Confession

405 43 8
                                    

Setelah pertemuan mereka di cafe akhirnya Senja dan Fajar yang awalnya saling asing mulai kembali dekat walau belum sedekat dulu. Mereka mulai sering bertemu, seolah tak pernah terjadi apa-apa untuk mengobati luka masing-masing. Yang Fajar tahu Senja memang sempat bersama Bintang, namun menurut kabar dari Rosa sekarang mereka sudah tidak bersama. Yang Senja tahu dari orang-orang terdekat, Fajar yang dikabarkan dekat dengan mantannya hanya gossip belaka.

Tentunya belum ada obrolan atau kalimat perkara perasaan yang dikatakan Fajar ke Senja. Fajar rasa yang penting cukup memastikan dulu ada kesempatan untukmya.

"Gue kan udah bilang jam 1, kenapa sih lo hobi banget ngaret" kata Fajar ketika Senja barusaja duduk di mobil.

"Siap-siap dulu Njul"

"Dibilang mau lo dandan kaya gimana juga sama aja" mendengarkan perkataan Fajar Senja langsung memincingkan mata ke arah cowok disebelahnya.

"sama aja cantiknya" sambung Fajar sambil menatap lurus ke depan

"Jangan gitu, gue geli" kata Senja sambil menoyor kepala sahabatnya.

"Ini mau kemana? Nonton?" tanya Senja

"Iya" jawab Fajar singkat

Tiba-tiba mobil berhenti, didepan minimarket yang tidak jauh dari rumah Senja.

"Eh kok berhenti? Lo mau beli aqua?" tanya Senja ke Fajar

"Eh tolong dong liatin dompet gue ada engga di tas" kata Fajar saat Senja sedang asyik-asyiknya main game

"Cek sendiri kenapa, bentar lagi gue menang ini" jawab Senja acuh

"Cepetan, kan cuman tinggal buka susah amat, daripada ntar lo yang bayarin"

"Ah elah, makanya kalau mau pergi itu di cek dulu" jawab Senja meletakkan hpnya untuk mengambil tas Fajar.

Setelah mengambil tas Fajar, Senja terlihat serius mengobrak-abrik isi tas untuk mencari dompet yang dicari. Namun bukan dompet yang ditemukan, melainkan sebuah medali perak.

"Lo ngapain bawa-bawa beginian di tas" tanya Senja menunjukkan medali yang dia temukan ke Fajar

"Buat lo"

"Ha? Buat gue?"

"Iya, buat lo" kata Fajar sambil melirik sahabatnya yang memasang mimik muka kebingungan.

"Ga ngerti, aneh banget tiba-tiba lo kasih medali buat gue" tanya Senja terheran-heran.

"Gue mau beli aqua dulu, lo tunggu disini sambil mikir" kata Fajar sambil meninggalkan Senja di dalam mobil.

Senja terdiam sambil memandangi medali yang digenggamnya.

Dua tahun lalu...

"Nja, menurut lo, nembak cewek yang paling romantis itu kaya gimana ya" tanya Fajar ketika mereka berdua sedang duduk-duduk di ruang tamu rumah Fajar

"Yang beda dari yang lain"

"Maksutnya?"

"Ya yang beda aja, kalau lo mesti mikirnya pake bunga atau boneka kan?" Kata Senja yang sedang bermain game di hpnya

"Kaya gimana itu" jawab Fajar yang penasaran dengan jalan pikiran sahabatnya

"Buktiin kalau dia bener-bener berarti bagi lo"

"Caranya?"

"Hmm... gimana ya, pake cara yang beda aja dari yang lain"

"Contohnya aja lah" jawab Fajar yang mulai pusing dengan jalan pikiran sahabatnya

Senja & FajarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang