MLA-14

2.2K 112 23
                                    

hari ini adalah hari yang lumayan berat bagi dila karena pagi-pagi sudah ada berbagai macam insiden yang tak terduga sekaligus memalukan. terutama ketika dia tak sengaja masuk kedalam ruangan bos nya yang sedang bertelanjang dada, dila tak pernah melihat laki-laki selain ayahnya yang bertelanjang dada, oleh karena itu bosnya azam yang jadi lelaki kedua yang dia lihat sungguh hal yang tak pernah terduga. setelah kejadian itu dila berusaha sekali untuk menghindari azam karena ia masih merasa malu, sampai-sampai setiap bos nya keluar dari ruangan dila berusaha untuk tidak melihat ataupaun menyapa karena bisa bisa mukanya merah karena menahan malu.

hal tersebut ternyata dirasakan oleh si nyonya resek dan berisik siapa lagi kalau bukan nita adik bosnya yang sok tahu dan cerewet yang ngebuat dila makin malu dan salting, sungguh kalau bukan karena nita adik bosnya mungkin dia sudah menerjunkan nita dari atas gedung ini, "astagfirullah dila sadar, itu bisikan setan".   azam pun merasa aneh dengan sikap dila yang tiba-tiba berubah setelah kejadian itu, dia bertanya-tanya kenapa ? tapi dia tidak berani bertanya langsung dengan manusianya *gengsi bilang boss* (author) jadi dia hanya menerka-nerka saja. 

saat ini pukul sudah menunjukkan 17.00 dan waktunya pulang dari kantor dan melarikan diri dari sepasang adik kakak yang bikin hari-hari dila sejauh ini penuh dengan kejadian yang tak terduga.

"allhamdulillah, selesai juga ngantor hari ini" ucap nita sambil meregangkan badanya karena lelah duduk dikursi. dila yang mendengar itu hanya tersenyum. "kak dil, pulang ngantor pergi yuk?" ajak nita

"kemana?" jawab dila sambil memasukkan barang-barang kedalam tasnya

"kemana ya? nonton? belanja? yang penting bisa fress deh rasanya, udah suntuk banget nih."

"hmmm...." belum sempat dila menjawab kalimat nita tiba-tiba azam sibos yang dia hindari hari ini keluar dari ruangannya.

"nit, siap ngantor langsung pulang ya," ucap azam

"ehh, engga males, nita mau jalan sama kak dila"

"mau kemana, emang? udah jangan keluyuran pulang langsung gak ada jalan-jalan" 

"diih.. mas azam kok sewot sih, orang nita pengen jalan "

"mas bilang pulang ya pulang nita!" perintah azam

"engga mass, nita pengen jalan.. nita suntuk.. bosen"

"nita mas bilang pulang, mas gak ngeizinin kamu jalan ya"

"tapii mas...." belum sempat nita menjawab kalimat azam dila sudah menyambar duluan karena kalau tidak akan ada perdebatan antara dua kakak beradik ini dan ngebuat dila pusinh

"udah nita, pulang aja ngikutin kata mas azam, untuk jalan nanti kita bicarain lagi, oke?"

tanpa sadar dila menyebut nama azam tidak dengan pak tapi mas, membuat azam jadi senyum-senyum sediri sambil melihat kearah dila yang sedang berbicara dengan nita yang terlihat ngambek.

"yaudah deh kak, kapan-kapan yaa, harus janji oke?"

"oke!" balas dila tersenyum hangat

 kemudian nita bangkit dari duduknya kemudian melihat kearah azam yang aneh sedang senyum-senyum gak jelas, dalam hatinya "mas azam fix kesambet, dari tadi hobi senyum-senyum terus" . 

"mas azam, haloo mas azam" ucap nita sambil melambai-lambaikan tangannya didepan muka kakaknya itu

"haaa, iyaa, apa?" jawab azam gelagapan

"apa... apaa.., aneh lu, tadi ngajak pulang, udah ayok pulang, senyam-senyum gak bisa bikin kita balik kerumah kan?" 

"emang adek kurang aja, gak ada sopannya"

"kalau mau nita sopan, izinkan nita yang cantik dan baik hati ini untuk jalan dengan kak dila yang menawan."

"ahh, udah ayok pulang cepet, lama-lama kita tidur dikantor nih"

"lah dia yang tadi ngelamun aja gak begerak, ngapa lu? lupa cara jalan"

tanpa babibu azam menjitak kepala nita yang menurutnya sudah kelewatan, dan yang dijitak pun merasa kesakitan dan memutuskan untuk jalan duluan, dila yang melihat kejadian itu hanya diam dan sesekali tersenyum melihat adik kakak yang masih seperti anak kecil itu. sebelum azam melangkah menyusul nita yang pasti udah marah sama dia, dia kembali melihat dila yang sudah bangkit dari kursinya kemudian bilang 

"dil, hati-hati dijalan" 

dila yang mendengar itu terkejut dan tak tahu ingin membalas apa jadi dia hanya membalas dengan senyuman yang menurut azam manis banget karena ditambah dengan lesung pipi dila yang sangat dalam.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

haii semua udah lama nih mas azam dan dila engga menyapa kalian dengan part baru, karena kesibukan authornya yang kuliah online dan tugas online tanpa henti, jadi mohon maaf yaa!!!!

semoga kalian suka dengan part kali ini:)

happy a nice day semua

salam sayang dari mas azam dan dila 

my lovely assistantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang