Chapter 19

1.7K 149 8
                                    

Sebagai seorang anak bungsu di keluarga Park. Jungkook tidak pernah merasa kekurangan, apapun yang dia inginkan sekejap mata berkedip maka keinginan itu sudah ada di depan matanya.
Dia bahagia? Jelas.
Siapapun yang berada di posisinya akan merasakan euphoria tersendiri jika ada di tengah tengah keluarga hebat itu. Sikap posssesif dan overprotective adalah poin penting untuk Jungkook. Dia tau betapa sayangnya keluarga Park padanya. Ibu-Chaeyong yang selalu memberikan kasih sayang, Ayah-Dongwook yang memberikan segalanya untuknya. Dan para kakaknya yang teramat menjaganya. 

Jika boleh jujur--
Jungkook merasa aneh pada dirinya sejak dia bertemu dengan seniornya di sekolah, dia Min Yoongi. Pemuda dingin dan tatapan datarnya selalu membuat Jungkook penasaran. Dan rindu yang mendalam..
Apalagi untuk pertama kalinya Jungkook berkunjung di kediaman senior nya itu. Rasa rindu yang menyeruak ketika melihat semua saudara senior nya. Ingin menangis tapi untuk apa? Ingin pulang tapi dia merasa nyaman, apalagi tatapan teduh dari Min Hoseok selalu bisa menenangkannya. Pelukan hangat dari Min Namjoon membuatnya tak bisa membendung lagi rasa itu--

Seiring berjalannya waktu fakta demi fakta terkuak, Jungkook tidak menyangka jika dirinya bukanlah anak kandung dari Mama-Chaeyong. Kecewa dan sedih Jungkook pernah merasakannya apalagi keluarga kandungnya adalah senior nya sendiri..
Masih ingat di memori nya, bagaimana histerisnya Chanyeol-- Jungkook tidak tega melihatnya, karena sedari dia masih remaja Chanyeol lah yang selalu menemaninya.

Tapi Jungkook juga ingin egois.. keluarga kandungnya tepat di depan mata, maka Jungkook memilih ikut pada Min Yoongi dan saudaranya. Meski rasa sakit selalu menghujam dadanya, ketika dia memforsir tenaga selama ini. Kakaknya-Min Namjoon menjanjikan akan menyembuhkannya, dan Jungkook percaya akan ucapannya. Tak ayal rasa takut mendominasinya. Dorongan untuk semangat dan selalu berpikir positif Jimin ucapkan. Jungkook lega mendengarnya, apalagi Hoseok yang memanjakannya. Jungkook total bahagia.

"Tadi kakak dapet telepon dari hobi, Jungie kambuh lagi?"

Jimin mengangguk lesu. Rautnya sedih, kenapa harus adik kecilnya yang menderita penyakit mematikan itu. Kenapa bukan orang lain?

"Yoongi mana?"

"Apotik, obat Jungie abis.. kak, kapan Jungie operasi?"

Hoseok duduk di hadapan Jimin. Memegang jemarinya lembut--

"Kakak sudah dapet donor yang cocok. Besok lusa Jungie kita bawa ke Jerman sana--

Dan kamu di rumah sama Kak Yoongi."

Jimin tidak terima, dia harus ikut mendampingi adik kecilnya. Tidak mau di tinggal,,

"Tapi aku pengen ikut--

"Tolong mengerti Jim...

Namjoon berdecak kecil. Mengelus surai Jimin gemas. supaya tidak mempersulit keadaan, jika semuanya ikut terus bagaimana dengan sekolah mereka. Namjoon tidak mau jika adik adiknya ketinggalan pelajaran dan berakhir mengulang kembali. Di sana juga pasti akan membutuhkan waktu yang lama--

Jimin mengangguk patuh. Mengiyakan ucapan kakaknya, dan berakhir memasuki kamar dimana Jungkook tertidur akibat pengaruh obat. Tanpa mereka sadari Yoongi meneteskan air bening, sakit sekali mengingat penderitaan adik kecilnya. Jika bisa dia juga ingin merasakan sakitnya.
Hoseok menenangkan Yoongi dengan mengelus punggung bergetar itu. Jungkook lah yang selalu bisa membuat saudaranya seperti ini. Maka Hoseok akan melakukan apapun untuk kebahagiaan adik kecilnya itu.

"Kakak bakal ngebantu Jungie dengan doa, maaf nggak bisa ikut nemenin"

Namjoon menyusul.

"Kita doa bersama--

Mereka mulai memejamkan mata. Mulai berdoa pada Yang Di Atas.

"Tolong berikanlah kesembuhan untuk adikku. Biarkan dia bahagia bersama kami"-Jimin

"Aku berdoa kepadamu, meminta pertolonganmu supaya adikku tidak merasakan sakit lagi. Berikanlah dia sepercik harapan hidup"-Namjoon

"Aku akan ikut kemanapun adikku pergi. Salah satunya adalah di dekapanmu, karena bahagianya adalah bahagiaku juga"-Yoongi

"Aku menyayangi semua saudaraku. Jadi jangan renggut kebahagiaan kami, berikan kami kesempatan untuk bersamanya dengan keadaan yang normal. Dimana adikku bisa beraktifitas seperti anak lainnya"-Hoseok

Best Of me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang