Walaupun belum bisa mendapatkan medali emas, Fajar Rian berhasil meraih medali perak atas kekalahannya dengan Li/Liu top unggulan nomor satu China. Setelah turnamen Indonesia Open selesai digelar, para atlet mendapatkan liburan selama beberapa hari. Fajar memilih pulang ke Bandung berkumpul dengan keluarganya, sedangkan Senja juga kebetulan sedang pulang ke Bandung karena ada saudaranya yang menikah. Selain menghadiri pernikahan saudaranya, Senja juga menyempatkan main kerumah Fajar karena sudah lama tidak berkunjung kesana. Sejak lulus SMA, keluarga Senja memang pindah ke Jakarta karena Ayah Senja pindah tugas disana, dan kebetulan juga sekarang Senja berkuliah di UI yang jaraknya tidak begitu jauh dengan rumahnya di Jakarta Selatan, walau tentu saja Senja tetap miliih untuk kos.
"Aduh ini Senja geulis makin pisan atuh sekarang" kata Mama Fajar yang memang sudah menganggap Senja seperti anaknya sendiri.
"Waduh tante bisa aja, jadi malu nih" jawab Senja dengan senyum khasnya sambil mencium tangan Mama Fajar.
"Bunda Ayah sehat kan?"
"Alhamdulillah sehat tante"
"Lah ini ketemu lagi, sendiri aja ni?" kata Susan dari dapur lalu memeluk Senja yang memang sudah seperti adiknya sendiri
"Iya teh ,urang sendiri aja ni" jawab Senja sambil menyicipi kue buatan Susan
"Mana atuh pacarnya kemarin? Yang tinggu kasep itu lo" goda Susan membuat Senja salah tingkah
"Teteh sukanya bohong emang, Senja mana ada pacar, emangnya Panjul eh Fajar atuh yang pacaran terus" sindir Senja yang lalu dibalas Fajar dengan lemparan batal yang mengenai kepala Senja.
"Berisik lo kapan sembuhnya sih" ledek Fajar namun tidak digubris oleh Senja yang sibuk dengan handphonenya
"Kapan si Gladis dikenalin mama, kan mama pengen kenal" goda Susan yang memang hobi membuat Fajar kesal, Mama Fajar ikut dibuat tertawa melihat kedua kakak adik tersebut, sedangkan Senja juga akhirnya ikut menggoda Fajar.
"Iya dikasi kepastian dong, cewek tu ngga suka ya digantungin" celetuk Senja membuat Fajar menaikkan alisnya.
"Itu Bintang juga dikasi kepastian dong, cowok tu ngga suka ya digantungin" sahut Susan membuat yang lain ikut tertawa
"Eh ada sheila on 7, nonton yuk" ajak Fajar tiba-tiba seketika setelah menutup layar handphonenya. Sheila On 7 memang band favorite mereka berdua sejak duduk di bangku SMA ,tiap SheilaO7 mengadakan konser di Bandung mereka tidak pernah absen untuk menonton.
"Lo ajak si Gladis aja ,gue nanti ajak Bin-"
"Nggak, Sheila is only for Panjul and Senjul" sahut Fajar memotong perkataan Senja.
"Cie pengen nonton berduaan sama gue" goda Senja sambil mengacak acak rambut Fajar
"Teh, Senja diajakin nonton konser berdua sama Panjul, gimana ini terima ngga ya enaknya" kata Senja ke Susan sambil melirik Fajar yang mulai salah tingkah.
"Iyain aja udah biar doi seneng, kan kemarin udah juara" kata Susan dari dapur, Susan memang sudah hafal tabiat keduanya.
"Yaudah, ntar ketemu disono aja"
"Yaelah ribet amat, Gue jemput aja dirumah saudara lo" jawab Fajar sambil memakan donat yang dibawa Senja sebagai oleh-oleh
"Ntar gladis cemburu lagi,, ngga lucu lo" Gladis memang sering cemburu atas kedekatan Fajar dan Senja
"Lebay"
"Nanti Bintang cemburu" sahut Susan tidak mau melewatkan momen menggoda kedua adiknya ini
"Mulai deh mulai teteh nih" kata Senja menyipitkan mata melirik Susan
"Emang ini ibu-ibu satu gosip mulu hobinya" Fajar melemparkan bantal ke Susan
"Ampun-ampun, kalau kalian bersatu gini, Teteh angkat tangan deh" kata Susan sambil tertawa lalu pergi kabur ke dapur
Besok malamnya seperti janji, Fajar menjemput Senja di rumah saudaranya yang letaknya tidak jauh dari rumahnya. Selama di perjalanan Senja dan Fajar sama-sama menyanyikan lagu Sheila sebagai pemanasan, sama seperti yang sering mereka lakukan dulu.
