MLA-3

4.6K 123 0
                                    


Setelah menjalani beberapa test akhirnya dila diterima di perusahaan tersebut , dan pagi ini adalah hari pertama ia berkerja. Saking senang nya ia sampai bingung mau menggunakan baju apa, udah 30 menit ia memilih baju dan merasa belum ada yang cocok, tapi akhinya ia memilih setelah tunik dan rok yang membuat nya terlihat elegan dan dewasa.

Setelah berdrama tentang baju yang akan digunakan, dila langsung menuju meja makan yang mana kedua orang tunya sudah duduk menyantap sarapannya, soal ayahnya dila sudah bercerita mengenai ia melamar kerja,memang awalnya bapaknya sempat marah cuman dengan penjelasan dan pengertian yang ia berikan akhirnya bapaknya menyetujuinya, dan pagi ini ia kan di antar ayahnya ke kantor

"pagi, bapak, ma" sapa dila

"pagi juga anak bapak, gimana udah siap?"

"udah dong pak, siap banget malah" sambil menyomot roti cokelat nya

"bagus, anak bapak harus semangat, yaudah cepet selesaikan makannya, bapak ada apel pagi nih" jawab sang bapak sambil melihat jam menunjukkan pukul 6.30

"yaudah ayok pak."

Kemudian berangkatlah dila dan bapaknya, setelah perjalanan lebih kurang 30 menit, sampailah dila di kantor tersebut setelah berpamitan dengan bapaknya , dila langsung masuk dan menuju meja resepsionist

"misi mbak, saya pegawai baru, kemarin ditelepon sama bapak bara " ucap dila sopan

"ohh, iya mbak, langsung aja keruang bapak bara, dilantai 5 nanti belok kiri, ada kok tulisannya "manager hrd " nanti didepan pintu "

"oke deh,mbak makasih ya"

"iya sama-sama mbak"

Kemudian dila langsung menuju ke lantai yang telah disebutkan oleh repsionist tadi, tanpa pikir panjang dila langsung mengetuk pintu tersbut dan terdengar suara dari dalam menyuruh masuk, dan masuklah dila kedalam ruangan tersebut.

"silahkan duduk" ujar pak bara sopan "jadi, kamu sadila adinda putri?"

"iya pak,"

"baik, langsung saja ya saya tunjukkan ruangan kamu, mari" ajak pak bara

Maka berangkatlah pak bara dan dilla menuju ruangan yang bertulisakan staf HRD. Terlihat semua pegawai yang tadinya sibuk berkerja mengalihkan pandangnnya menuju dila dan pak bara

"permisi semua, maaf saya menanggu aktifitas kalian sebentar. Saya akan memperkenalkan pegawai baru yang akan bergabung sama kalian, perkenalakn namanya sadila adinda putri, saya harap kalian bisa membantu dan mengayomi dia, silahkan dila itu meja kamu" ujar pak bara kemudia menunjuk meja kosong dekat jendela

"baik saya tinggal dulu, semoga betah ya. Untuk perkejaan yang kamu akan kerjakan, nanti akan dijelaskan dengan ana, saya sudah memberitahu dia kemaren, dia yang duduknya disamping kamu" lanjut pak bara mohon pamit

"baik pak, terimakasih"

Sepeninggal pak bara, gugup mulai merajai dila, semua pandangan pegawai disana menatap dila, dalam hatinya berpikir kalau ia akan di diskrimnasi karena anak baru, namun pikiran itu salah ketika mbak ana yang dibilang pak bara tadi mengampiri dila

"udah santai aja, jangan gugup. Mereka engga makan orang kok" ujar ana

"ehh, iya " jawab dila gugup

"udah guys, jangan lihat anak orang kayak gitu, nanti pingsan mati deh kalian semua" ujar ana menginstrupsi

"hahaha, bagus dong kalau dia pingsan bagus dong kita jadi gak kerja "jawabb seorang cowok di salah satu ruangan tersebut.

"bagus pala lu peang, dari pada lihatin aja mending elu semua ngenalin diri, kasihan ni anak orang," jawab ana

"hahaha, nama saya adit ," ujar adit dri tempat duduknya

"nama saya dila bang" jawab dila sambil mengatupkan telapak tangannya

"kalau yang itu namanya anton, panggil aja pak anton." tunjuk ana kepada sesorang yang duduk di samping adit. Sedangkan yang di tunjuk hanya tersenyum ramah, dan di balas dila dengan senyuman juga

"nahh, kalau yang disamping aku tu sebelah kiri, namanya putri"

"hai kak putri" sapa dila sopan, dan dibalas senyuman sopan oleh putri

"kalau nama aku sendiri ana, panggil aja mbak ana, kayaknya umur kamu paling muda diantara kita"

"nama aku dila mbak, biasnya di panggil gitu sih" jawab dila

"oke dila, ayok mbak ajarin gimana kerjaan kamu dan tugas-tugas kamu dan jangan sungkan sama kita-kita ya, mereka orangnya asik kok" ajak mbak ana sambil menuju meja kerjanya.

"iya mbak makasih ya"

"iya sama-sama, yaudah ayok dil"

my lovely assistantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang