Chapter 8

2.5K 198 3
                                    

"Jungie, jangan lari lari. Nanti jatuh mama marah!"
Pekik anak kecil yang umurnya lebih tua dari yang lain

"Kejar jungie kak! Jangan sampai dia kabur!"
Balasnya tak kalah keras

"Ayo kita kejar anak nakal itu!"
Sahutnya dengan mengangkat tinggi tinggi tangannya

"Kak tunggu hobie, jangan main sama jungie. Jungie bolehnya cuma sama hobie"

Tawa sekelompok anak kecil di padang rumput hijau itu terlihat bahagia. Terlihat tidak ada beban.



Hah hah

"Mimpi apa itu__

Jungkook terbangun di tengah malam. Dia menyambar air di nakas dan meminumnya rakus. Dia usap keringatnya, tadi itu mimpinya siapa. Kenapa buram seperti itu.

"Astaga.. siapa di mimpi ku tadi. Tapi, seperti kak jimin. Eh,, bukan bukan. Pasti kak chen__

Jungkook mikir. Masa sih, seingatnya kakaknya tidak ada yang punya tanda lahir di lengan sebelah kanan. Jadi, di mimpi tadi siapa?

"Aku sudah memimpikannya setiap hari. Mimpi yang sama dan itu bukan dari salah satu kakakku"lesunya.

Jungkook bingung. Ini masih jam 02:47 semuanya masih tertidur, jungkook berjalan ke lemari dan mengambil kotak hitamnya. Dia buka kotak itu. Jungkook mengambil isinya. Sebuah plastik kecil, yang di dalamnya ada rambut dari semua kakaknya dan kedua orang tuanya.

Jungkook sengaja menyimpannya jika sewaktu waktu dia butuh. Jika bukti yang selama ini dia sembunyikan berguna untuknya.

Dia kembali meletakkan isinya ke tempat semula. Jungkook kembali berbaring, dia pejamkan matanya erat. Dia tak boleh takut oleh mimpi itu, jangan lagi.

Jungkook penasaran siapa anak anak kecil di mimpinya. Semoga di tidurnya mereka kembali di mimpinya.



"Kak, besok aku pulang! Jadi, jemput aku jam 10 ya"

"Apa!! Ini bahkan masih tengah malam. Kenapa menelpon jam segini?"

Yang disana tertawa konyol.

"Takut lupa kak. Hehe"

"Hahahehehahahehe_- tidurlah biar besok yoongi yang akan menjemputmu"

Tut tut


Namjoon memijit pelipisnya lelah. Baru juga merem, tapi bunyi ponselnya lagi lagi mengganggunya. Dan sekarang dari siapa?

Jungkook😜 is calling

"Ini ponsel yoongi, tapi siapa ini? Tumbenan yoongi punya teman dekat"

Namjoon mengangkatnya.

"Halo? Kok kak yoongi belum tidur? Padahal tadi aku cuma ngetes lo kak, hehehe"

Namjoon menutup mulutnya reflek. Dia menutup ponsel yoongi, mengakibatkan sambungan terputus. Namjoon shock, dia menggeleng ribut.

"Bukan bukan.. pasti ini salah. Itu tidak mungkin suara jungie"lirihnya. Dia ingat betul suara adiknya, meskipun sudah beberapa tahun silam.

Memungut kembali ponsel yoongi. Dan mengembalikannya pada yang punya. Dia harus yakin itu hanya kebetulan. Lagipula jungie nya di nyatakan hilang sejak jungie berumur 6 tahun. Tidak mungkin kan tiba tiba langsung hidup.






_________

Pagi menyapa sang surya. Bersinar memberikan perintah untuk manusia segera melaksanakan kegiatan yang seharusnya.

Begitupun jungkook. Dia sudah siap untuk pergi sekolah. Siap untuk bertemu kakak seniornya.

"Uhh, nggak sabar pengen ketemu kak yoongi. Hehe, aku kasih kejutan ah"

"Jungoo! Nggak baik ngelamun di depan cermin!"saut chaeyong.

"Hehe, nggak ngelamun kok ma, lagi mikirin apa saja nanti kejutan dari temen temen"cengirnya.

Chaeyong menggeleng. Jungkook kenapa lucu sekali sih. Padahal ketika masih tinggal di LA, jungkook itu bengal nya minta ampun.

"Udah tampan kok anak mama. Ayo turun, sarapan terus berangkat. Dianter sama kak chen ya?"ujar chaeyong. Jungkook mangut mangut doang.

"Pagi semuanya!"

"pagi dek.."

"Pagi sayang.."

Jungkook duduk di samping chen. Otomatis chanyeol cemberut karena tempatnya di duduki oleh kakaknya. Dengan berat hati chanyeol pindah di samping ayahnya.

Chaeyong mengambilkan sarapan untuk keluarga kecilnya. Lalu menyisihkan sebagian untuk di bawa oleh jungkook, sebagai bekal di sekolah.

Selesai sarapan. Chen dan jungkook duluan berangkat karena sekolah mereka berlawanan arah. Begitupun yang lain.

"Nah sampai. Pulangnya nanti minta ayah atau kak luhan jemput ya. Kakak ada latihan vocal bersama teman band kakak"ujar chen. Dia merapikan seragam jungkook yang sedikit kusut.

"Iya kak. Nanti aku bisa nebeng mingi kok, tenang aja. Hati hati ya"

Chen melambai dan melaju ke sekolahnya berada.

Jungkook berjalan riang menuju kelas. Sesekali menyenandungkan lagu favorite nya. Yaitu dari BTS-microkosmos. Group band kesayangannya.

Ekor matanya melihat jimin yang sedang kesusahan membawa buku. Dia menghampirinya.

"Kak jimin!!"

Yang dipanggil menoleh. Didapati entitas seorang adik kelas melambai heboh ke arahnya. Jimin tersenyum hangat,

"Hai kak! Butuh bantuan?"tanya jungkook

Jimin mengangguk. Menyerahkan sebagian buku pada jungkook. Mereka berjalan beriringan menuju ruang guru.

"Makasih ya kook, udah bantu kakak"

"No problem"

Hening

"Jungkook. Apa sebelumnya kamu punya kembaran?"

Jungkook menukik bingung akan pertanyaan dari jimin. Dia tak mengerti apa yang di tanyakan.

"Tidak"

"Tapi aku merasa kamu tak asing bagi kakak kook"lirihnya. "Ah,pasti kakak cuma kebawa perasaan. Karena adik kakak ya?"ujar jimin.

"Kak jimin aneh"

"Maaf ya kook. Lupain aja. Ayo ke kelas, bel sebentar lagi masuk"

Jelas saja. Jimin menghindari pertanyaan dari jungkook balik.
Tapi jungkook maklum. Mungkin kakak seniornya ini lagi ada masalah. Makanya sikapnya aneh begini.

Setelah punggung jimin tak terlihat. Jungkook mendesah lesu. Karena yoongi izin tadi. Gagal untuk bertemu.

Best Of me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang