Chapter 28

1.6K 122 3
                                    

Pagi menjelang.
Sang surya mengintip di celah ventilasi, mengusik tidur seorang pemuda berkulit pucat itu. Bahkan kepalanya pusing, semalam tertidur jam 3 lebih. Bahkan tidurnya berantakan, dan apa lagi dengan kondisi kamarnya-- yoongi mendesah kesal, bantal dan selimut entah kemana dan semua barang pecah di lantai. Yang paling menonjol sebuah laptop yang pecah, sepertinya semalam dirinya terlalu emosi. Kamarnya seperti kapal pecah yang terdampar di pinggir laut--

Yoongi berjalan lunglai ke kamar mandi dan memulai ritual mandinya. Bunyi guyuran shower memenuhi kamarnya, bunyi ketukan pintu pun yoongi tak mendengarnya. Sedangkan si pengetuk itu mendesah kecewa, lagi lagi dirinya tak dapat meluruskan kesalahpahaman yang terjadi.

Setelah selesai mandi dan berpakaian, yoongi keluar dari kamar dan menuju ke ruang makan. Di sana sudah terisi semua saudaranya dan bocah alien itu--
Yoongi lagi lagi menghela nafas kasar, dia duduk di tengah tengah hoseok dan jimin. Masih kesal melihat jungkook nempel dengan taehyung. Tatapannya datar dan mulai memakan bagian sarapannya, tidak ada obrolan dan auranya tidak enak.
Namjoon sedari tadi melihat yoongi dalam diam, memicing dan mulai menatap arah tatapan yoongi pada kedua bocah yang sejak tadi bercanda.

Ahhh, dia mulai paham kenapa wajah yoongi keruh seperti itu. Hoseok sudah tahu kenapa yoongi seperti itu, semalam hoseok juga melihat kilat cemburu di mata yoongi. Ini yang hoseok tak sukai. Suasana keluarganya tak seperti biasa,

"Kak yoon ada masalah?"jimin mengeluarkan suara, pasalnya dia tak nyaman jika yoongi diam seperti ini. biasanya sih diam seperti patung tapi auranya tidak mencekam seperti ini.

Yoongi tersenyum tipis. Kemudian menggeleng, lalu beranjak pergi setelah membubuhi kecupan di dahi jungkook.

Jungkook sendiri bingung. Tangan gempalnya menyentuh dahi yang tadi kecup oleh yoongi. Biasanya kakaknya itu akan mengusak surainya baru setelah itu kecupan.

"Kak yoongi kenapa sih"gumamnya. Mengaduk sarapannya, selera makannya sudah hilang jika begini.

"Mungkin tugas kuliahnya belum selesai"

"Masa?"

"Heum"

Taehyung tersenyum paksa. Dia tau kak yoongi tidak menyukai kehadirannya, tapi gimana? dirinya sesayang ini dengan jungkook.

Semua juga ikut pergi. Begitu juga dengan taehyung dan jungkook yang satu sekolah. Jimin pergi bersama mino,
Tersisa hoseok dan namjoon mereka masih duduk berhadapan di ruang makan. Memikirkan yoongi yang aneh semenjak taehyung di sini.

"Kupikir kak yoongi cemburu kedekatan jungie dengan taetae"hoseok berpendapat yakin, karena selama ini matanya mengawasi pergerakan yoongi. Seperti semalam,

Namjoon menyetujui ucapan hoseok. Makin kesini aura yoongi keruh begitu, tapi sikapnya tak mempengaruhi jungkook. Sikapnya masih sama meski beberapa hal aneh di mata mereka. Dan jungkook tidak mengetahui itu.

"Apa keputusan kita salah kak?"

"Aku tak tau, tapi ini sudah kesepakatan dari awal. Aku juga tak paham kenapa yoongi seperti itu, yah meski tak ada baku hantam, pasti taehyung juga tak nyaman dengan tatapan datar yoongi yang mengarah padanya"namjoon menjelaskan sambil memijit hidungnya.

Hoseol mengernyit.

"Bukannya kak yoongi emang datar ke semua orang ya?"

Namjoon cengengesan. Tapi baginya tidak seperti itu kok. Yoongi menatap datar emang dari kecil begitu, tapi kalau dengan taehyung jelas sekali yoongi sengaja.

"Sudahlah. Lagipula jika yoongi tidak setuju dengan keputusanku dia bisa protes"serunya. Namjoon segera menyambar tas kerja dan mulai beranjak ke depan.

"Itu yang ku khawatirkan, kak yoongi bukan orang yang seperti itu, dia pasti memendam semuanya sendiri. Entah benda apa yang menjadi sasarannya yang pasti itu bukanlah hal yang baik untuknya"gumam hoseok. Dia masih melihat kemana perginya namjoon, hingga teriakan kakaknya barulah dia ngibrit lari-- menyusul namjoon yang tengah duduk di kursi kemudi.





.........

"Jung?"

"Hah... iya?"

Mata bulat jungkook mengarah pada sosok taehyung di depannya. Mengerjap perlahan--

"Gemas gemas!"tangan taehyung yang semula memegang pena dia lempar entah kemana karena merasa gemas pada jungkook.

Kemudian tatapannya berubah sendu, jungkook dibuat heran karenanya.

"Menurutmu kak yoongi seperti apa?"

"Kenapa tiba tiba nanya begitu?"

"Tinggal jawab saja apa susahnya sih"taehyung kesal.

Jungkook merubah posisinya hingga tepat di hadapan taehyung. Menatap dalam taehyung--
Mulai menghirup oksigen hingga memenuhi paru parunya. Dan mulai menceritakan sosok kakak tersayangnya--

"Kak yoongi itu bagai matahari bagiku. Sosoknya dingin namun menghangatkan, kak yoongi itu irit ekspresi tapi selalu bisa membuatku nyaman. Aku cinta sekali sama kak yoongi"jelas jungkook. Meski di telinganya penjelasan jungkook sulit dia tangkap maksudnya, yang bisa taehyung serap 'sosok yoongi bagi jungkook sangat berpengaruh'

"Lalu?"rupanya taehyung masih belum puas akan penjelasan jungkook. Bibir jungkook memcebik kesal, taehyung selalu mengganggunya menyalin jawaban yugyeom,

"Kak yoongi itu gak tergantikan. Meskipun itu denganmu"tunjuk jungkook tepat di hidung bangir taehyung. Lalu senyuman lebar terpampang di wajah taehyung, dia mengelus surai jungkook. Menyuruhnya melanjutkan tugasnya tadi--

Sedangkan taehyung segera mengirim rekaman tadi di nomor yoongi, taehyung hanya ingin berdamai dengan yoongi. Tidak ingin berlama lama di musuhi yoongi, tidak ingin merebut jungkook darinya. Hanya saja taehyung juga amat menyayangi jungkook sebatas adik, seperti namjoon dan yang lain.

Taehyung tersenyum puas melihat pesannya di lihat oleh yoongi. Dia segera beranjak ke kantin, sebelumnya udah pamit pada buntelan uwu di depannya.



........

voment dong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


voment dong... ditunggu sama jungie nih:v

Best Of me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang