8.Aku bukan teroris

219 19 0
                                    

Setelah satu bulan tinggal di Jakarta, aku mengalami banyak ujian, mulai dari tatapan sinis, bahkan gunjingan para tetangga, tapi Abi selalu menguatkanku, dan mamih selalu membela ku sehingga aku menjadi wanita yang lebih tangguh.

Tapi orang bercadar identik disebut sebagai teroris oleh orang-orang yang tidak tahu sunnah,dan aku tidak akan pernah Ridha dengan sebutan itu,karena arti Terorisme adalah serangan-serangan terkoordinasi yang bertujuan membangkitkan perasaan teror terhadap sekelompok masyarakat. Sementara Aku hanya wanita biasa yang ingin memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah SWT
Dan Alhamdulillah nya lagi sejauh ini tidak ada yang menyebutku dengan nama itu. Semoga saja di dunia ini tidak ada orang yang menyebut wanita bercadar sebagai teroris lagi

Setelah satu bulan menjalani liburan akhir tahun, kini tiba saatnya memasuki awal tahun ajaran baru

Bermacam kendaraan sudah berlalu lalang di jalanan bagaikan nyamuk yang berterbangan

Jarum jam menunjukkan pukul setengah delapan, Jasmine mengikat tali sepatu dengan terburu-buru dan langsung berlari menuju sekolah Setelah mengucapkan salam kepada ibunya, dia sengaja tidak menaiki angkutan umum,karena dia tahu pasti akan macet dan semakin memperlambat dia untuk sampai ke sekolah,dan anggap saja olahraga pagi

"Telat 30 menit" ucap Jasmine sembari berlari terengah-engah dengan mengenakan pakaian SMP dan sehelai kain hitam yang menutupi setengah wajahnya

Akhirnya jasmine sampai di sekolah, tepatnya tepat di depan gerbang yang bertuliskan

Selamat datang peserta Didik baru SMA Muhammadiyah Jakarta tahun ajaran 2019/ 2020

"Assalamualaikum pak boleh saya masuk?" Ucap Jasmine kecapekan kepada seorang laki-laki berusia 46 tahun yang sedang mendengarkan radio ditemani oleh secangkir kopi dan rokok

Pak didin- satpam sekolah itu mulai menyipitkan matanya dan bergerak mendekati gerbang

"Waalaikumsalam" pak didin mengamati Jasmine mulai dari ujung kaki hingga ujung kepala, dan itu sudah biasa untuk jasmine, dia tidak terlalu menghiraukannya

"Pak saya sudah telat, tolong izinkan saya masuk"

Jasmine telat bangun karena tadi malam dia melihat pawey yang memperingati tahun baru Islam 1441 H yang melewati rumahnya, gifar dan mamih nya mengikuti pawey itu,sedangkan Jasmine dan abinya memilih tidak ikut karena tidak suka dengan bau bensin, apakah merayakan tahun baru Islam hukumnya tidak boleh?
Tergantung pada niat itulah ucap abi

"Disini tidak ada yang berpakaian seperti kamu!! Pergi sana!! Mau maling kok nyamar jadi siswi baru, aneh!!" Pak didin pun kembali ke tempatnya tanpa memikirkan perasaan jasmine

"Astagfirullah, kenapa bapak itu tega menuduh aku maling,mamih, iya hanya mamih yang bisa membantuku"

Jasmine pun menelpon sang ibu

"What!!! Si satpam nuduh you pencuri? Gak bisa dibiarin nih, mamih harus bertindak, tunggu mamih Hanny,, mamih on The way kesana" telpon pun terputus

"Iya mih" ucap Jasmine dengan menjauhkan telpon dari telinganya.

Maaf yah mih, habisnya suara mamih melengking banget

.......

"Mana, mana satpamnya hanny?" Ucap Bu asih yang baru saja turun dari ojek, dia langsung menggulungkan lengan bajunya, tak peduli itu adalah aurat

"Itu mih" ucap Jasmine pelan dengan menunjuk pak didin

"Oh itu? Oke mamih beresin sekarang"bu asih pun membuka pagar yang dikunci itu"hey satpam!! Kesini kamu!" Teriak bu asih dengan raut wajah kesal

Melihat seorang wanita cantik bagaikan bidadari,pak satpam itu langsung mendekat

Andaikan Jasmine seberani Mamih nya, pasti tidak akan ada lelaki yang berani menyentuhnya

"Iya ibu cantik, ada yang perlu saya bantu?" ucap pak didin sembari merapihkan rambutnya

"Cantik cantik!, dari lahir kali" ucap Bu asih kesal "Eh lupa,"Bu asih menepuk keningnya

"Heh satpam! You berani-beraninya yah menuduh anak I pencuri! "ucapnya dengan mata melotot

"Oh saya tidak tahu kalau ini calon anak saya, eh maksudnya anak ibu"

"Calon calon, buka sekarang! Anak saya sudah telat 40 menit nih gara gara you!"

"Maaf Bu,ayo neng silahkan masuk" pak satpam membuka gerbang itu dengan senang hati

Tiba-tiba datanglah seorang wanita berjas hijau tua yang senada dengan warna kerudung pasmina nya

"Ada apa ini pak Din?"

"Ini Bu ada siswi yang telat"

"Ouh, pasti kamu yah yang diceritakan bapak itu satu bulan kebelakang?" Bu Amara -kepala sekolah bertanya dengan senyuman yang manis

"Iya Bu" Jasmine membalas senyuman itu

Disisi lain Bu asih berbisik dalam hati
Kayak kenal Bu asih masih diam dengan mata menyipit

"Amara!"

Bu Amara mengalihkan pandangannya ke arah Bu asih

"Kinar? Itu beneran kamu?" nama asli bu asih adalah Kinaryasih amalia,

"Iyaaa ini aku, teman lama kamu" bu asih antusias melihat sahabatnya itu

"Oh ya? Ayo kesini, aku kangen banget sama kamu kinar" Bu Amara pun antusias, mereka saling berpelukan dan saling bertanya tanya tentang masa-masa awal berumah tangga

"Eh jadi ini anak kamu?" ucap bu amara

"Yes" ucap bu asih dengan bangga

"oh bagus kalau gitu, mmm, kamu masuk saja nak, kasian sudah telat, nanti alasannya sudah izin sama Bu Amara yah, tadi baru habis perkenalan oleh saya"

"Iya Bu, terima kasih"Jasmine langsung pergi ke kelas yang berada di lantai tiga itu dengan lari sekuat tenaga, mungkin sudah cukup latihan lari pagi hari ini, karena dia sudah sangat lelah,

Sesampainya di depan pintu kelas, dia menghela nafas dulu dan membuka pintu dengan penuh keberanian

"Assalamualaikum kak maaf saya telat" ucap Jasmine 

Semua tatapan aneh mengarah kepadanya

"Kenapa ada teroris nyasar kesini!" Ucap seorang pemuda tampan dengan wajah terkejut


Hanya Wanita Biasa  (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang