Chapter 14

2K 169 6
                                    

"Damn!! Bagaimana mungkin  memori anak itu kembali sedikit demi sedikit. Dia pasti akan gila jika kehilangan jungkook"

"Kalo aku ada di posisinya pasti aku juga akan sama gilanya"

"Ku doakan kau gila benaran!"

"Bangsat!!"makinya

Tak taukah jika ada sesosok yang sejak tadi mendengar dan memperhatikan tingkah bodoh mereka.

. Apalagi bahasan yang mereka bincangkan. Sosok itu mengepalkan tangannya di bawah meja,

"Tapi serius deh.. kenapa jungkook tidak mati saja sih seperti orang tuanya. Kan enak tugas kita hanya perlu menghancurkan si kim namjoon itu"ucapnya kesal.

"Takdir Tuhan siapa yang tau bodoh! Aku juga heran kenapa ingatan jungkook kembali lagi, apalagi yoongi dengan gencar mendekat pada jungkook"tambah rekannya yang lain

"Sekarang rencana apalagi? Apa harus kita lenyapkan jungkook?"

"Jangan. Jika itu terjadi aku yakin sekali chanyeol dan luhan akan gila"ujarnya. "Kau taukan betapa sayangnya keluarga mereka pada si bocah sialan itu?!"tambahnya lagi

Mereka berbincang dengan bodohnya di tempat umum. Dan tentu saja banyak yang mendengar mereka. Sosok itu menyeriangi senang. Akhirnya kecurigaannya benar benar fakta.

Sosok itu kembali melanjutkan kegiatannya yaitu menguping. Dia tak segan segan tertawa kencang mendengar penuturan mereka. Dan bodohnya lagi mereka tidak curiga terhadapnya. Bodoh sekali.

"Hei, ayo pergi. Kurasa kita sudah kelewatan bicara hal sensitif begini di tempat umum. Takutnya ada yang curiga sama kita"aja rekannya pergi.

Mereka berlalu pergi meninggalkan sosok itu yang menyeringai sinis. Dia membuka tudung hodie dan maskernya. Lalu melihat ke pintu keluar, melihat dua orang bodoh tadi memasuki mobil dan melajukannya hingga hilang dalam pandangan.

"Dan dengan bodohnya kalian bermain main denganku. Tak kan kubiarkan kalian menghancurkan keluargaku lagi"smirk hoseok

Dia hoseok. Orang yang sejak tadi menahan puncak emosi mendengar keluarganya di permainkan serta kehilangan adik tercinta. Dan sekarang mereka akan menghancurkan kakaknya, itu tidak akan pernah terjadi selama ada dirinya.

Memang sejak awal hoseok udah curiga akan sikap jungkook pada keluarganya. Apalagi sikap yoongi yang tiba tiba luluh pada orang lain. Dia cukup memerhatikan gerak gerik saudaranya, dan tak ia duga bahwa kesimpulannya selama ini memang benar.







______
"Jung.. makan dan tidurlah. Jangan buat ayah marah lagi karena ucapanmu itu. Kami sudah berbaik hati merawatmu ya"tuding suho.

Jungkook terpengarah. Kenapa suho amat berbeda. pasti ini bukan suho. Ini pasti setan yang merasukinya #ngaco.

"Tapi kak, aku pengen ketemu kak chanyeol. Aku mau bicara sama dia"

"Besok saja. Serahkan saja semuanya pada kami, kamu itu sekarang udah menjadi adik kecil kami. Ralat, udah dari kamu kecil"ucapnya

Jungkook mengiyakan.
Yah. Dirinya juga udah tau siapa dia di keluarga ini. Kemarin malam juga udah di jelasin sama ayah. Tapi ingatannya masih samar,

Chaeyong mendadak menjauh. Tidak, ibunya canggung. Bahkan ketika jungkook menghampirinya chaeyong menghindar,
Satu hal yang jungkook tidak pernah lupa akan ucapan ayahnya__

"Ayah memang menyembunyikan ini. Tapi ayah sayang kamu, meskipun kamu bukan anak kandung. Tapi kamu sudah ayah anggap sebagai baekhyun meskipun nama dan wajah kalian berbeda. Tapi kamu adalah baekhyun bagi ayah"

Fakta itu cukup mengejutkannya. Jungkook berarti salah mengartikan ucapan sayang dan cinta ayahnya. Jungkook hanyalah pelampiasan bagi keluarga Park ini. Tapi kenapa harus jungkook yang mengalaminya.

