Hanya Sebatas Masa Lalu

222 20 2
                                    

Jimin sudah berada di kantin dan mencari cari cewek yang bisa dibilang manis dan lucu. Jimin mengedarkan pandangan dan menemukan cewek itu lagi duduk sendirian di bangku pojok kantin.

Jimin langsung menghampiri cewek tersebut dan langsung duduk di bangku itu. "Hello everybody!"

Eunha menatap tajam ke Jimin, Jimin yang ditatap seperti itu hanya nyengir lebar.

"Kemana aja lo?!" Tanya Eunha ketus.

"Tadi gue berantem dulu sama Suga."

"Bodo anjir! Sebagai ganti nya karena gue udah nunggu, bolak balik kantin, nyariin lo kemana mana, traktir gue semau gue!"

Jimin terkekeh, "pesen aja."

"Mbak Aci!" Panggil Eunha.

"Iya!" Sahut Mbak Aci.

Mbak Aci menghampiri Eunha, "kenapa, non?"

"Una pesen nasi goreng dua porsi, es teh manis yang paling seger dua, roti rasa vanilla satu, susu vanilla satu, oh ya nasi goreng nya spesial banget ditambahin ayam goreng yang paha bawah ya!"

Jimin ternganga, "buat siapa itu?!"

"Yang nasi goreng satu lagi, gak usah spesial. Biasa aja." Lanjut Eunha.

Mbak Aci mengangguk paham, "di tunggu ya, non!"

"Buat gue lah!" Balas Eunha jutek.

"Nasi goreng dua porsi emang habis?" Tanya Jimin.

"Kalo itu satunya buat lo, nasi goreng biasa." Jawab Eunha.

Jimin mengangkat satu alis nya, "una udah mulai perhatian sama Jimin nih?"

Eunha menatap jengkel ke Jimin, "gue gak perhatian sama lo! Gue baik karna lo udah mau jagain Nayeon, lagian gue juga tau lo belum makan dari pagi."

"Tau dari mana?" Jimin mulai menggoda.

Eunha gelagapan, "da-dari Nayeon lah!"

"Kok gugup?" Jimin menatap Eunha menggoda.

Eunha menatap tajam ke Jimin, "tatapan lo!"

Jimin terkekeh, "kenapa? Masa gak mau ditatap cogan?"

"Siapa?!"

"Gue."

"Yang nanya."

Jimin gemas dengan tingkah laku Eunha, Jimin mencubit gemas pipi Eunha.

"Una, una. Lo lucu banget sih."

"Lewpash Jiwmin, sawkith bewgoh!"

Jimin melepas cubitan nya lalu nyengir lebar, "pipi lo enak dicubit."

Eunha memegang pipi nya yang terasa panas lalu mengusap ngusap pipi nya. "Merah pasti nih!"

Jimin mengelus lembut pipi Eunha, "masih sakit?"

Eunha salah tingkah, "a-apaan sih lo!"

"Cie blushing!"

"Biasa aja."

"Tapi kok-"

"Pesanan nya datang~" Mbak Aci membawa nampan berisi yang dipesan Eunha tadi.

"Makasih, Mbak Aci. Nanti Jimin yang bayar ya!" Eunha langsung menyantap nasi goreng tersebut.

"Berapa semuanya?"

"Empat puluh ribu, den."

Jimin mengeluarkan uang kertas berwarna merah, "nih, Mbak."

Find Love In Me -NakookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang