10. ana uhibbuka

238 18 2
                                    

Setelah satu semester menjalani kegiatan belajar mengajar di SMA, aku mengalami banyak hal, apalagi semasa fortasi dan kemah 3 hari waktu itu.

Aku tidak hanya mengenal Latifah saja, bahkan banyak orang yang berlaku baik kepadaku. Termasuk kak farel, ketika aku mengalami kesulitan menyalakan api, dia membantu menyalakannya dan masih banyak perlakuan baik lainnya yang dia lakukan kepadaku, bahkan saat gerombolan alfa menggangguku, dia orang pertama yang selalu melindungiku

Entah perasaan apa yang tiba-tiba muncul di lubuk hati ini, karena yang jelas ketika melihatnya hatiku berdebar kencang, dan tanpa sengaja aku selalu ingin mencari celah untuk hanya sekedar menatap wajahnya

Astagfirullah ya Allah maafkan hambamu, memang cinta adalah fitrah, tapi aku harus mengendalikannya, aku tidak mau cintaku kepadanya melebihi cintaku kepada Allah. Ya ku akui aku jatuh cinta padamu kak farel Andra Wijaya karena Allah SWT.

Ketika matahari mulai memancarkan sinar cerahnya ke seluruh penjuru bumi, semua orang mulai bersiap untuk melakukan rutinitas sehari-hari, termasuk Jasmine dan gifar yang sudah siap untuk berangkat ke sekolah

"Abi, Jasmine,gifar!!!!!" Teriak mamih antusias setelah keluar dari kamar mandi

Semua telinga ditutup oleh masing-masing tangan, rasanya seperti akan ada pengumuman dari BMKG

Setiap hari memang selalu seperti itu, Bu asih selalu membuat suasana rumah ramai dengan suara khasnya, Tapi jika Bu asih sakit, rumah mereka akan seperti TPU.Akan terasa sangat sepi, sunyi dan tidak beraura apa apa.

"Aduuhh mamih,ada apa si?! " gifar mengeluarkan suara sembari meringgis kecil, sedangkan Abi dan kakak nya masih nyengir sambil menutup telinga.

"Hanny Hanny! maamih hamil Hanny!" ucap bu asih sembari menunjukkan testpack yang dipegangnya

"What! Beneran?" Gifar sedikit terkejut

Pak Amir langsung menurunkan tangannya,dia tersenyum bahagia dan bersujud kepada yang maha kuasa atas amanah yang telah dipercayakan kepadanya lagi, dengan derai air mata bahagia begitupun dengan Jasmin dan gifar

"terimakasih ya Rabb atas amanah ini, semoga istri saya dan janinnya selamat sampai lahiran nanti Aamiin"
Ucap pak amir "selamat sayang, sekarang kamu harus jaga diri, jangan terlalu kecapean, urusan rumah biar aku sama anak-anak yang urus" pak amir mencium perut bu asih yang masih datar disusul dengan deraian air mata bu asih yang mengalir, dia terharu dengan sikap suaminya

"Tambah personil lagi nih keluarga kita" ucap gifar bahagia

"Jasmine jadi ingin segera menggendong Dede bayi, apalagi kalau adik laki-laki lagi, pasti akan lebih ganteng dari gifar"

"Ehh, enggak boleh lah, perempuan aja adiknya, nanti wajah tampan aku tertandingi lagi, cukup abi aja yang jadi saingan aku"ucap gifar

"Mau laki-laki atau perempuan pun asalkan selamat dan Soleh Solehah "ucap pak amir

"Hehe iya abii"ucap Jasmine dan gifar

"Yasudah kita berangkat dulu ya bi, mih"

Jasmine pun bersalaman dengan Abinya kemudian beralih kepada ibunya, begitu pun dengan gifar

"Hanny jaga dirimu baik-baik ya, ingat perkataan mamih waktu itu,kamu harus menjadi Mujahidah yang tangguh, kamu harus nurut kepada Abi dan sayang kepada gifar,mamih sayang kamu Hanny" bisik Bu asih sambil memeluk Putri sulungnya itu, dia mencium pipi dan kening putrinya dengan penuh cinta

Ada apa? Mengapa mamih berbicara seperti itu,memangnya mamih mau pergi kemana? Ucap Jasmine dalam hati dan kata itu tak sempat dikatakannya kepada sang ibu,karena jam sudah menunjukkan pukul 07.15 dan kak Laila tetangganya sudah menyamper untuk berangkat bareng ke sekolah

Hanya Wanita Biasa  (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang