Naruto © Masashi Kishimoto
Like An Illusion © RiuDarkBlue21
Warning: AU, OOC, typo, saya tekankan kembali! Bahwa ini adalah inspirasi saya! Nggak ngejiplak siapapun kecuali karakternya!
🍋🍋🍋
"Hinata?"
Dengan langkah terburu-buru si pemilik nama pergi, meski sulit tapi Hinata tetap harus melangkahkan kakinya secara lebar. Ia bahkan mengabaikan setumpuk buku di lengannya.
Gaara sendiri berdecak, ia masih terus mengejar langkah Hinata yang bahkan untuknya terlalu biasa dan sangat luar biasa bagi Hinata.
Tatapan iri Hinata dapatkan dari beberapa siswi, jika saja mereka ada di posisi Hinata sudah pasti akan menjerit girang.
"Dapat!"
Hinata melotot, baru saja Gaara memutar tubuhnya dalam sekali hentakkan. "Gaara-kun, jika aku jatuh bagaimana?"
Dengan santainya Gaara mengangkatnya bahunya lalu mengambil alih buku di tangan Hinata. "Ya ke bawah."
Lavender Hinata memicing, ia memang sedang menghindari Gaara. Dari tadi pagi semenjak kejadian Kiba yang menyapanya, Gaara selalu mengikutinya. Bahkan beberapa kali Hinata melihat pemuda itu akan mengajukan pertanyaan.
Untuk itulah Hinata menghindar, Gaara yang kepo memang menyeramkan. Dari pada buka suara karena gengsi, Gaara lebih memilih mengancam Hinata dengan tindakan yang membuat risih.
Tapi sayangnya Hinata itukan tidak peka, menurut Gaara ia sia-sia saja melakukan ini.
"Kenapa sih? Pinjam buku sampai menumpuk begini?"
Hinata tersenyum hingga matanya membentuk eye smile. Salah satu hal kecil yang Gaara suka dari gadis manis ini. "Aku lupa mengembalikan."
Refleks tangan kiri Gaara menepuk kening Hinata. "Bodoh."
"Ga-Garaa-kun! Kenapa memukul keningku? Harusnya kening Gaara-kun!" Tangannya mengusap dahinya, meski tidak sakit tentu saja Hinata kaget, harusnya Gaara menepuk keningnya sendiri, kan?
"Keningku terlalu mulus."
Hinata mendelik. Ia berbelok di ujung koridor diikuti Gaara.
"Bayar sendiri dendanya."
"Pelit."
"Biar."
"Aku juga punya uang."
"Aku juga yakin uangmu akan habis setelah membayar denda."
"Ih! Gaara-kun!" Hinata yang kesal segera menghadap Gaara. Sudah Hinata bilangkan, dari tadi pagi Gaara selalu membuatnya tambah risih.
Dimulai dari ikut ke UKS hanya untuk mengantarkan obat demam untuk teman mereka Hikaru, Gaara yang normal tidak akan melakukan itu. Saat izin ke toilet jam pelajaran pun Gaara ikut izin. Yang terakhir membuntutinya ke perpustakaan.
"Apa?" Alis kanan Gaara terangkat.
"Ada apa sih? Dari tadi mengikutiku terus?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Like An Illusion ✔
FanfictionVOTE DAN COMMENT JANGAN LUPA, TERIMA KASIH. Naruto Namikaze itu kejam, suka sekali membully Hinata yang polos. Menurut Naruto itu balas dendam. Everything that happens, is like an illusion. "Lagi pula sepertinya kau sangat ngebet sekali ya, ingin m...