f o r t y - e i g h t

4.5K 806 434
                                    

Gila aku ngakak bgt baca komenan kalian, emg ya, cm disini doang komen lebih heboh dan banyak dr votenya 😂

I LOP YU ALL YG IKUT MAU MENCAK" MARAHIN SIDERS, DOAIN AZAB APA YA KITA BUAT MEREKA?!?! 😊

Seungwan sudah memanggil-manggil Chanyeol dari lima belas detik yang lalu, namun yang dipanggil seperti tuli, masih berjalan memasuki gedung sekolah tanpa memerdulikan keadaan sekitarnya.

"Chanyeol!" Seungwan sampai terengah-engah mengejar karena kakinya yang tidak sepanjang milik Chanyeol. "Aish, kau ini tuli, ya?!"

Gadis itu menepuk pundak si jangkung setelah akhirnya ia dapat menghampirinya yang kebetulan memang sudah berhenti berjalan.

Chanyeol mengambil beberapa buku dari lokernya dalam diam, kepalanya tidak tertoleh pada gadis yang berdiri di sebelahnya itu.

Si jangkung menutup pintu lokernya dengan kasar dan akhirnya menoleh saat Seungwan kembali meneriaki namanya.

"Apa?" Akhirnya lelaki bermarga Park itu membuka mulut.

Gadis itu melipat tangannya di dada. "Kau tidak mendengarku atau pura-pura tidak mendengar?" bibir Seungwan mencebik, ia merasa tidak suka karena diabaikan secara terang-terangan.

Lelaki jangkung itu mengangkat bahunya tanpa mengatakan apapun, membuat Seungwan merasa semakin emosi.

"Yak! Park Chanyeol!" gadis itu bahkan memukul lengan si jangkung pelan, ingin mengekspresikan kekesalannya. "Apakah kau bisa mengantarku pulang nanti?"

Chanyeol menatap gadis itu datar. "Ayahmu tidak bisa menjemput lagi?"

Seungwan menggelengkan kepalanya dan menyengir. "Ada sebuah restoran yang baru buka tidak jauh dari sini! Mereka mengadakan promo untuk pasangan- t- tapi kita bisa berpura-pura saja, kok!" gadis itu merona, "Demi promo!"

"Aku tidak bisa." Chanyeol menjawabnya dengan spontan.

Gadis itu mendongak untuk menatap Chanyeol dengan bingung. "Kau sibuk, ya? Tidak usah hari ini, kok. Promonya ada sampai minggu depan, sesuaikan dengan jadwalmu saja." senyuman cerahnya lalu nampak.

Ekspresi lelaki itu masih datar, "Tidak bisa."

"Ayolah! Setelah itu aku akan menraktirmu nonton di bioskop! Ya? Ya?" Seungwan menarik-narik tangan Chanyeol sambil memberinya tatapan memohon.

Selama ini, lelaki jangkung itu selalu menurutinya bila ia melakukan hal itu. "Ya, Chanyeol, ya? Ayola-"

"Aku bilang tidak bisa, Seungwan!"

Chanyeol menarik tangannya paksa dari gadis itu. "Kau bilang kesempatanmu hanya seminggu, tetapi ini sudah hampir satu bulan. Kapan kau akan berhenti mendekatiku?" suaranya merendah dan tatapan datarnya menajam.

Gadis itu terkesiap, ia baru pertama kali melihat raut wajah Chanyeol yang seserius itu. "Apa-"

"Aku tidak bisa membalas perasaanmu. Maaf, aku sudah mencobanya tetapi tidak bisa." kemudian Chanyeol berjalan melewati gadis itu dan menepuk kepalanya pelan, tersenyum tipis.

"Sekali lagi, aku minta maaf."

Lelaki itu meninggalkan Seungwan yang berdiri sendirian di tengah-tengah koridor, dengan matanya yang berkaca-kaca dan bibir yang bergetar. "L- lalu... apa maksud ciuman waktu itu...?"

Aku sudah mencobanya, tetapi tidak bisa.

Ciuman itu hanya sebuah percobaan.

Seungwan berbalik, ia berlari sekencang-kencangnya menuju toilet sekolah sebelum ada orang yang menyaksikannya menangis seperti anak kecil.

i. hello, angel • chanbaek (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang