Awal mula Jayandra dan Arjuna menyadari 'keanehan' hubungan Yugi dan Geca berawal di suatu hari di akhir Desember.
Hari itu adalah minggu pertama liburan sekolah. Bertepatan dengan perilisan film animasi minions pertama di Indonesia. Film yang sudah Geca nantikan sejak kemunculan tokoh berwarna kuning tersebut di film Despicable Me. Sejak masa UAS, Geca sudah ribut jika dia harus menonton film itu kalau bisa di hari pertama perilisan. Dan tentu saja Yugi, Jayandra dan Arjuna yang akan menemaninya.
Bukannya tidak suka, tapi gengsi anak laki-laki yang masih duduk di bangku SMA itu membuat ketiganya bergidik ngeri membayangkan menonton film kartun di bioskop di antara anak-anak kecil yang kemungkinan memenuhi studio di minggu pertama penayangan. Jadi dengan tegas Arjuna dan Jayandra menolak.
"NGGAK SETIA KAWAN BANGET SIH KALIAN!" Geca mencak-mencak dan ngambek seharian. Ngambek dalam artian seharian dia cuma bahas betapa teman-teman laki-lakinya itu tega karena tidak mau menemaninya hanya karena gengsi. "Lagian siapa yang mau ngeledekin kalian? Sini gue cubit mulutnya satu-satu. Apa salahnya sih nonton kartun? Kan nggak buat anak-anak doang."
Sebetulnya Jayandra dan Arjuna tidak betul-betul menolak juga. Mereka hanya suka saja melihat reaksi Geca yang berlebihan sedikit hanya karena tokoh kartun kuning yang lebih mirip pisang bantet itu.
Dan anehnya, Yugi hanya diam saja di antara kericuhan yang sedang dilakukan teman-temannya itu sambil menyantap siomay kantin. Sampai akhirnya Geca sendiri yang memutuskan menyerah dan berhenti merengek. "Yaudah deh. Kalau kalian beneran tega mah gue nonton sendiri aja." Geca sampai pada ancaman terakhirnya.
"Sama gue." Yugi menyuap siomaynya dengan tenang tanpa menatap teman-temannya seolah tidak baru saja mengatakan apa-apa. Sedangkan tatapan Geca, Jayandra juga Arjuna sudah terarah kepadanya.
"Lo mau nonton berdua doang sama Geca, bang?" Omong-omong, meskipun Arjuna dan Jayandra satu angkatan dengan Yugi, mereka memanggil Yugi dengan sebutan 'bang' semenjak tau usia Yugi setahun di atas mereka. Awalnya hanya iseng, lama-lama jadi kebiasaan. "Tumben."
"Biar nggak bawel lagi." Yugi mendorong piring siomaynya yang sudah kosong, kini beralih ke gelas es teh manisnya. Masih belum mau mengalihkan pandangan ke arah teman-temannya yang sudah memandang penuh minat. Kecuali Geca yang kini memandangnya heran.
Jayandra dan Arjuna saling bertatapan, apalagi saat mereka menyadari Geca juga terlihat agak salah tingkah. Keduanya saling melempar senyum penuh makna.Tapi bukan sahabat namanya kalau tidak mengisengi sahabat mereka. Arjuna dan Jayandra akhirnya tetap datang dan mengacaukan acara nonton berdua Yugi dan Geca. Mereka mengabari di pagi hari saat hari-h. Sengaja ingin melihat apakah Yugi akan kesal saat bertemu mereka nanti atau tidak. Kalau Yugi kesal, itu berarti dugaan mereka tentang Yugi benar. Bahwa lelaki itu ada rasa lain terhadap Geca.
Entah Yugi yang terlalu pintar menyembunyikan perasaan di balik ekspresi datarnya atau memang Arjuna dan Jayandra salah menduga. Yugi kelihatan biasa saja saat mereka berdua sampai di depan studio bioskop tempat mereka janjian menonton hari itu. Geca sendiri belum sampai ketika tiga laki-laki itu sudah berkumpul.
"Ini yang mau nonton malah belum dateng gimana, sih?" Jayandra mendumel kesal. "Luluran dulu apa ya dia? Padahal cuma mau nonton kartun."
Arjuna terkekeh sedangkan Yugi tampak acuh seperti biasanya. Lelaki itu akhirnya berinisiatif membelikan tiket sebelum kehabisan karena pengunjung bioskop yang semakin ramai.
Saat Yugi sedang membeli tiket, Geca datang dengan outfit mirip minions yang cukup mencolok. Kaos warna kuning terang yang ditiban dengan overall denim selutut. Tentu saja keberanian gadis itu dalam berpakaian mengundang tatapan orang-orang sekitar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Abang Tampan [Completed√]
Teen FictionTentang tujuh pemuda tampan yang tinggal bersama di satu atap berbagi kisah. Cinta, canda, sedih serta tawa mereka alami di rumah bernomor tiga belas yang mereka sebut dengan rumah bangtan. Ada Arjuna, si pintar yang menjadi penyebab nomor satu keru...