7.Jakarta

217 19 0
                                    

Sejak satu pekan kebelakang, Jasmine dan keluarganya sudah tinggal di ibu kota Indonesia itu yang katanya akan pindah ke pulau Kalimantan, mereka tinggal disebuah rumah sederhana yang memiliki cat berwarna coklat tua, rumah yang sedikit lebih besar dari rumah mereka yang dulu

Dalam perjalanan Dari kampung sampai Jakarta Jasmine selalu dibanjiri oleh tatapan-tatapan sinis, Jasmine belum terbiasa berada di mode seperti ini,tapi abinya selalu meyakinkan Putri cantiknya itu sehingga Jasmine berfikir, lebih baik seperti ini daripada seperti penderitaannya saat di kampung dulu, Jasmine harus membiasakan diri.

"Mmmm,aku sekolah dimana yah?" Ucap gifar mengerutkan dahinya sambil menatap handphon pintarnya

"Yah mesti yang berkualitas dong Hanny" ucap Bu asih sambil berjalan menuju kamar gifar

"Kamu harus bersekolah di sekolah yang banyak ilmu agamanya" ucap pak amir dengan kacamata minusnya sembari membaca kitab-kitab karangan para ulama

"aku maunya di negeri Bi, biar gampang cari kerja"

"Kok niatnya untuk bekerja, yang sekolah di negeri juga belum tentu dapat pekerjaan yang bagus, kamu itu akan menjadi seorang imam, Arrijaalu Qowwaamuuna Alannisaa i, laki-laki adalah pemimpin bagi perempuan, jadi ilmu agamanya harus diatas perempuan, lagian siapa tahu yang sekolah di swasta lebih baik pekerjaannya, karna dalam Alqur'an juga yang baik menurutmu belum tentu baik menurut Allah, begitu pun sebaliknya" pak Amir menasihati putranya sembari fokus kepada kitab mukhtarul hadits,

"gifar kalau ngomong sama Abi pasti kalah" keluh gifar

"Eh kenapa jadi kesal? Abi hanya menasehatimu bukan menjatuhkanmu"
Pak amir tertawa kecil

"Sama saja lah bi"

pak Amir menggelengkan kepala dan melanjutkan membaca kitabnya,

jasmine yang sedari tadi mendengrkan percakapan Abi dan adiknya itu akhirnya menampakkan diri di ruang tamu

"Bi, apa aku akan melanjutkan sekolah ke SMA? Apa ada sekolah yang mau menerima setelanku?" Jasmine bertanya dengan nada rendah, pak Amir langsung mengangkat kepalanya lalu membuka kacamatanya

"Abi sudah memilih sekolah untukmu sejak beberapa hari yang lalu, Abi sudah membuat guru guru itu mengerti tentang cadar,dan mereka mau menerima kamu, uang masuknya 4,5 juta, tetapi disana membuka pendaftaran gratis melalui jalur tahfidz minimal 5 juz untuk 3 tahun sekolah," ucap pak Amir tersenyum sembari menghampiri jasmine

"Abi" air mata Jasmine jatuh membasahi pipinya dan Jasmine langsung memeluk sang ayah tercinta

"giliran kak jasmin aja.. "gumam gifar

" apa kamu bilang? "ucap pak mir

"Hehe, enggak bi, emm emangnya sekolah mana yang mau nerima setelan kak Jasmine Bi?"

"SMA Muhammadiyah Jakarta"

Telinga kita tentu tidak sensitif kan mendengar kata muhammadiyah? saya bukan ingin mengunggulkan suatu organisasi, tapi saya ambil nama sekolahnya jatuh cinta pada artinya yaitu Muhammad adalah nabi kita, dan yah adalah pengikut, jadi muhammadiyah artinya pengikut nabi muhammad, dan seseorang masuk ke syurga bukan karena organisasi apa yang dia anut,  melainkan amal apa yang dia kerjakan selama di dunia

"Oh yang Deket rumah kita ya Bi?!" Teriak bu asih dari dalam kamar gifar yang mirip kapal pecah

"Iya mih"

"Jasmine akan masuk melalui jalur tahfidz, supaya bisa membantu Abi dan mamih"

"Terimakasih sudah mau meringankan beban kami nak" pak amir tersenyum hangat

"Sama-sama Bi" Jasmine tersenyum dan bahagia memiliki ayah seperti pak amir

Disisi lain gifar kembali fokus memainkan game yang berada di ponselnya
"Maju maju!! Tuh musuhnya nyerang! Kesini dong, ayo sebentar lagi victory!" Cerocos gifar yang sedang fokus memainkan mobile legendnya

"Gifar! Kamu seharusnya menghafal Al-Quran, kalau kamu selalu memainkan game itu nanti 2 juz mu itu akan hilang, contoh kakak kamu!"

"Iya abii iya, eh ehh ehh victory!!!yeeee!!" Gifar antusias

"Gifar"

"Iya Abi,, "

" Alhamdulillah udah beres, mamih capek banget beresin kamar you hanny" keluh mamih yang baru keluar dari kamar gifar

"hehe, maaf mih, habisnya gifar malas bersihin" gifar meeinggis kecil

Sadar akan tatapan pak amir, dia pun langsung kabur ke kamarnya yang sudah nyaman

Jasmine hanya menggeleng pelan, dasar adik bandel

Hanya Wanita Biasa  (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang