Pagi ini ada lah pagi yang lumayan berat buat azam karena nita adiknya dan sekretarisnya yang super bawel itu ternyata menumpuk semua perkerjaan yang seharusnya bisa diselesaikan dua atau tiga hari yang lalu yang membuat aku sendiri naik pitam untuk engga segan-segan memarahi dia, dan anehnya kenapa dia yang malah marah balik kepada aku, dasar namanya cewek itu aneh, dia yang salah malah aku yang dimarahi, untung adik sendiri kalau engga mungkin udah aku pecat dia.
"mas azam, diluar udah ada tu yang akan jadi asissten nya mas azam" ucap nita santai
"nit...nit... kalau kerja jangan suka ditumpuk-tumpuk dong, mas pusing nih." Jawab azam yang lari dari topic yang dibicarakan nita
"ha? Apaan, kok nita yang salah, karyawan mas yang lain tuh yang ngasih berkasnya lama banget udah ditungguin dari kemaren " sanggah nita
"ya tapi kan kamu bisa, minta dipercepat,"
"lah, belum disuruh nita udah ngelakuin itu kali, mas pikir nita suka juga numpuk-numpuk kerjaan, belum lagi ngatur jadwal meeting-meeting mas, belum lagi kuliah belum lagi..."
Belum sempat selesai dengan kalimatnya , azam menyambar lebih dulu
"udah..udahh.. kok malah kamu curhat sih"
"bukanya, mas azam yang mulai duluan?"
"mulai apa sih, gak jelas kamu nih"
"ha? Gak jelas, jadi selama ini aku kerja apa?" ucap nita naik satu oktaf
"loh kok kamu malah nyolot sih?" jawab azam tak mau kalah
"lah bukannya mas azam yang mincing-mancing, bilang kerjaan nita gak jelas"
"ahh, udah lah kamu gak nyambung, udah suruh masuk aja tu, katanya asissten barunya udah di depan"
Mau tak mau nita menurutinya walaupun dengan perasaan yang jengkel dan tetep ngedumel.Setelah drama kerjaan dan cek cok kerjaan sedikit yang membuat pagi ini semakin berat, ditambah lagi dengan meeting-meeting yang menunggu, membuat aku semakin merasa gila. Tiba-tiba ....
"permisi pak, saya.." ucap seseorang yang azam yakin adalah manusia yang akan menjadi asisstennya
"udah tahu... duduk" balas aku, ya aku tahu itu kurang sopan karena dia belum selesai dengan kalimatnya. Karena kerjaan yang ditumpuk oleh nita si bawel itu sangat menguras pikiran dan waktu membuat aku focus terhadap kerjaan ini terlebih dahulu dibandingkan dengan si calon asissten itu, setelah lebih kurang sepuluh menit aku membolak-balik kertas aku baru sadar kalau masih ada manusia lain yang ada diruangan ini
"jadi kamu yang ditugaskan pak bagas kan?" Tanya aku, ya tetep kertas ini lebih menarik dibandingkan dia
"i..ya pak" jawabnya, sepertinya dia agak kaget tapi bodo amatlah karena kerjaan ini harus selesai sebelum meeting dan makan siang.
Kemudian aku menjelaskan sedikit mengenai apa yang akan dilakukannya sebagai asissten aku, kemudian dia bilang kalau dia merupakan lulusan psikologi dan gak punya basic untuk jadi sekretaris atau asissten, tapi aku yakin dia bisa karena gak mungkin dia lulus sesuai kluafikasi yang udah aku kasih ke bagas kan?
Setelah aku rasa cukup, kemudia aku suruh dia untuk langsung pergi ke meja nita saja agar lebih mendapatkan detail perkerjaan yang akan dia lakukan seperti apa. Tapi kemudian aku teringat untuk mengatakan bahwa meja kerja dia gabung dengan meja kerja nita.
"dila, meja kerja kamu gabung dengan meja kerja nita ya" ucap ku sambil melihat dia yang sudah beranjak beberapa langkah
" baik pak" jawab nya sambil tersenyum
Deg...deg.... Dia!? Seketika azam terdiam
***
hayoo dia siapa??
tunggu kelanjutanya aja yaa di minggu depan....
jangan lupa untuk follow instagram author yaa di "nadilasadindahsb"
KAMU SEDANG MEMBACA
my lovely assistant
Roman d'amour"bapak mau apa sih,megang tangan saya, kita ini bukan muhrim!?" Ucap wanita itu dengan nada tinggi Terdengar hambusan nafas panjang dari pria tersebut "hufft.. okeh karena saya udah megang tangan kamu tanpa izin, saya akan bertanggu jawab" "maksudny...