10. It's Date?

4.7K 527 50
                                    

Naruto © Masashi Kishimoto

Like An Illusion © RiuDarkBlue21

Warning: AU, OOC, typo, saya tekankan kembali! Bahwa ini adalah inspirasi saya! Nggak ngejiplak siapapun kecuali karakternya!

🍋🍋🍋

Sungguh manis. Dua kata itu yang terlintas di benak Hinata. Naruto yang selalu memasang wajah kesal saat bersamanya kini tengah berwajah polos dengan Vio dipelukkannya.

Ya. Mereka tertidur di ruang tengah. Naruto saja masih memakai seragam, sepertinya pemuda itu baru pulang dan bermain dengan Vio lalu ketiduran di sofa.

Tanpa sadar Hinata menarik sudut bibirnya ke atas, ia tersenyum manis.

'Sepertinya aku sudah terbiasa dengan kehadirannya.'

Tangan Hinata terulur untuk mengusap surai pirang Naruto. Entah kenapa rambut pirang yang selalu tampak berantakan itu begitu lembut.

Lavendernya membulat kala Naruto bergerak. Sepertinya akan terbangun dan-

"Kau-" Suara Naruto terdengar serak. Ia mengucek matanya dan berusaha duduk sambil memangku Vio. "Pukul berapa sekarang?"

Hinata melihat jam tangannya. "Emh ... Setengah tiga sore."

Mulut Naruto membulat. Ia mengelus bulu Vio sambil mengumpulkan nyawanya yang entah sedang di mana. "Masih ada waktu," gumamnya.

Hinata yang tertarik dengan Vio ikut terduduk di samping Naruto. "Naruto-san sudah makan siang?"

"Sudah." Naruto mengangguk lalu menatap penampilan Hinata, gadis Hyuu-maksud Naruto, gadis Namikaze itu masih memakai seragam lengkap dengan tas gendong hitam mungil kesayangannya, sudah dipastikan jika Hinata baru datang.

Tatapan Naruto berubah, kini sapphire birunya menajam. Ia memicingkan sebelah matanya.

Hinata yang merasakan itu mengangkat kepalanya lalu berkedip polos. "A-ada apa?"

Setelahnya Hinata merasakan hidungnya dicubit dengan keras. "A-aw! Naruto-san."

"Apa? Apa?" Naruto makin keras mencubit Hinata. Ia bahkan tidak peduli jika gadis itu kesakitan, pokoknya ia kesal!

Sangat kesal!

"Naruto-san ...." Hinata ingin menangis, hidungnya sangat sakit.

Vio sendiri bergerak dipangkuan Naruto. Anjing lucu itu mengibaskan ekornya, mata hitam bulat dan lucu miliknya menatap ke arah istri majikannya yang tengah dicubit. Vio memiringkan kepalanya, anjing lucu itu tidak mengerti.

"A-aku salah apa?"

Naruto mengendurkan cubitannya. "Salah apa?"

Hinata mengangguk, ia memegang lengan Naruto.

"Aku menunggumu dua jam. Ingat. Du-a jam," katanya penuh penekanan.

Eh? Tunggu, Naruto bilang menunggu?

"Kenapa menungguku?"

Like An Illusion ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang