MLA-2

5.3K 137 0
                                    


Pagi ini dilla sudah siap-siap untuk pergi ke perusahaan tersbut, dengan pakaian rapi dan yang pasti dengan hijab nya, terlihat cansual. Setelah bersiap dila langsung menuju ruang makan disana sudah berkumpul kedua orang tuanya yang sedang menikmati makanan. Bodohnya dila lupa kalau ia sudah bertekad untuk tidak memberitahukan kedua orang tua nya. Saat tiba di meja makan ia sudah disambut dengan pertanyaan dari bapaknya.

"ehh, pagi-pagi udah rapi aja anak bapak, mau kemana nih?"

"hmm, mau jalann sama fadia, pak" bohong dila

"ohh, mau kemana emang?"

"mau lihat pendaftaran s2,pak" jawab dila, dia sendiri tidak tahu tah dari mana jawaban itu bisa terlontar dari mulutnya

"ohh, yaudah, hati-hati ya, bapak duluan udah telat kayaknya"

"iya pak, bapak hati-hati juga" kata dila sambil menyalam tangan bapaknya

Tanpa sepengetahuan dila, ibunya melihat percakapan dila dan bapaknya, tapi sang ibu memiliki kecurigaan. Benar ia lulusan psikologi, tapi yang namanya ibu paling engga bisa dibohongikan

"jadi, mau pergi sama fadia, dil?" Tanya mama dila sambil merapikan meja makan

"ehh, iya ma" jawab dila kikuk

"bukannya ini biasanya dia, sibuknya di kampus kalau jam segini"

Skak mat lu dil( batin dila). Untuk kalian tahu kalau fadia itu teman dila yang udah dari smp jadi mamanya juga hapal, mereka satu kampus cuman beda falkutas gitu

"hmmm, hmm..."

"hmmm, hmmm aja kamu, mau gantiin nisya sabyan kamu?"

"ya engga lah mah," jawab dila sambil memutar bola matanya malas

"jadi, wahai ananda sadila adinda putri, mau kemanakan ananda" Tanya sang mama sekali lagi

"mau ngelamar, kerja ma" jawab dila cepat sambil menutup mata,

"ohh,yaudah pergi sana, ngomong gitu aja kenapa susah sih? Ribet banget."

"hah?! Mamah gak marah?" Tanya dila terkajut

"marah kenapa? Bagus dong, kamu mau kerja. Dan santai aja mama engga ngasih tahu bapak kamu kok."

Mendengar hal tersebut dila senang bukan kepalang, sampai ia memeluk dan mencium mamahnya " makasih ma, doain aku ya"

" iya, hati-hati ya, semoga keterima"

------------------------------------SKIP-------------------------------------------------------------------------

Setelah perjalanan lebih kurang 30 menit, sampailah dila di gedung perusahaan yang akan ia lamar tersebut, tanpa pikir panjang ia langsung menuju meja resepsionist.

"permisi mbak, saya mau ngasih lamar perkerjaan, kemaren saya lihat ada lowongan kerja di perusahaan ini" tanya dila sopan,

"ohh, iya mbak, untuk lamaran bisa langsung kasih ke meja perimaan perkerjaan yang disana mbak" jawab mbak resepsionistnya sambil menunjuk meja yang berada di dekat berdirinya security.

"gitu ya mbak, makasih ya mbak."

"iya mbak sama-sama semoga keterima ya."

Dila tak menjawab hanya melemparkan senyuman, kemudia ia menuju meja tersebut, namun sebelum ia sampai kemeja tersbut ada seseorang tiba-tiba menabraknya sehingga membuat berkas nya terjatuh.

Brukk, "astagfirullah alazim" ucap dila kaget, sambil memunguti berkas tersebut, sedangkan yang menabrak tak membantu, melainkan langsung melongos pergi begitu saja. Membuat dila sedikit kesal

"udahlah nabrak, engga mau minta maaf, engga mau bantuin, ada ya orang kayak gitu?" dumelnya, sambil menuju meja tersbut

Tanpa ia sadari orang tersbut mendengar dan kemudian tersenyum sangat tipis kemudian berbalik melihat dila yang sedang meletakkan berkas tersebut, kemudian melanjutkan perjalannya yang tertunda

my lovely assistantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang