Chapter 17

1.8K 161 6
                                    

"Dok. Apa tidak ada cara lain agar adikku cepat sadar?"

"Aku meragukan kejeniusanmu park!"ejek hoseok. Masih kesal rupanya.

"Kuda sinting"gumamnya. Chanyeol bersyukur hoseok tidak mendengarnya,

Luhan menggeleng melihat kelakuan mereka. Ternyata seharian berdiam diri di rumah sakit membuat otak mereka miring sedikit.

Yoongi dan jimin saling menyender di kursi tunggu jauh dari para saudara park berada. Masih canggung dan tak mengenal satu sama lain. Sedangkan luhan dan chen, dia mengurus beberapa urusan. Namjoon yang memang di sibukkan oleh kantor kembali ke perusahaannya, belum lagi namjoon juga harus menghubungi pamannya untuk mencarikan donor jantung yang cocok untuk jungkook.

Namjoon sangat sangat mencintai jungkook. Dia mencintai adik kecilnya. Bagaimana rasa cinta sang kakak sangat besar untuk adik. Begitupun semua saudaranya. Mereka sempat mengalami hal hal yang buruk ketika kehilangan adik kecilnya pada kecelakaan beberapa tahun lalu, sekaligus yang merenggut kedua orang tuanya.

Kecelakaan itu masih terngiang dalam ingatannya. Bagaimana berantakannya keluarga pasca di tinggalkan oleh ayah dan ibu tercinta. Adik kecilnya yang bahkan tak menunjukkan entitasnya.

Yoongi yang sempat mengalami depresi. Jimin yang slalu berdelusi dan sejauh ini hoseok lah yang masih bersikap normal. Meskipun itu hanyalah kebohongan. Hoseok jugalah yang memberitaunya akan adik kecilnya selama ini. Jika bukan berkatnya mungkin sampai sekarang dia tidak akan bisa bertemu adiknya.

"Eunghhh___

Jimin yang pertama sadar akan lenguhan kecil jungkook berlari kecil kearahnya. Menepis kasar lengan yoongi yang melingkar di bahunya. Yoongi tersentak akan pergerakan tiba tiba jimin.

Jimin menggenggam erat lengan jungkook. Mengusapnya perlahan dan membenarkan nasal canula nya yang sedikit miring.

Jungkook mengerjap. Menyesuaikan cahaya yang masuk retina. Menoleh ke kanan dan kiri, masih buram dan tidak jelas siapa saja wajah di hadapannya. Mengerjap kembali, jungkook tersenyum ketika melihat siapa yang ada di depannya.

Membalas genggaman di tangannya dan tersenyum hangat. Memberikan senyuman hangat yang mampu menjatuhkan bulir air mata di wajah jimin. Terisak seiring jungkook mengucapkan 3 kata untuknya_

"Rindu kak jimin...

Jungkook mengucap dengan lirih dan penuh akan emosi. Lalu datanglah yoongi di samping jimin dan mampu membuat jungkook meneteskan bulir air beningnya kembali. Memberikan gestur supaya pemuda pucat itu mendekat padanya, yoongi mendekatkan diri.. tanpa aba aba jungkook memeluk leher yoongi erat. Dengan menahan sakit di dadanya, jungkook tidak masalah. Terlampau rindu pada kakaknya ini.

Hoseok juga ikut bergabung memeluk jungkook. Memberikan kecupan ringan di dahi dan surai jungkook sayang. Tidak bisa mendeskripsikan kebahagiaannya dengan kata kata. Hoseok pikir, ini semua juga berkat bantuan dari temannya yang ada di asrama sana. Memberikan solusi dan memberikan sedikit bantuan untuk melenyapkan hama kecil yang menghambat urusannya selama ini.

"Lihatlah mereka.. masih mau memisahkannya?"luhan bertanya pada suho. Suho memalingkan wajahnya kesal, dia akui ini semua juga bagian dari rencananya.

"Aku tau. Tapi aku masih tak rela mereka akan mengambil jungoo"ujar suho

"Kami paham. Tapi, bukankah mama akan kecewa begitupun ayah. Jika tau selama ini kamu juga yang telah menyewa para begundal itu untuk merecoki adik adik namjoon?"

"Aku mengaku salah"ucapnya. Suho menunduk menyesal. Suho sadar jungkook tidak akan selamanya bersama keluarganya apalagi jungkook sudah tau dia bukan adik kandungnya.

Chanyeol memandang sedih jungkook yang masih betah berpelukan. Dia pergi ke depan diikuti chen lalu luhan. Suho masih terpaku pada pemandangan itu_

"Maaf"
Ungkapan lirih itu bagai angin lalu. Nyatanya suho takut jungkook akan membencinya jika dia tau fakta sebenarnya.

Best Of me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang