kakinya tinggi-tinggi dan menendang wajah keparat itu dengan sekali putaran.

Chanyeol tentu terkejut, ia bahkan meringis atas aksi tak terduga tersebut, namun Baekhyun terlalu marah untuk menertawakan keterkejutannya.

Sekali lagi, Baekhyun mengayunkan kakinya untuk menendang wajah Chanyeol—namun Chanyeol langsung memegang dan menarik kakinya itu untuk menjatuhkannya ke lantai. 

Namun Baekhyun belum kalah disitu. 

Dengan cekatan, jari-jari lentiknya menggapai dan menjambak rambut Chanyeol, menarik kepala si jangkung untuk jatuh bersamanya.

Chanyeol tahu ia akan ditarik seperti ini, maka dari itu ia menggunakan sebelah tangannya untuk mendorong bahu Baekhyun sehingga lelaki mungil itu terjatuh duluan dengan Chanyeol yang menimpanya. "Kau rupanya dapat berkelahi juga, manis."

Baekhyun menjerit dengan suara yang sangat kencang dan melengking, membuat semua orang disekitarnya termasuk Chanyeol mengernyit dan menutup telinga mereka. Dengan itu, ia menggunakan kesempatannya untuk menampar wajah bodoh Chanyeol yang ada di atasnya.

"Jangan main-main denganku, bajingan!" Baekhyun membentak lelaki jangkung itu kemudian mendorong Chanyeol dan dengan cepat langsung menukar posisi mereka.

Ia mendudukkan dirinya di atas perut Chanyeol sambil menatap lelaki itu dengan seringainya.

Tangannya terangkat untuk meninju wajah Chanyeol sekali lagi namun rupanya lelaki jangkung itu sudah kembali berkonsentrasi sehingga ia dengan cekatan menangkap tangan Baekhyun dan memelintirnya, membuat lelaki mungil itu menjerit kesakitan.

"APA YANG SEDANG TERJADI DISINI?!"

Suara teriakan seorang guru menghentikan pergerakan Chanyeol, diikuti dengan sorakan para siswa dan siswi yang melemah sampai akhirnya hilang.

Koridor itu kembali sunyi.

"Park Chanyeol! Byun Baekhyun! Apa yang kalian pikirkan mengenai tingkah kalian barusan? RUANGAN KEPALA SEKOLAH, SEKARANG JUGA!" Baekhyun segera berdiri dari posisinya dan menunduk, diikuti dengan Chanyeol yang meringis kesakitan karena wajahnya ditendang dan ditampar sekaligus.

Kim Heechul, sang wakil kepala sekolah yang sedang murka itu menatap ke siswa dan siswi di sekelilingnya yang masih membatu di tempat masing-masing.

"KALIAN SEMUA, KEMBALI KE KELAS MASING-MASING!" dan dengan sekali bentakan, koridor itu kembali sepi tak berpenghuni dalam waktu dua menit.

Chanyeol dan Baekhyun akhirnya berjalan ke arah ruangan kepala sekolah dengan emosi yang berkecambuk terhadap satu sama lain.

Sesampainya disana, Guru Kim mempersilakan mereka berdua untuk memasuki ruangan terlebih dahulu, sebelum kemudian ikut memasuki ruangan dan menutup pintu di belakangnya.

i. hello, angel • chanbaek (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang