MLA-4

4.3K 117 1
                                    

Pagi ini adalah pagi yang sibuk bagi azam. Sebenarnya bukan pagi ini saja tapi setiap hari. Sebagai pemimpin perusahaan yang pasti setiap hari adalah hari-hari yang melelahkan. Dia azzam Muhammad akbar yang sering di sapa pak azam oleh karyawan-karyawan nya, pemilik perusahaan Akbar Company, bergerak di berbagi sekter, diusianya yang masih terbilang mudah 25 tahun ia sudah menjadi pemimpin perusahaan sebesar ini.

Di hari ini dia sedang rapat bersama sekretarisnya dan sekaligus adiknya sendiri mengenai pemindahan berbagai kayawan, jadi Akbar Company akan memindahkan beberapa karyawan ke berbagai anak cabang perusahannya. Di depan mukan nya sudah terdapat beberapa list nama karyawan yang sudah akan dipindahkan.

"jadi mas, itu beberapa list karyawan nya mas" ucap Anita.

Jadi memang kalau sedang berdua anita memanggil azam dengan sebutan mas, tapi kalau depan yang lain manggilnya pakai pak, biar hormat katanya.

"okeh, nit. Nanti mas pertimbangkan lagi. Dalam 2 hari Ini mas kabari kamu" balas azam

"yah, jangan 2 hari dong mas, kelamaan, aku masih ada tugas kampus lagi, ini, itu yang belum dikerjakan." Protes

"bawel banget sih kamu, yang jadi bos siapa? Mas kan jadi suka suka mas dong"

"lah, yang nyuruh jadi sekretaris siapa? Nita kan udah engga maau, mas aj yang maska".

Memang benar azam meminta anita untuk jadi sekretarisnya, bukan meminta sih lebih tepatnya memaksa, karena adiknya itu kalau berkeja itu cepat dan ditambah bisa disuruh-suruh, hahaha jahat memang cuman kan kalau adik sendiri lebih enak aja, nita memang masih kuliah. Jadi kadang-kadang azam ngerjain semua tugas nya sendiri kalau nita sedang kuliah.

"iya-iya besok mas kasih kabar sama kamu." Ujar azam ngalah, karena kalau engga ngalah nanti pasti terjadi perdebatan panjang antara mereka berdua.

"gitu dong, baru ganten, muachh" timbal nita sambil mencium pipi azam

"gak usah cium-cium mulut kamu bau" protes azam sambil mengelap bekas ciuman itu.

"hahaha, sok lu. Harusnya bersyukur bisa di cium cewek cantik kayak aku. Tapi mas, mas azam mending nyari asisten deh, itung-itung mempemudah kerjaan aku. Hehehe"

"bilang aja kamu yang males" kilah azam

"hahaha, iya juga sih, tapi kan lumayan juga mas, kalau misalnya aku lagi ngampus ada yang gantiin aku gitu dan bisa mempermudah kerjaan mas yang banyak kayak gunung fuji tu" ucap nita sambil menunjuk tumpukan map

"ahh, udah lah. Kerja sana dari pada banyak bacot lu disinni, pusing mas dengar nya, "usir azam

"sensi banget sih lu mas, nita hari ini gak kerja deng, karena ada kerja kelompok, bey mas azam yang jutek kayak cewek mens" ucap nita sambil beranjak dari kursi

"nita awasnya, nanti gaji kamu mas potong," ancam azam

"Potong aja mas gak papa, kalau bisa pecat sekalian, males aku lihat muka kamu terus, engga dirumah engga dikantor muka luu terus, bosen nita" balas nita

"mas hitung sampe tiga, di hitungan ke tiga kalau kamu masih ada diruangan ini mas akan bilang bunda buat nyita mobil kamu, 1...2...ti.."

Sebelum angka tiga teucap nita udah pergi terlebih dahulu, karena ia tahu kalau masnya engga pernah main-main tentang apa yang diucpakannya. Setelah kepergian nita, azam pu kepikiran tentang omongan nita mengenai asistent itu. Ia langsung menghubungi kepala hrd untuk membicarakan tentang asisten itu.

"halo, keruangan saya sekarang" ucap azam dari telepo

"baik pak" balas seseorang di sebrang telepon

Tak lama kemudian datang lah kepala hrd tersebut, dan terjadilah pembicaraan mengenai asisten itu

"baik, pak saya akan kabari bapak secepatnya, saya akan seleksi karyawan kita yang sesuai dengan yang bapak bilang"

"okeh, saya tunggu waktu seminggu paling lambat"

"baik, pak. Kalau begitu saya pamit dulu. Selamat siang pak, permisi" pamit kepala hrd tersebut

"silahkan"

my lovely assistantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang