''DASAR KAMU BAJII....''
Singto segera berhenti saat ada beberapa orang yang menghalang tubuhnya yang sudah dibakar amarah itu untuk mara kehadapan.''Ini bukan saat yang tepat untuk kita melawan mereka....
Masih ada nyawa yang masih harus dilindungi sekarang.. ''
Terang satu laki separuh abad yang turut menahan tubuh Singto.''Semuanya pulang ke istana.!! ''
Arah laki yang menjadi ketua bagi kumpulan itu sebelum memandang sinis kearah Singto,ditatap lama sebelum turut pergi meninggalkan tempat itu.Meskipun kumpulan tentera itu sudah pergi, tidak sedikit pun hal itu membawa sedikit kelegaan dalam diri mereka.
Itu bukan kali pertama kumpulan tentera dari kerajaan Wangguo datang ke tempat mereka dan mereka yakin bahwa ini bukan kali terakhir.
..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.-ALAM KEGELAPAN -
''Tuanku... ''
Knight lansung menunduk hormat saat Zee keluar dari pintu aula,Raut wajahnya tampak gusar dan gelisah.''Siapkan semua yang aku pinta dan bawa sebahagian tentera yang sedang dikendalikan Dyreuz saat ini...''
Arah Zee sebelum berlalu pergi menuju ke kamarnya''Menurut perintah...''
Knight hanya tunduk dan turut pergi meninggalkan istana bagi bertemu dengan dewa yang disebut Zee tadi.* * *
Zee perlahan memasuki kamarnya dan langkahnya terus Di atur ke arah kasur.
Dipandang dalam tubuh yang sedang tidur di atas kasur itu, Tenang jiwanya saat melihat akan wajah Saint yang sedang terpejam itu.''Andai saja waktu itu aku tidak menurut desakan 'aneh' dalam diriku agar membawamu bersamaku,Pasti kamu tidak sebenci ini terhadapku.....''
Zee membelai lembut wajah Saint dengan tanganya dan berhenti tepat pada bibir merah milik saint.''Maafkan aku Saint..''
Zee mencium lama bibir lembut Saint yang masih dalam tidurnya dan melepaskanya dengan derai air mata.
Zee lantas menjauhkan tubuhnya dan berlalu keluar ke luar anjung kamarnya.''Kenapa dengan sayapmu....?? Kenapa terdapat luka disitu..?? ''
Tegur satu suara dari arah belakang.''Dia masih tidak bisa menerimaku Siren....Mungkin aku harus membuang naluri ini dan hidup seperti sebelumnya....Tidak aku sangka begitu dalam aku menghirisnya dulu......''
Sedikit pun Zee tidak menoleh kearah belakang ,Zee yakin Siren ingin menyampaikan sesuatu yang penting hingga sampai masuk ke kamarnya .''Sampai bila sebelah sayapmu akan tetap terluka seperti itu..?? ''
''Ianya akan tetap berdarah dan mungkin aku...... bakal kehilangan keduanya.....''
Ucap Zee tenang bagai tidak peduli tentang kesan yang bakal menimpanya.''Kenapa kamu melukakan dirimu sendiri.?! ''
''Cukup Siren..!! Sekarang katakan apa mahu mu hingga kemari.....''
Zee sedikit kesal dan hairan dengan sikap Siren untuk kali ini, tidak pernah Siren seperti ini dan kini Zee bisa mendengar tangis halus milik dewi itu dibelakanya.Dan saat Zee yang semakin lama mendengar tangis halus itu, semakin dihambat satu perasaan aneh yang kini sedang menyeretnya untuk berduka.
Deg! ''Ini.....!''
Dengan sepantas kilat Zee memandang ke arah belakangnya. Dan matanya membulat buat seketika, bagai susah untuk dipercaya bahwa tubuh yang sedang dilihatnya bukan Siren tapi Saint.
![](https://img.wattpad.com/cover/186951773-288-k769699.jpg)