Lokasi konser Sheila kali ini adalah di GOR Saparua, begitu datang suasana sudah super ramai dan crowded. Untuk mengantri masuk saja Senja dan Fajar harus berdesak-desakan.
"Tungguin gue dong Jul" kata Senja marah-marah ketika Fajar mulai melangkah meninggalakan Senja dengan kaki panjangnya, karena dua langkah kaki Senja adalah satu langkah kaki Fajar.
"Lama bener ini bocah" kata Fajar langsung menarik tangan Senja
"Ya maaf salah situ kaki kok panjangnya kaya jerapah" omel Senja tidak terima
"Salah situ kaki pendek kaya kaki ayam" balas Fajar dan akhirnya membuatnya kesakitan sendiri karena mendapatkan cubitan di lengannya.
Sheila on 7 tampil di akhir acara, selain Sheila on 7 ada juga beberapa artis ibukota yang ikut meramaikan seperti Hivi! dan Endah and Rezha. Selama konser Fajar berdiri disebelah Senja. Ketika jam menunjukkan pukul 9.30 Sheila on 7 sebagai bintang tamu utama akhirnya keluar tampil dan membuat para penonton yang awalnya santai-santai dan memilih tidak ikut berdesakan didepan akhirnya maju ke tengah dan membuat suasana menjadi sangat berdesakan. Fajar yang menyadarinya langsung berpindah berdiri dibelakang Senja sambil memegangi bahu cewek didepannya karena takut Senja akan didempet orang-orang karena badannya yang lebih mirip anak SMP.
"Ya ampun, gue jadi inget jaman-jaman jahiliyah dulu kalau nonton konser begini" kata Senja sambil menikmati suara Duta yang sekarang sedang membawakan lagu berjudul Anugrah Terindah Yang Pernah Kau Miliki
Sifatmu nan slalu
Redakan ambisiku
Tepikan khilafku
Dari bunga yang layu
Saat kau disisiku
Kembali dunia ceria
Tegaskan bahwa kamu
Anugerah terindah yang pernah kumilikiFajar yang sedari tadi terhanyut dengan lagunya akhirnya ikut bernyanyi dan tanpa sadar mengelus lembut rambut Senja yang saat itu sedang digerai. Senjapun langsung menoleh dan mendapati Fajar yang sedang mendekatkan diri ke kepala Senja seakan sedang menciumi rambutnya.
"Lo ganti shampo ya ?tanya Fajar tiba-tiba memecah kecanggungan diantara mereka.
"Sok tau" jawab Senja mencoba menenangkan diri dari degup jantungnya yang kurang santai lalu kembali sibuk bernyanyi dengan mas Duta dan kawan-kawan.
Setelah menyanyikan lagu Melompat Lebih Tinggi dan Seberapa Pantas yang membuat penonton loncat-loncat, Mas Duta akhirnya menyanyikan sebuah lagu favorit Senja yaitu "Hari Bersamanya"
Jantungku berdegup cepat
Kaki bergetar hebat
Akankah aku ulangi merusak harinya
Mohon Tuhan
Untuk kali ini saja
Beri aku kekuatan
'tuk menatap matanya"Mampus gue kayanya Mas Duta lagi nyindir gue" batin Senja
Dan tepat saat itu Fajar meletakkan kedua lengannya dibahu Senja sambil menunduk memajukkan wajahnya yang fokus sedang memainkan handphone sehingga membuat wajahnya hampir menempel ke pipi tembem Senja, harusnya Senja merasa biasa saja karena hal seperti itu sangat wajar dan sering mereka lakukan sejak dulu. Tapi kali ini beda, entah bagaimana ceritanya, tapi kali ini lain.
Hai readers, jangan lupa vote dan komen ya kalau mau lanjut terus ceritanya. Terimakasih, thankyou, xie-xie ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja & Fajar
FanfictionCerita sederhana tentang Senja dan Fajar Agustus, 2000 "Fajaarrr!!! Kembaliin mainan aku!! Itu mainan cewek bukan mainan cowok tauk!!" January, 2005 "Senja tungguin!!! Jangan ngebut-ngebut ngapa!!!!" July, 2010 "Baru juga kalah sekali udah nyerah...