Chapter 29

1.6K 125 2
                                    

Yoongi melihat ponsel yang ada di genggamannya. Memutar ulang rekaman yang di kirim oleh taehyung. Lalu senyuman tipis terpatri di bibirnya, senang sekali mendengar suara adiknya yang lembut di rekaman ini. Ternyata taehyung ingin meluruskan ketegangan antara mereka. Lalu yoongi menyimpan ponselnya di saku, beberapa saat lalu dia di panggil dosen ke ruangannya. Yoongi melangkah mantap kesana.

"Ada yang bisa saya bantu pak?"yoongi mendudukan diri di depan meja dosen. Bahkan dirinya tidak mengetuk pintu atau mengucap permisi.

Tipikal yoongi sekali.

"Kebiasaanmu yoon"dumel dosen itu.

Yoongi abai. Dia menatap dosen tanpa minat, lalu melihat pergelan tangannya. Menengok jam, bahkan dirinya baru lima menit di ruang dosen itu. Lalu santai berkata "masih lama pak? Saya sibuk." Dasar tak sopan--

Dosen itu menghela nafas panjang-- hapal sekali dengan perangai anak didiknya ini. "Ini. Tanda tangani dan kau akan bebas dari mapel saya"tukasnya. Menyerahkan sebuah map di depan yoongi.

Mata sipit yoongi semakin menyipit setiap membaca deretan kalimat di kertas ini. Dirinya semakin melotot--

"Pak, jangan bercanda. Apa ini? 1 bulan?"

"Iya. Kamu akan di bimbing dengan senior disana, bukan kau saja tapi ada seokjin dan yang lain"

Bukan yoongi menolak. Tapi, meninggalkan jungkook di rumah rasanya tidak rela. Apalagi dirinya bahkan belum sempat bermanja dengan jungkook. Dan ini tiba tiba dosen sialannya--
Memberi tugas kuliah di luar kota selama 1 bulan. Penelitian? Alah, bullshit.

"Apa tidak bisa di laksanakan di kota ini pak?"yoongi masih bernego dengan dosennya. Siapa tau luluh dan membiarkannya menetap di sini.

"Bapak tau kau tak bisa meninggalkan adikmu. Tapi ini demi kuliahnmu, setelah ini semua selesai bapak jamin kau tidak akan bertemu mapel inidi semester selanjutnya"ujar dosen itu.. bahkan sesekali membenah kaca matanya yang melorot.

Yoongi mengangguk dan mulai membubuhi tanda tangannya di kertas itu lalu menyerahkan ke dosennya, yoongi pamit undur diri. Seusai keluar, yoongi menyender di tembok, ingin sekali tidak berangkat. Ingin sekali bersama jungie nya,

"Gimana bisa kakak pergi sedangkan matahari kakak ada di sini"ujarnya memandangi wallpaper ponselnya. Foto jungkook yang sedang nyengir menunjukkan gigi kelincinya adalah obat terampuh yang bisa menenangkannya.

Yoongi berjalan lunglai ke arah parkiran. Dia harus pulang dan berdamai dengan taehyung. Dia juga harus bermanja ria dengan jungkook seharian ini, karena cuma besok hari bebasnya di sini. Rasanya pengen kabur saja, tapi ini demi kuliahnya.

Sesudah memarkirkan mobilnya di garasi. Yoongi berjalan ke ruang utama, hal pertama yang dia lihat adalah entitas jungkook dengan hoseok. Yoongi membawa langkahnya ke tengah tengah mereka berdua, abai pada protesan hoseok yang keluar begitu saja.

"Hei! Ini tempatku"ujar hoseok, dia menggeplak pelan belakang kepala yoongi. lalu tubuhnya menggeser tubuh kecil yoongi sampai terjerembab ke lantai,
Hoseok kaget dan langsung mematung.

'Ahh, sial. Ya tuhan, selamatkanlah aku'

Hal yang tak terduga ternyata terjadi. Yoongi abai pada hoseok, lebih memusatkan pandangannya ke arah jungkook yang sedari tadi menonton.

"Kak yoon kenapa?"jungkook sebenarnya masih terkejut akan tingkah yoongi yang diam seperti ini. Tumbenan tidak mengamuk, dan itu membuatnya khawatir. Hoseok juga masih termangu di tempat duduknya, dia menatap yoongi lamat.

