Chapter 3

3.6K 276 4
                                    

Hari pertama sekolah memang melelahkan tapi tak membuatnya menyerah. Jungkook bahkan terlalu bersemangat hingga tak mau istirahat, dan itu membuat semua anggota osis kelabakan ketika menyuruhnya barang duduk sebentar saja. Jungkook asik berlarian dan berdiri tak kenal lelah, teman barunya hanya menggelengkan kepalanya maklum.

"Hei, minumlah. Nanti kau pingsan"ujar osis dengan panik. Gimana nggak panik coba? Jadwal selanjutnya adalah upacara peresmian murid baru dan calon adik kelas didepannya masih asik berlarian kesana kemari seperti kelinci yang tersesat.

"Tidak kak, aku belum cape"keukeuh jungkook

Kemudian datanglah seorang pemuda pucat dengan membawa sebotol air dan sekotak makanan, lalu ia sodorkan pada bocah kelinci didepannya.

"Makan dan minum ini!"gertaknya.

Anehnya jungkook menurut dan duduk disebelah teman barunya yang asik menertawakannya hingga ia kesal.

"Wahh, kenapa nggak daritadi sih yoon?!"ujarnya tertawa.

Orang yang dipanggil 'yoon' tadi masih menatap garang jungkook hingga sang empu menundukan kepalanya takut. Entah mengapa menatap sepasang hazel sipit itu membuatnya ciut dan tak bisa berkutik. Dan dia merasa nyaman dan rindu.

Dia bertanya tanya kemana sisi bengal nya? Kenapa disituasi seperti ini malah menghilang secepatnya. Jungkook gelengkan kepalanya, dia harus bersikap baik dan sopan jika tidak habislah dia dikirim disekolah asrama. Kan tidak lucu, seorang park jungkook sekolah diasrama yang banyak aturan.

Masih asik pada acara mari melamunnya. Seorang senior yang jungkook ketahui bernama yoongi tadi meneriaki namanya supaya cepat berbaris karena upacara segera dimulai.
Jungkook asal meletakkan sisa makanannya dan bergegas berbaris.

Tingkah jungkook pun tak luput dari pandangan pemuda yang memiliki bahu lebar, pemuda itu menggelangkan kepalanya pelan dan berjalan mendekati tempat yang semula diduduki oleh jungkook dan memungut sampah karena ulah kelinci tadi.

"Anak jaman sekarang, ckck"ujarnya,

"Ah, adik kelas kita yang sekarang lucu sekali sih! Aku jadi gemas"ungkap pria dengan menenteng sebuah kardus bekas botol minum, dia berjalan beriringan dengan pemuda berkulit pucat

"Betul. pengen deh punya adik seperti jungkook. Gemas sekali pokoknya"timpal yang lain

Yoongi sendiri juga mengakui ke uwu an jungkook. Seperti pas upacara tadi, anak kelinci itu bertanya tentang kepala sekolah padanya, dan berakhir dia sendiri yang dihukum berdiri seorang diri setelah upacara selesai.

Begini kejadiannya...

"Kak, kenapa kepala sekolah disini botak?"tanya nya dengan polos

"Emang dasarnya botak. Mau diapain lagi?"ujar bobby

"Dulu disekolahku tidak tuh. Rambutnya pirang dan matanya biru, kok disini enggak?"

"Karena dek jungkook sekolah diluar negeri jadi beda... aku ngomong apa sih?.. ya, intinya gitu,, coba tanya kaka yoongi yang disana tuh"tunjuk bobby pada yoongi yang masih berdiri dibelakang calon murid baru. Agak jauh dari jungkook.

Jadi, jungkook bingung gimana mau nanya nya,,,

Alhasil dia teriak terus kepseknya denger, jadi jungkooknya dihukum deh. Sedangkan bobby cuma ngelus dada sabar,

"Pegel banget kaki"lesu nya didepan gerbang sekolah karena abis dihukum

Tak lama bunyi klakson mobil terdengar. Buru buru jungkook berdiri dari acara duduknya kemudian dia tersenyum lucu sampai gigi kelincinya menyembul, dia melambai antusias hingga kakak kelasnya jadi berhenti dan mengamati gerak gerik adik kelas uwu nya.

"Loh,, keringetan gini,, kambuh lagi? Udah minum obat?"

"Kak suho, jungoo nggak papa, tadi udah minum obat. Ayo pulang, laper"ujar jungkook

Padahal mah, boong. Dia kan tadi abis makan langsung upacara mana sempet minum obat. Dan malah dihukum, jadinya ya tubuhnya lemes.

"Yaudah, ayok"ucap suho. Menggaet tangan adik kecilnya lalu membukakan pintu mobil dan dia langsung menancap gasnya menjauh dari sekolah

Pemuda itu memandang kepergian jungkook hingga mobil yang adik kelasnya tumpangi menghilang.

Kenapa rasanya kesal ya?

"Aishh, mikir apasih aku"gumamnya

Lalu memilih pergi dan menghilang dibelokan menuju halte bus.

***

"Aku pulang!!"seru yoongi memasuki mansion besarnya

"Kak, gimana?"tanya jimin

Yoongi menukikan alisnya dan melenggang pergi mengabaikan pekikan kesal dari adik bantetnya. Yoongi berdiri dipoto besar sang adik bungsu mengelus perlahan dan kemudian mengecup lembut. Selalu begitu...

"Kak"lirih jimin

"Kakak oke kok. Jimin nggak usah khawatir, biarin yoongi sendiri"namjoon berkata sambil membawa senampan kue kesukaan adik bungsunya. Yang sekarang menjadi favoritnya dan yoongi.

Jimin mengangguk lesu, mengekor dibelakang namjoon. Berhenti sebentar guna mengecup dahi dipoto adik kecilnya. Jika boleh jujur, jimin teramat rindu dengan adik gembulnya.

Setelah menduduki disamping kakaknya, jimin menyenderkan kepalanya dibahu kokoh namjoon dan bertanya yang membuat namjoon membeku ditempat.

"Kak, aku rindu adek. Rindu mama sama papa"lirihnya

"Jiminie, kakak juga rindu mereka. Tapi, mereka udah bahagia bersama tuhan. Kita cukup mendoakan saja. Oke"

Isak tangis jimin menggema diheningnya ruang tamu. Namjoon gelagapan tidak tau harus gimana? Yang ia bisa hanya mengelus punggung adiknya yang gemetar hebat ketika membicarakan adik bungsu mereka.




Jan lupa follow and vomment yap ;)

Baca juga storyku yg lain.

Best Of me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang