Lo Ada Dimana?

158 14 1
                                    

Jimin menghela nafasnya, ia hanya memerhatikan ponselnya tanpa ingin ia buka. Pasti banyak pesan yang masuk terutama dari Nayeon.

Ia tak mau membuat Nayeon kesayangan khawatir dan sedih, Jimin bingung harus bagaimana lagi sekarang.

Taehyung yang melihat Jimin semakin murung pun tak tega, ia juga tak menyalakan ponselnya seperti Jimin.

Lebih tepatnya, semua Bangtan mematikan ponselnya agar tak mudah ditemukan.

"Lo yakin gak mau kabarin Nayeon dulu? Gue yakin dia khawatir banget sama lo," ucap Jin.

"Tapi kalau gue kasih tau kondisi Jungkook, pasti dia sedih banget. Gue gak mau liat dia sedih," balas Jimin yang bingung harus diberi tahu atau tidak.

Jhope menyeritkan dahinya bingung, "Kayaknya ada yang aneh dari kata-kata lo barusan."

Jimin peka apa yang dimaksud dengan Jhope, "Nayeon suka sama Jungkook."

"Bangsat, gue dengernya tertohok!" Taehyung memukul dadanya berkali-kali.

Jimin menghela nafasnya gusar, ia sangat bingung dengan keadaan ini. "Gue bingung banget, di satu sisi gue gak mau ketemu Nayeon dulu tapi gue kangen!"

Namjoon menepuk pundaknya Jimin, "Lo yakin masih gak mau kasih tau Nayeon? Gue yakin dia khawatir banget disaat kita semua ngilang gini aja."

"Liat kondisi Jungkook dulu, gue takutnya malah tambah parah," balas Jimin menatap sendu ke Jungkook yang terbaring lemah.

"Lo kapan sadar, Kook? Gue mohon sadar," gumam Suga yang melihat dari kaca jendela ruangan Jungkook.

Taehyung menghela nafasnya, "Gue gak nyangka kalau akhirnya jadi kayak gini."

"By the way, pelaku nya udah ketemu?" tanya Jimin.

"Belum, masih diselidiki sama polisi," balas Jin.

"Kita jangan masuk sekolah dulu sampe ada kabar dari polisi siapa pelakunya," usul Namjoon.

Jhope mengangguk setuju, "Sampe kita tau pelakunya, baru kita kasih tau ke Nayeon."

"Tapi kok, gue ngerasa pelakunya itu anak sekolah SMA kita ya?" ucap Suga yang membuat mereka semua menoleh.

"Kenapa lo bisa berfikiran begitu?" tanya Taehyung.

"Pertama kita udah bisa lihat dari CCTV kalau Jungkook hati-hati banget, nah si pelaku nerobos aja terus hantam Jungkook. Kedua, pelaku gak berhenti buat liat kondisi Jungkook asal main cabut aja, kan aneh. Ketiga, itu mobil biasanya dimilikin anak remaja kaya kita, gue rasa gue sering lihat mobil itu di sekolah," jelas Suga panjang lebar.

Taehyung mengangguk paham, "Masuk akal sih, gue jadi curiga."

"Tapi kita gak bisa buktiin karna kita gak bisa ke sekolah dulu, apalagi ngabarin anak geng sana. Bisa heboh," kata Jimin.

"Kita juga bakal susah nyari tuh mobil, secara yang bawa mobil ke sekolah kan banyak!" Namjoon memijit pelipisnya yang terasa berdenyut.

Suga mengepalkan tangannya kuat-kuat, ia sangat marah saat ini. "Sampai gue tau pelakunya siapa, gak akan gue kasih ampun!"

***

"JUNGKOOK!"

Nayeon terbangun dari mimpi buruknya, tubuhnya berkeringat, nafasnya memburu, badannya gemetaran.

Eunha dan Chanyeol yang lagi nonton televisi pun ikut kaget dengan teriakan dari Nayeon, paniknya bukan main.