Penyakit sial.

Ingatan payah.

Keluarga penipu.

Heee, meskipun hatinya mengucap hal itu. Mana mungkin jungkook membenci. Dia teramat sayang pada chanyeol, selama ini chanyeol lah yang dekat dengannya membelanya ketika ayah memarahinya.




_______
Sepi amat sepi.
Bunyi perut minta di isi selalu berisik. Jungkook mana mungkin mau turun. Semenjak dongwook menjelaskan status yang sebenarnya, jungkook canggung dengan keluarga ini. Dia hanya turun jika di panggil atau memang ada keperluan. Bermanja ria dengan ibu dan kakaknya bisa di hitung dengan jari sekarang.

Bukannya menyalahkan, tapi memang ini salahnya. Jika dulu jungkook tidak meminta yang aneh aneh sewaktu kecil, orang tua kandungnya pasti masih menghirup udara yang sama. tak perlu juga kehilangan ingatan sampai belasan tahun seperti ini. Tidak perlu mempunyai kakak tiri juga.

"Jadi kangen sama kak yoongi.."lirihnya.

Pipi gembil melumer ke meja ketika dia tekan dengan tangan. Astaga, itu sangat menggemaskan. Ingatkan chanyeol untuk melihatnya, pastikan pipinya akan memerah jika itu terjadi. Jungkook bermalas malasan di kamar, seharian tidak boleh keluar kemanapun membuatnya mati kebosanan.

Jungkook mendongak untuk melihat jam. Sudah hampir jam 2, jungkook melewatka  makan siang dan jadwal minum obatnya. Perutnya keroncongan minta di isi.

"Bangsat. Laper bener sih, kakak juga nggak ada yang buka pintu kamar. Kalo di kunci mah, harusnya di kasih makan juga!"kesalnya

Jungkook menyumpah serapahi semuanya. Lapar dan kesal. Pintu di kunci, jungkook terlalu malas untuk berteriak meminta di buka.

Tubuhnya lemas.
Kepalanya pun pening makanya menumpu di atas meja belajarnya. Rasanya mau nangis setiap jantungnya rewel. Seperti di remas oleh kepalan tangan aja jantung ini. Sesak dan sakit. Kepala pun mesti ikutan sakit.

Nah kan, pasokan udara sulit juga di dapatkan. Meremat supaya mengurangi rasa sakitnya juga percuma. Ingin menenggak obat juga percuma, obatnya berada di kamar chanyeol, lupa mau mengambil. Air yang biasanya penuh di nakas juga habis.

Rasanya jungkook pengen mati aja kalo gini. Tersiksa bertahun tahun itu tidak enak men.

"Tenang... elus dengan sabar... tenang...."ucapnya untuk diri sendiri. Mengelus dengan lembut area dada dan sesekali memijatnya

Rasa sakitnya malah tambah menjadi.
Jugkook hampir aja tumbang ke samping. Tepatnya di lantai dingin yang dia pijak ini. Jungkook memijat dahinya, mengernyit karena pandangan mulai kabur, buram dan tak jelas. Oke, ini pasti sudah parah.

Jungkook berpegangan pada tembok. Merapat agar tidak jatuh. Kemudian jalan sempoyongan seperti orang mabuk menuju ranjang king size nya. Jungkook menjatuhkan diri lalu memejamkan matanya.

Setidaknya jika posisinya seperti itu tubuhnya tidak akan sakit.

Nafasnya berangsur angsur melemah. Sangat lemah.
#Jika sesuatu terjadi ini pokonya salah dongwook dan keluarganya!..





Maafkan daku~

Best Of me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang