Chapter 2

4.6K 275 7
                                    

BRUK

"AH, BATU SIAL"makinya

"Makanya, punya kaki buat jalan mata buat ngeliat"seru pemuda pucat disampingnya

"Bacot dah. Bantuin kek"pekiknya

"Haish, untung adek kalo bukan udah aku gampar muka sok polosmu"

"Bocah cepetan ngapa!! Lelet kek siput aja"teriak pemuda yang memiliki dimple di pipinya

"Kak joon, kak yoongi nggak mau bantuin jimin berdiri"adunya sembari memeletkan lidahnya.

"Heran dah, punya adik kok sengklek semua"gumam namjoon mengindahkan teriakan dari adik mochi nya

Kemudian mereka memasuki sebuah rumah yang interiornya seperti rumah eropa. Dan kebanyakan terdapat bunga Lily disetiap sisinya.

Lalu, Mereka memutuskan langsung kekamar mengistirahatkan tubuh mereka yang lelah. Ditangga yang ketiga pemuda yang memiliki kulit putih pucat berhenti didepan pigura foto sang adik bungsu yang sudah sejak kecil meninggalkannya. Karena kecelakaan maut dengan kedua orangtuanya.

Dia menatap lamat wajah sang adik, dia sangat rindu pada adiknya itu. Itupun tak luput dari tatapan pemuda dengan dimplenya yang sejak tadi berdiri didekat tangga namun pemuda pucat itu tak menyadari kehadiran sang kakak.
Kemudian, dia pergi menaiki tangga dengan lesu.

"Kakak rindu"gumam jimin yang ikutan mengintip dibalik pilar dekat dapur

.
.
.

"Kak, masih lama ya?"tanya jungkook pada chanyeol yang tengah menyetir sembari bersenandung lagu favorite nya yang berjudul story of my life-One direction

"Tidak. Belok kiri lalu lurus sedikit. Sabar ya jungoo sayang"ujar chanyeol, jungkook menggidik ngeri melihat kakaknya yang selalu tampil uhhh, menjijikan-pikir jungkook

"Jungoo, bawa obatnya kan?"

"Selalu"jawab jungkook mantap

"Pintar. Jadi, jaga sikap ya kalau dinegara kita sendiri. Jungoo sedang tidak di LA, semuanya sudah diatur dengan semestinya, berbeda dengan disana"ujar chanyeol.

Jungkook mengangguk paham, lagian apapun yang nanti dia lakukan tidak akan bisa membuatnya senang, karena dadanya yang selalu kolaps setiap waktu.

Semalam saja jungkook menahan sakit yang luar biasa karena obatnya yang tertinggal di ruangtamu, jungkook sakit untuk kesekian kalinya. Sakit karena kecerobohannya itu bukan pertama kalinya, bahkan sudah terjadi ketika dimansion kakeknya itu.

Mereka telah sampai dicafe yang ibunya maksud. Disana hanya ada beberapa pelanggan yang keluar masuk, tidak seramai yang jungkook kira karena memang ini bukan hari libur. Jungkook celingukan mencari teman ibunya, sedangkan chanyeol memesan makanan diantrian. Lalu bahu jungkook ditepuk pelan oleh seseorang, jungkook menoleh siapa gerangan yang menepuknya.

"Ada apa bi?"tanya jungkook sopan

"Jungkook kan? Bibi sahabat mama mu"ujar perempuan itu yang jungkook tau namanya Shin Yerin

"Iya, bibi yerin?"ucap jungkook

Yerin tersenyum lalu mendudukan diri dikursi seberang jungkook ketika yerin hendak membuka mulut chanyeol datang dengan senampan penuh makanan kesukaan jungkook.

"Bibi yerin sejak kapan?"

"Baru saja sampai"jawab yerin
"Bibi, hanya mau menawarkan jungkook mau tidak sekolah ditempat bibi. Karena bibi udah janji sama kakek kalian mau ngejaga jungkook, lagian jungkook nanti satu angkatan dengan anak bibi"ujar yerin memberi pilihan

Best Of me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang