MLA-7

3.7K 100 2
                                    


"untuk karyawan yang ikut dalam pemindahan harus sudah ada dikantor baru mereka masing-masing dalam 2 hari ini, saya harap tidak ada kendala dan semua berjalan lancer" ucap azam tegas dalam rapat tersebut.

"baik pak" jawab seluruh karywan

"kalau gitu, kita sudahi rapat kali ini, silahkan kembali ke perkerjaan masing-masing dan selamat siang, kecuali anda bapak bagas"

Setelah itu semua karywan keluar dari ruangan tersebut kecuali dengan bagas yang merupakan manager hrd "jadi, to the point aja, bagaimana perkembangan untuk calon asisten saya pak?" tanya azam

"saya mohon maaf sebelumnya pak, saya sedang mencari sesuai dengan yang bapak mau, cuman ya belum ada saja yang sesuai, saya harap bapak mohon bersabar." Jawab bagas

"baiklah tapi Ingat pak, waktu nya tinggal sedikit lagi. Saya harap segera selesaikan tugas tersebut." Jawab azam tegas

"baik pak"

"kalau gitu kamu udah bisa kembali keruangan kamu"

"selamat siang pak"

***

Sampai saat ini belum ada jawaban dari pak bara mengenai permintaan dila, sehingga membuat dia bingung dan resah. Tak kalah resah dari dila, ana pun masih sama, masih sedih dan bimbang disatu sisi ini perkerjaanny dan disatu sisi ini orang tuanya. Ketika menuju jam makan siang tiba-tiba pak bara masuk dan memanggil ana keruangannya. Semua orang tegang termasuk dila sedangkan mbak ana muka nya sudah pasrah.

"udah an tenang aja." Ucap bang adit memenangkan

Setalah di dalam ruangan pak bara lebih kurang 30 menit , membuat orang yang ada diruangan karyawan itu ketar ketir dan yang paling panic adalah adit, tak dipungkiri walaupun mereka sering berantem tapi mereka itu sebenarnya sweet banget, saling memperhatikan sebernya cuman gengsi aja

"gila, udah lama banget ana diruangan pak bara, biasanya gak kayak gini"

"udah sih dit tenang aja, muka lu khawatir amat," kata kak putri

"iya dit, rilex aja. Ana gak bakal diapa-apain kok sama pak bara, udah punya istri juga" tambah pak anton

"awas aja ana sampe diapa-apain" ancam adit

"emang kalau diapa-apain kenapa dit? Kenapa lu sewot?" balas kak putri

"yaa, gue gak rela lah."

"maksudnya gak rela bang?" tanya dila

"hmmm, ya gak rela aja, gimana ya?" ucap adit kikuk

"alah, bilang aja lu suka sama ana ,susah amat," seloroh putri

"engga kok, gak ada"

"alah sok engga lu dit, bilang iya aja ribet banget, nar kalau putri jadi pindah ni,pasti disana banyak cowok-cowok ganteng dan lebih kaya dri pada lu"

"bisa diam, gak sih loo.."

Belum selesai bang adit berbicara, datang lah mbak ana dengan raut wajah senang dan bahagia. Membuat semua karyawan bingung, termasuk dila

"kenapa mbak?" tanya dila kepo

"aku ada kabar gembira" ucap mbak ana senang setengah berteriak

"apa an?" kata pak anton

"aku gak jadi pindah, yey!!!" teriak mbak ana

Mendengar itu bang adit yang tadinya duduk dikursi, langsung bangkit dan memeluk mbak ana dan membuat mbak ana bingung. Melihat itu membuat dila bahagia sekaligus sedih, tapi mungkin ini jalan yang telah ditetapkan oleh Allah kepada nya

"dit lepasin aku, bisa mati nih gara-gara kehilangan napas, gue belum nikah kali"

"ehh. Maap-maap"

"udah dit gass kan aja" ucap kak putri

"gass kan apa?" bingung mbak ana

"diem lu put, "

"kenapa sih dit? Lu aneh" ucap mbak ana semaking bingung

"ehh, engga-engga, yaudah deh ayok makan siang, nanti keburu habis" kila bang adit

Kemudian mereka pergi untuk makan siang, sebelum sampe di lift, tiba-tiba pak bara memanggil dila untuk keruanganya. Melihat itu dila menyuruh teman-temannya untuk duluan saja nanti dia nyusul da di setujui oleh teman-temannya.

"baik dil, saya rasa kamu sudah tahu jawaban nya" ujar pak bara to the point

"iya pak,"

"jadi dil, surat pindah kamu akan datang besok pagi, dan lusanya kamu harus berangkat"

"secepat itu pak?"

"iya, memang seperti itu, saya harap nanti dikantor baru, kamu tidak mengecewakan saya, saya sudah berusaha sekali untuk ini ya dil."

"siap pak, saya akan berkerja dengan baik dan tidak membuat bapak kecewa" ucap dila yakin

"kalau gitu, kamu bisa kembali."

Selepas keluar dari ruangan pak bara, perasaan dila bekecamuk dia bingung untuk mengatakan kepada orang tuanya dan teman-teman kantornya. "ya Allah berikan aku jalan untuk mengatakan hal ini kepada orang tua ku dan teman-teman ku, aku tidak mau ada yang terluka atau pun sedih" doa dila dalam hati

my lovely assistantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang