Fajar memang harus mengakui, Senja bukanlah seorang cewek biasa. Gadis bermata oriental itu sudah berhasil mencuri perhatiannya sejak belasan tahun yang lalu. Fajar yang awalnya mengelak semua perkataan teman-temannya yang mengungkapkan kekagumannya pada gadis aneh tersebut, saat itu harus menjilat ludahnya sendiri.
Flashback
Fajar sedang dipinggir lapangan, meminum air putih yang diberikan adik kelasnya, iya Fajar memang idola di sekolah sejak SMP.
"Eh Jar, gue kenalin dong sama temen lo"
"Ha? Temen gue? Siapa?" tanya Fajar sambil melirik Galih yang merupakan teman satu team futsalnya. Galih merupakan ketua ekskul futsal yang juga idola cewek-cewek di sekolah.
"Senja"
"Oh, lo suka?" Tanya Fajar nyablak tanpa filter seperti biasanya.
"Lucu dia" jawab Galih sambil melirik Senja yang sedang terlihat asyik ngobrol dengan Faris teman sekelasnya di depan kelas.
"Ya emang begitu orangnya, aneh"
"Cantik juga" jawab Galih yang belum mengalihkan pandangannya dari Senja.
"Biasa aja kali" jawab Fajar tanpa melihat Senja ataupun Galih
"Lo bilang biasa aja karena dia sahabat lo, makannya lo ngga sadar"
"Ya dia cantik, masa ganteng kan dia cewek" jawab Fajar sekenanya tanpa berpikir, begitulah Fajar.
"Apalagi kalau ketawa gitu, bikin gue jadi pengen ikut ketawa" entah dorongan dari mana Fajar akhirnya mengikuti arah pandangan Galih
Satu detik
Dua detik
Tiga detik
Empat detik
Lima detik
Fajar seketika terpesona dan terdiam sesaat ketika melihat seorang gadis yang sudah lebih dari 7 tahun dikenalnya sedang tertawa terbahak-bahak memamerkan gigi dan lesung pipinya. Fajar tiba-tiba merasakan jantungnya yang seketika dibuat berdegup melebihi kecepatan normal.
"Gue kemana aja selama ini" batin
Fajar yang masih melirik Senja yang sedang dikejar Faris sambil tertawa puas, sudah jelas pasti Senja barusaja mengerjai Faris.Fajar menggelengkan kepalanya menghilangkan semua pikirannya barusan, Senja sahabatnya, akan selalu menjadi sahabatnya.
"Ya gue ngerti sih, saingan gue banyak banget kalau mau deketin sahabat lo"
"Emang siapa aja?" Tanya Fajar kembali dibuat penasaran.
"Lo tau Fadhil anak mantan ketua OSIS, dia salah satu orang yang ngebet kenalan sama temen lo itu"
"Oh itu gue sih tau" Fajar memang mengenal Fadhil, mantan ketua OSIS yang jelas-jelas minta dikenalkan dengan Senja, sedangkan Senja sendiri yang memang cuek sama sekali tidak terlalu peduli.
"Rifal IX F, Fero IX B yang anak ekskul musik, Tirta juga tuh ngebet banget daridulu katanya pengen deket sama Senja, ah banyak lah yang suka sama doi" Fajar terdengar cukup kaget mendengar perkataan Galih, Fajar sadar memang ada beberapa yang jelas-jelas mendekati sahabatnya. Namun Fajar sama sekali tidak menyadari bahwa akan sebanyak itu cowok yang terpikat dengan cewek yang dianggapnya aneh yang sudah dikenalnya selama beberapa tahun ini.
"Ya emang Tirta suka sama semua cewek, dasarnya kadal" celetuk Fajar mencoba membuyarkan lamunan dari pemikirannya sendiri.
"Ngaca pak" jawab Galih menimpuk Fajar dengan botol minuman yang sudah kosong. Siapa sih yang nggak tau sama tingkah kadalnya Fajar, mungkin bu kantin sampai satpam sekolah juga bakalan ngerti.
"Lo kan temennya dan temen gue juga, bantuin gue bisa kali" kata Galih tiba-tiba membuat Fajar menaikkan satu alisnya.
"Ogah, kenalan sendiri sana, kan lo yang suka bukan gue" jawab Fajar sambil memainkan ponselnya.
"Liat aja, paling bentar lagi lo kemakan omongan lo sendiri"
"Mana ada, ngaco, dia bukan tipe gue" jawab Fajar mencoba membentengi diri sendiri
"Kalau udah jatuh cinta tuh nggak kenal tipe atuh" balas Galih lalu meninggalkan Fajar yang masih berkecamuk dengan pikirannya sendiri.
Sejak saat itu, Fajar jadi lebih sering memperhatikan sahabatnya itu. Fajar menjadi lebih protektif dan jeli dengan cowok-cowok yang mencoba dekat dengan Senja. Fajar memang sadar bahwa perasaannya sebagai sahabat sudah kebablasan. Fajar sama sekali tidak suka melihat kedekatan Senja dengan lelaki lain. Senja memang tipikal cewek yang asyik dan enak diajak ngobrol ,semua dianggap teman, sehingga membuat banyak lelaki tertarik padanya. Ada yang terang-terangan bilang suka, ada yang diam-diam modus, namun Senja yang memang tipikal cewek yang tidak peka sama sekali dan lagipula Senja tidak terlalu memikirkan hal itu. Baginya sendiri, berkumpul dengan teman-teman sudah cukup menyenangkan daripada pacaran yang ujung-ujungnya putus terus nangis.
Fajar yang terkenal playboy dan suka tebar pesona sana-sini sebenarnya hanya sekedar testing water. Fajar gonta-ganti cewek sebenarnya hanya ingin melihat reaksi sahabatnya, apakah Senja cemburu atau tidak. Tapi nyatanya semua caranya itu mental, Senja sama sekali tidak menyadarinya. Untuk masalah modus dan kode-kodean hal itu sudang sering Fajar lakukan, tapi pasti Senja akan menjawab dengan tawanya yang khas atau berkata "setres lo".
"She's one of the kind"
Fajar sadar, cepat atau lambat dia harus segera mengungkapkan perasaannya karena sadar bahwa dia bisa saja kalah cepat dengan pria-pria lain diluar sana yang sedang berusaha seperti dirinya.
Fajar mengambil ponselnya, lalu menekan tombol call pada kontak bernama "Orange"
"Hai, tumben telfon ada apa ni" jawab cewek diseberang sana
"Gue butuh ketemu lo"
Hai readers. Gimana seru nggak ceritanya? Aku minta komennya dong kalau misalnya mau cerita ini terus dilanjutin... terima kasih ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja & Fajar
FanfictionCerita sederhana tentang Senja dan Fajar Agustus, 2000 "Fajaarrr!!! Kembaliin mainan aku!! Itu mainan cewek bukan mainan cowok tauk!!" January, 2005 "Senja tungguin!!! Jangan ngebut-ngebut ngapa!!!!" July, 2010 "Baru juga kalah sekali udah nyerah...