Takkan Pernah Mengulanginya Kembali -ParkJimin

173 14 0
                                    

"Jadi ini alasan lo waktu bazar buku diemin gue?" Tanya Nayeon.

Flashback~

Nayeon berjalan sambil bersenandung ria menuju ruangan bazar didekat kantor guru, Nayeon melihat dari kejauhan itu Jimin! Jimin sedang menuju ke arah nya.

Nayeon tersenyum senang, ternyata Jimin datang ke bazar tersebut.

"HAI, JIMIN!" Teriak sapa Nayeon dari jauh.

Jimin tak menjawab.

"Jimin, ayo kita ke bazar buku!" Ajak Nayeon ria.

Jimin hanya melewati Nayeon tanpa menoleh sedikitpun ke Nayeon.

Nayeon bingung, "lo kenapa, Jim?"

Flashback-

Jimin terkekeh mendengar cerita Nayeon waktu di bazar buku.

"Kok lo malah ketawa sih? Gara gara lo gue gak jadi ke bazar buku waktu itu!" Nayeon cemberut.

"Lho kenapa?"

"Gue nyariin lo, katanya lo ke club waktu itu. Sumpah, gue khawatir banget sama lo."

Jimin tertawa miris, "kenapa khawatir? Biasa aja kali."

"Biasa aja lo bilang?! Lo balik balik mabuk berat, gak sadar, ngomong kayak orang gila. Apa itu biasa aja?!" Omel Nayeon.

Jimin mencubit gemas pipi Nayeon, "semua itu gak akan ke ulang kok."

"Janji?" Nayeon mengacungkan jari kelingking nya.

Jimin mengaitkan jari kelingking nya dengan kelingking Nayeon, "janji!"

Nayeon tersenyum dan mengangguk.

"Lo udah denger cerita yang di bazar buku?" Tanya Jimin.

"Udah."

"Dari siapa?"

"Anak Bangtan." Nayeon memberi jeda, "tapi lebih detail nya dari Jungkook sama Tae."

Jimin tersenyum tipis dan mengangguk.

"Menurut lo siapa yang salah? Gue yang gak nurutin kemauan nya atau dia yang nakal?" Tanya Jimin sambil menatap langit yang mendung.

Nayeon menghela nafas, "menurut gue itu yang salah Rose."

"Alasannya?"

"Dia terlalu nafsu."

"Bukan nya nurutin kemauan pacar adalah kewajiban bagi seorang pacar?"

"Lo salah besar, Jim. Bukan kayak gitu maksudnya."

Jimin menatap heran ke Nayeon, "terus maksud yang bener kayak gimana?"

"Lo udah baik sebagai pacar, lo udah ngelindungin Rose dari hal hal yang tidak terpuji." Balas Nayeon.

"Tapi-"

"Lo gak salah, lo baik menjaga kehormatan dia sebagai perempuan."

Jimin tersenyum dan mengangguk, "thanks, lo perhatian banget sama gue."

"Iya lah, harus! Gue udah anggep lo kayak abang gue sendiri." Nayeon membangga-banggakan Jimin.

"Lo juga udah gue anggep kayak adek gue sendiri!" Jimin mengacak ngacak gemas rambut Nayeon.

"Gue mau tanya sesuatu nih, tapi ini sangat serius." Nayeon menatap Jimin intens.

Jimin menatap Nayeon penasaran, "apaan tuh? Tanya aja."

"Kalo lo dikasih kesempatan buat balik sama Rose dan perbaiki semua kesalahan di masa lalu, apa lo akan ambil kesempatan itu?"

Jimin mengukir senyum, "enggak, gue gak akan ambil kesempatan itu."

Nayeon terkejut dengan jawaban Jimin, "lho kenapa? Harusnya lo ambil kesempatan itu, kalo kesempatan nya datang dua kali sih gak apa-apa terus kalo kesempatan nya cuman satu gimana? Itu kesempatan emas lho, Jim."

"Kalo gue kasih kesempatan artinya, gue kasih kuasa buat dia untuk menyakiti gue kembali. Lebih baik menyesal daripada patah hati bukan?"

Nayeon berfikir sejenak, "iya juga sih, Jim. Bener juga."

Jimin mendekat dan berbisik sesuatu ke Nayeon, "artinya lo juga sama, lo kasih kuasa buat Jungkook dan pada akhirnya lo merelakan diri lo patah hati."

Nayeon memukul Jimin bertubi-tubi, "jahat banget sih lo!"

Jimin tertawa, "bercanda doang, baper banget sih!"

"Sakit hati gue." Nayeon cemberut.

"Dih masa gitu?"

Tiba tiba hujan datang dengan deras nya, seluruh kota yang tadi nya kering seketika menjadi basah.

"YEAY-"

DUAR! 

Suara petir ya gengs.

"ASTAGA, JIMIN. GUE TAKUT HIKS, HIKS, HIKS." Nayeon memeluk Jimin dan menangis sesegukan.

Jimin membalas pelukan Nayeon, "cup cup cup, gak usah takut."

"Ayo masuk."

DUAR!

Suara petir lagi ya gengs.

"AAAARRGGHH!" Nayeon kembali histeris dan menangis sesegukan.

Jimin tertawa ngakak, "makanya ayo masuk!"

Akhirnya Nayeon menurut kemudian masuk ke ruangan tersebut.

***

Next!

Find Love In Me -NakookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang