Naruto © Masashi Kishimoto
Like An Illusion © RiuDarkBlue21
Warning: AU, OOC, typo, saya tekankan kembali! Bahwa ini adalah inspirasi saya! Nggak ngejiplak siapapun kecuali karakternya!
🍋🍋🍋
Dugh!
"Kau memang sialan!"
Lavender Hinata membulat. Ia bisa mendengar suara tonjokan di seberang sana. Juga, suara tubuh yang beradu dengan tembok.
"Hallo?"
Tidak ada suara, ataupun apa.
"Apa-apaan kau ini?"
"Naruto-kun?"
Klik.
Telepon dimatikan, jantung Hinata berdetak lebih cepat.
...
Di seberang sana, Naruto menyeka sudut bibirnya. Darah sedikit mengalir dan Naruto pastikan bahwa sudut bibirnya robek bahkan lebam.
Belum lagi punggungnya yang terasa ngilu akibat menabrak tembok gedung di belakang sekolah. Naruto akui, dorongan tersebut tidak main-main.
Sapphire Naruto menajam, ia memandang mata yang tak kalah tajam memandangnya. Naruto mengepalkan tangannya, bisa saja ia menonjok balik namun akal sehatnya masih berfungsi.
"Hallo?" Suara Hinata membuat Naruto merogoh ponselnya, namun belum sempat—
"Apa-apaan kau ini?"
Klik.
Naruto berhasil mematikan teleponnya. Ia takut membuat Hinata khawatir. Sapphire Naruto menajam, ia merasakan kerahnya dicengkram.
"Sasuke?!"
Sasuke tuli, matanya menggelap. Ia kuatkan cengkramannya. "Sialan!"
"Apa? Kau ini kenapa? Aku tidak menyakiti Sakura. Dia yang mengejarku dan berakhir menyakiti dirinya sendiri."
Sesaat cengkraman Sasuke mengendur. Tak lama kemudian mengerat, ia tersenyum miring. "Kau tahu perasaanku selama ini?"
Naruto mengangguk. Ia memegang lengan Sasuke lalu mengempaskannya hingga kerahnya bebas dan meninggalkan bekas kusut. "Ya, aku tahu." Naruto terkekeh. "Kukira kau akan menghentikan Sakura, membuat dia berhenti mengejarku. Namun yang kulihat kau malah membiarkannya."
"Aku ingin dia bahagia."
"Kau tahu Sasuke, aku juga bingung bagaimana menolaknya. Dia terus berada di sekitarku."
Sasuke menjambak rambutnya frustasi. "Naruto, di mobil pun dia terus membicarakanmu."
Sapphire Naruto membulat. Ia tertawa. "Tidak Sasuke. Kita sepakat untuk berteman."
"Ya, aku harap begitu."
Naruto menoleh. Ia menatap Sasuke yang tampak berantakan. "Mau kubantu dekat dengan dia?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Like An Illusion ✔
FanfictionVOTE DAN COMMENT JANGAN LUPA, TERIMA KASIH. Naruto Namikaze itu kejam, suka sekali membully Hinata yang polos. Menurut Naruto itu balas dendam. Everything that happens, is like an illusion. "Lagi pula sepertinya kau sangat ngebet sekali ya, ingin m...