"Astaga, Yeon. Lo kenapa?" tanya Eunha khawatir.

"Gue--gue mimpi," ucap Nayeon terbata-bata.

"Mimpi apa?" tanya Chanyeol lalu duduk di samping Nayeon.

"Jungkook ..."

"Jungkook kenapa?" tanya Eunha

"--Jungkook kecelakaan," lanjut Nayeon yang membuatnya kembali menangis.

Dengan sigap, Chanyeol memeluk Nayeon untuk menenangkannya kembali. Mengelus rambutnya secara lembut, memberikannya kekuatan.

"Ssttt, gak apa-apa. Cuman mimpi," ucap Chanyeol menenangkan.

"Mimpinya berasa nyata, Yeol. Udah gitu mobilnya punya diantara murid SMA kita, Yeol."

Eunha menyeritkan dahinya bingung, "Siapa? Masa ada yang begitu sih?"

"Gue takut itu terjadi, gue takut dia kenapa-napa, gue takut," gumam Nayeon yang meringkuk ketakutan.

"Udah ya? Jangan nangis terus, nanti gak sembuh-sembuh. Makan dulu ya?" Chanyeol meminta tolong kepada Eunha ambilkan bubur yang tadi sempat ia beli.

"Ayo makan dulu abis itu minum obat nya biar cepet sembuh," Chanyeol menyuapi Nayeon tetapi Nayeon nya menolak terus.

Nayeon menggeleng kuat, "Gak mau! Maunya makan sama Jimin, ditemenin sama Jimin."

Chanyeol menghela nafasnya, "Jimin lagi gak ada kabarnya, Yeon. Ayo makan dulu biar minum obat, pas Jimin ketemu lo nya gak sakit terus langsung bisa peluk Jimin sepuas lo."

"Bener ya?"

Chanyeol mengangguk mengiyakan.

"Lima suap aja ya?"

Chanyeol mengangguk lagi.

Tak lama, bubur itu habis dilahap oleh Nayeon.

"Katanya lima suap aja, tapi kok ludes tuh bubur?" ledek Eunha.

Nayeon nyengir lebar, "Gak jadi, laper. Nanti kalo gak abis kan mubazir."

Chanyeol terkekeh geli, "Bisa aja ngeles nya, kalau laper mah bilang aja gak usah gengsi."

"Nih minum dulu obatnya," Eunha menyodorkan beberapa obat dan satu gelas air putih hangat.

Setelah diminum obatnya, Nayeon berbaring lagi untuk melanjutkan tidurnya dan istirahat. Nayeon mengucapkan terimakasih dan minta maaf kalau ngerepotin.

"Kalian nginep?"

Chanyeol dan Eunha mengangguk.

"Kalian tidur di mana?"

"Gue tidur disamping lo, biar Eunha di lantai aja," canda Chanyeol.

Eunha melotot dan berkacak pinggang menatap Chanyeol, "Kurang ajar lo ya sama gue!"

Chanyeol tertawa, "Bercanda, nanti lo tidur disamping Nayeon biar gue di sofa aja."

"Kenapa lo gak tidur diluar aja?" sinis Nayeon.

Chanyeol terkejut dengan ucapannya Nayeon yang tiba-tiba menjadi sinis seperti itu, "Yeon? Gitu banget."

"Bercanda," Nayeon tertawa lucu melihat ekspresi Chanyeol.

"Mampus!" umpat Eunha.

"Udah udah, tidur ya. Goodnight," ucap Chanyeol lalu mengelus rambutnya Nayeon dengan lembut.

Lama kelamaan, Nayeon terlelap dengan sendirinya. Chanyeol berharap, Nayeon tak mimpi buruk lagi tentang Jungkook ataupun Bangtan lainnya.

***

Mas Chanyeol perhatian bgt uwuw:)

Vote & komen!

Next!

Find Love In Me -NakookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang