Terluka -JiRose

193 10 1
                                    

Sepulang sekolah, Jimin dan Nayeon bareng lagi memakai motornya Taehyung. Sebelum pulang sekolah, sempat bertengkar dengan Taehyung. Tetapi dengan jurus andalan Jimin dengan berjanji kalau besok giliran Taehyung yang menjemput Nayeon, Taehyung menerima nya.

Sekarang tujuan Jimin dan Nayeon adalah ke taman, taman yang benar-benar indah untuk dipandang. Memang, taman ini pas untuk orang berpacaran. Tetapi, dengan memiliki Nayeon sudah lebih dari cukup pikir Jimin.

"Jim, duduk disana yuk. Gue mau ngomong sesuatu," ucap Nayeon lalu ia pergi terlebih dahulu sebelum Jimin.

Jimin menghela nafas, ia tau apa yang akan diucapkan oleh Nayeon.

Pasti tentang Rose, Jimin sudah menduga nya. Jujur, Jimin sudah malas untuk membahas masa lalu yang sudah berlalu. Terlalu malas untuk membuka luka lama lagi, sangat sakit rasanya.

Mau tak mau, dengan terpaksa Jimin duduk disamping Nayeon. Jimin sudah siap jika luka lama nya dibuka kembali karena Nayeon.

"Jim, tadi Rose--"

"Yeon, bisa gak usah omongin Rose? Gue udah muak dengernya, Yeon."

Nayeon memutar kedua bola matanya malas, "Dengerin dulu, gue ngomong aja belum."

"Bahkan, lo nyebut namanya aja gue udah males."

"Dengerin, please," Nayeon memohon.

Salah satu kata perasaan Jimin, luluh.

Jimin luluh dengan permohonan Nayeon, selalu seperti itu. Entah kenapa, jika Nayeon seperti itu Jimin tidak tega untuk menolak nya.

Dengan terpaksa, Jimin mengangguk mengiyakan permohonan Nayeon. Nayeon tersenyum sumringah karena Jimin mengiyakan dirinya.

"Gue kasih waktu tiga menit," ucap Jimin dan Nayeon mengangguk setuju.

"Sebenernya, Rose masih sayang sama lo," Nayeon memulai percakapan dengan Jimin.

"Udah tau," balas Jimin jutek.

"Dan Rose pengen lo balikan sama dia," lanjut Nayeon.

"Gak bisa," balas Jimin semakin jutek.

"Kenapa gak bisa?" tanya Nayeon.

"Udah cukup gue kecewa karna Rose, lo tau Yeon? Luka lama aja belum pulih semuanya. Bahkan masih membekas," balas Jimin yang mulai membuka luka lama nya.

"Tapi itu udah satu tahun yang lalu, Jim. Masa lo gak bisa pulihin hati retak lo?"

"Lo pikir gampang? Coba intropeksi diri, Yeon. Lo dulu sama Felix juga kan? Lo gak bisa nerima Felix lagi,"

Nayeon menatap Jimin tajam, "Kok lo bawa-bawa Felix sih?! Itu kan masa lalu gue!"

"Rose juga masa lalu gue!"

"Tapi--"

"Dan semenjak lo ketemu Jungkook, lo beruntung, lo lupa sama Felix, hati lo sembuh dari patah hati. Dan lebih beruntung nya lagi, lo kenal Jungkook."

Nayeon masih mendengarkan apa yang diucapkan Jimin selanjutnya.

"Tapi gue gak seberuntung lo, Yeon. Gue masih terlarut sama luka masa lalu, gue belum nemuin pengganti baru, gue masih sayang sama orang yang udah berlalu. Dan sayangnya, rasa sayang itu berubah jadi benci! Gue sayang tapi gue benci," lanjut Jimin menatap lurus kedepan.

Nayeon paham, ini sebabnya Jimin tak suka membahas masa lalu nya dengan Rose. Jimin masih terluka dengan keadaan masa lalu waktu itu, memang bagi orang hal sepele tapi enggak bagi Jimin.

Nayeon menghela nafas, ia merasa bersalah karena sudah mengungkit masa lalu nya Jimin dengan Rose. Terlihat dari matanya, ia menyimpan luka sangat banyak.

Banyak luka yang Jimin tampung sendiri, merindu pun harus Jimin pendam, dan Jimin harus membuang rasanya kepada Rose.

Nayeon memeluk Jimin, "Maaf."

Jimin menunduk menatap Nayeon lalu tersenyum kecil, dan membalas pelukan Nayeon. "Gak apa-apa."

"Suatu saat nanti, lo akan nemuin orang yang tulus sama lo, Jim."

Jimin tersenyum dan mengelus rambut Nayeon, "Iya, pasti kok."

"Contohnya Umji."

Jimin menjitak kepala Nayeon, "Sembarangan! Gak, gak mau gue sama Umji. Bawel banget, bisa-bisa gendang telinga gue pecah!"

Nayeon tertawa ngakak, "Ntar gue jodohin lo sama Umji!"

Nayeon melepas pelukan dari Jimin lalu berlari agar tak kena jitakkan dari Jimin lalu memeletkan lidahnya, Jimin yang merasa diledekin oleh Nayeon mengejar Nayeon dengan lari dengan cepat.

Alhasil, mereka berlari-larian sambil bercanda. Sudah terbiasa dari kecil kejar-kejaran hingga ada salah satu yang jatuh, entah Nayeon ataupun Jimin.

***

Rose memasuki kamarnya dengan lesu, ditanya oleh Jennie, Jisoo, ataupun Lisa, Rose hanya diam saja. Rose merebahkan dirinya secara tengkurep, lalu menangis.

Ia mendengar semua pengakuan Jimin tentang masa lalu dengan nya, ini memang semua salah Rose. Rose yang terlalu nafsu dan obsesi karna takut kehilangan Jimin dan sekarang kehilangan beneran.

"Gue yang salah."

"Gue yang bodoh."

"Gue yang gak ngerti perasaan lo."

"GUE BODOH!"

"MAAFIN GUE, JIMIN!"

"TUHAN, TOLONG KEMBALIKAN DIRINYA PADA KU!"

Rose menangis terisak-isak hingga dadanya sesak, tak kuasa menahan tangisan yang menjerit.

Di luar kamar, Jennie, Jisoo, dan Lisa menggedor-gedor pintu kamar Rose. Panik karena Rose berteriak-teriak sambil menangis, takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

DOR! DOR! DOR!

"ROSE! LO KENAPA?!" teriak Jennie.

"JANGAN BUNUH DIRI, ROSE! HUHUHU," teriak Lisa.

"ROSE, SAMPE LO BUNUH DIRI, MAYAT LO GUE BUANG NI YA!" teriak Jisoo.

"ANJIR JISOO GOBLOK LO!" balas Jennie.

"BIARIN, JISOO KAN OTAKNYA GESREK!" balas Lisa

***

Rose lagi yang patah hati :(

Next time!

Find Love In Me -NakookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang