"Aish berat!" Kata Senja seraya melepaskan kedua tangan Fajar yang tadi melingkar di bahunya.
"Dasar lemah, makanya olahraga, badan kok kurusnya kaya lidi begini" kata Fajar sambil memegang lengan kanan Senja yang memang sangat kecil
Selesai konser mereka berdua kembali harus berhimpit-himpitan untuk keluar ke parkiran.
"Jingga!!" Sapa seorang cowok bertumbuh tinggi berhidung mancung yang sedang menghampiri mereka berdua. Jingga merupakan nama panggilan Senja di kampus, hanya Bintanglah yang memanggilnya Senja sedangkan yang lain memilih memanggilnya Jingga.
"Hei kak Gio" sapa Senja balik. Gio adalah salah satu kakak tingkat di jurusan yang sama dengan Senja yang kebetulan juga berasal dari Bandung. Gio merupakan salah satu dari deretan cowok yang mencoba mendekati Senja, namun sayangnya Senja sama sekali tidak peka. Baginya bagaimana bisa dirinya yang menurutnya sama sekali tidak cantik ini bisa ditaksir banyak cowok di kampus.
"Tumben ngga sama Bintang" jawab Gio melirik Fajar yang berdiri disebelah Senja. Sedangkan Fajar memasang raut muka super malas dan mengisyaratkan Senja untuk segera pergi.
"Bintang pulang ke Bogor , jadi gue sama temen gue yang lain hehehe" jawab Senja dengan ketawa khasnya
"tau gitu kita barengan aja ya tadi" sahut Gio sementara Senja bingung harus bereaksi bagaimana.
"Yuk pulang, gue laper pengen makan" jawab Fajar dengan santainya merangkul bahu Senja dengan sangat erat lalu menyeretnya menjauh.
"Yaudah kak gue duluan ya, selamat ketemu di kampus besok" Senja melambaikan tangan ke arah Gio yang sudah berada jauh.
Selama di mobil Fajar yang biasanya cerewet tiba-tiba diam sedangkan Senja masih sibuk dengan permainan game di handphonenya.
"Tadi siapa sih sok kenal banget" tanya Fajar memecah keheningan
"Kakak tingkat gue, dia juga orang Bandung" jelas Senja
"Dia suka lo"
"Mana ada ,sok tau"
"Lo suka dia nggak?" Tanya Fajar yang masih fokus menyetir
"Apasih! Lo tuh sok tau banget ,gue sama Kak Gio ngga ada apa-apa
"Gue cowok, gue tau, tatapannya beda"
"Bedanya dari mana? Perasaan cara lo sama cara kak Gio natap gue juga sama aja" kata Senja tidak mau mengambil pusing perkataan Fajar tadi.
Keheningan kembali tercipta, Fajar yang fokus dengan jalan dan Senja yang memainkan ponselnya.Ting!!
Sebuah notifikasi whatssap muncul ditengah asyiknya Senja yang sedang memainkan game.
Bintang Pramudya
"Dh plg? Jgn lupa mkn malam!Senja mengerutkan keningnya begitu mendapatkan pesan dari Bintang. Sejak kapan Bintang begitu perhatian walau tetap saja chatnya masih sama singkatnya alias disingkat-singkat.
"Gue tanya dong, lo kan cowok ya..." kata Senja memecahkan keheningan diantara mereka
"Hmm" jawab Fajar singkat membuat Senja urung melanjutkan ceritanya.
"Ngga jadi, lo kaya ngga ikhlas gitu" jawab Senja tidak kalah dingin
"Kalau mau tanya ya tinggal tanya, ribet banget jadi orang" jawab Fajar dengan ketus.
"Jadi gini,, gue punya temen nih. Dia itu temenan deket sama seorang cowok yang super dingin kaya kulkas, terus tiba-tiba si cowok sekarang tuh jadi perhatian banget sama temen gue itu, artinya apa ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja & Fajar
FanfictionCerita sederhana tentang Senja dan Fajar Agustus, 2000 "Fajaarrr!!! Kembaliin mainan aku!! Itu mainan cewek bukan mainan cowok tauk!!" January, 2005 "Senja tungguin!!! Jangan ngebut-ngebut ngapa!!!!" July, 2010 "Baru juga kalah sekali udah nyerah...