"Jungie nanti tidur sama kakak ya?"bukan jawaban yang di inginkan mereka berdua tapi jungkook tetap mengangguk patuh,

"Emang kenapa?"lagi, hoseok bertanya penasaran. Dia sampai menggigiti kukunya sendiri karena gemas akan jawaban yang akan di berikan yoongi.

Yoongi sendiri menghela nafas gusar. Memantapkan hati untuk memberitau adiknya sekarang, tentang keputusan yang diambilnya di kampus. Yoongi menatap hoseok dan jungkook bergantian, mulutnya hampir membuka--

BRAK

"Hello... Tae tae in hereee...

Teriakan membahana dari mulut alien taehyung menggema mampu membuat yoongi bungkam dan jungkook berlari hingga jatuh di lantai dengan posisi mereka yang berpelukan. Tadi saja yoongi pulang tidak seperti itu tuh--

"Jung, kakak--

"Taetae ayo main game dikamar ku. Kak suga nanti aja ya ngomongnya"bahkan yoongi belum sempat mulai membuka bicara, belum sempat ngomong tentang rencana gila kampusnya.

Taehyung dan jungkook tertelan di balik pintu kamar si bunny. Meninggalkan yoongi dengan tatapan datarnya menatap tingkah mereka berdua--

"Kak yoon mau ngomong apa?"hoseok sebenarnya ingin mengalihkan perhatian yoongi. Kasian sebenarnya melihat raut tak enak dari yoongi.

Yoongi segera melangkah pergi ke kamarnya sendiri, mendial nomor namjoon untuk segera pulang untuk mengurus keperluannya di luar kota. Hoseok sendiri bingung mau apa. Dia tak sedekat itu dengan yoongi bahkan dengan namjoon sendiri pun hoseok kadang segan.

"Kau yakin yoon bakalan pergi selama sebulan? Yakin pergi tanpa pamit dengan jungkook"sekali lagi namjoon berkata seperti itu karena dirinya sendiri tak yakin akan keputusan yang akan di ambil oleh yoongi.

"Iya"

"Yakin meninggalkan jungie di sini? Kau emang bisa menahan rindu?"

"Iya"

Masih dengan tatapan datarny, yoongi menjawab tanpa menatap lawan bicara dan itu membuat hoseok jadi pengen ngomong lantang di depan pemuda pucat ini--

"Aku sebenarnya muak dengan tingkah kekanakanmu. Hanya masalah sepele, lagian jungkook bisa dekat dengan siapa aja nggak harus denganmu"hoseok mengeluarkan pendapat. Dia itu udah ketar ketir di tempat lantaran semua tatapan tajam mengarah padanya,

"Ya. Aku emang kekanakan. jadi wajar...

Yoongi kembali berkutat pada handphonenya dia berbalas pesan pada seokjin. Kemudian dia beranjak mengambil koper dan keperluannya. Membawanya keluar dan memasukkan ke bagasi,, memandang sekilas kamar adik kecilnya yang hening. Pasti anak itu tidur setelah lelah bermain. Tanpa pamit sekali lagi pada saudaranya yoongi melajukan mobilnya keluar dari pekarangan.

Malam ini harusnya yoongi bermanjaan dengan jungkook sebelum perginya esok hari. Tapi sepertinya jadwalnya di majukan, jadi yoongi tak sempat pamitan. bahkan jungkook saja enggan berbicara dengannya. Dia  akan baik baik saja. Lagipula ada taehyung yang akan menjaganya untuknya, benar kata hoseok harusnya dia tak kekanakan hingga harus membatasi jungkook soal berteman.
Mulai sekarang yoongi akan berhenti memperlakukan jungkook seenak hatinya, dia harus memperlakukan jungkook dengan semestinya. Tak berlebihan dan tak kekanakan.

Hilangnya mobil yoongi di perempatan, hoseok memandang sedih namjoon yang sedari tadi diam. Habisnya mulutnya gatal ingin mengeluarkan unek uneknya. Lagian ini fakta kok kalo yoongi itu kekanakan.

"Kak maaf...

"Kau emang benar hobi, tapi kau taukan gimana jungkook dalam hidup yoongi. Aku tak yakin jika nanti sikapnya akan sama setelah dia pulang"

Lalu namjoon pergi. Hoseok merasa bersalah, harusnya dia tadi tak berkata apa apa. Semuanya jadi lebih rumit,

"Ah sial...

Hoseok mengusak surainya kasar. Dalam 1 bulan bisa jadi lebih,, dia harus memendam rasa bersalah ini. "Yoongi-ah maafkan aku"sendunya menatap hamparan langit di atas.

Best Of me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang