Part 3

4.1K 186 3
                                    

"Ohh ustadz ayyas. Makasih ya untuk tadi" ucap Ara

"Iya. Yaudah rumah kamu alamatnya dimana biar aku antar supaya aman" ucap ayyas

Ara  memberi tahu alamat rumahnya. Akhirnya mereka sampai. Ayyas terkejut bukan main melihat rumah ara yang seperti istana.

"Ehmm sekali lagi makasih ya lo udah nganterin gw pulang. Oh iya itu memar diwajah lo mau gw obati?" Tanya ara

"Nggak usah lagipula udah malem. Gak enak nanti jadi fitnah ra." Ucap ayyas
"Assalamualaikum" sambung ayyas yang membuat ara bingung.
"Jawabnya wa'alaikumsalam ara" ucapan ayyas yang membuat ara mengikuti ucapannya.

"Wa'ala...ikum..sa..lam" ucap ara terbata - bata. Setelah itu Ayyas mengendarai motornya kembali dan ara masuk kedalam rumahnya

-
-

"Loh non udah pulang, kok kayaknya senang banget " ucap bibi.

Ara memang lebih dekat dengan pembantunya tapi ara anggap pembantunya seperti keluarga nya sendiri.

"Iya bi. Ara lagi senenngggggg banget," ucap Ara

"Kenapa non coba cerita" ucap bibi sambil membawakan teh hangat kepada ara.

"Jadi bi, tadi itu ara pulang duluan dari club. Jalanan sepi banget bi paling cuma kendaraan yang lewat, itu juga jarang. Tiba-tiba ada tiga preman yang mau ngapa ngapain Ara ter...." ucapan ara terpotong karena bibi

"Tapi non gak papa?" Ucap bibi khawatir

"Ish bibi Ara belum selesai" ucap ara

"Hehe bibi minta maaf yaudah lanjutin" ucap bibi

"Tiba-tiba ada seorang laki - laki yang menolong ara. Dia baik, ganteng dan juga alim bi. Sampai - sampai ara malu didekatnya karena ara tidak tahu sama sekali dengan agama islam." Ucap ara

"Apa kamu tau siapa nama laki - laki itu" tanya bibi

"Tau. Namanya ustadz ayyas" ucap ara

"Ohhh ustadz ayyas" ucap bibi yang membuat ara bingung

"Bibi kenal sama ustadz ayyas?" Tanya ara

"Tau non. Dia itu anak dari kyai abbas pendiri pondok pesantren ar-rahman" ucap bibi

"Serius bi?" Ucap ara

"Iya" ucap bibi

"Ara jadi pengen pesantren bi" ucap ara yang sukses membuat bibi kaget.

"Non ara serius" ucap bibi tak percaya

"Kenapa bi?? Ara serius kok, ara mau berubah. Memangnya Ara gak pantes buat berubah ya bi" ucap ara yang membuat bibi mengeluarkan air mata.

"Nggak non. Bukan gitu maksud bibi. Cuma bibi nggak nyangka kalo non ara ingin pesantren malah bibi senang banget dengarnya." Ucap bibi

"Kalo bibi senang mengapa nangis?" Ucap ara.

"Ini namanya terharu non" ucapan bibi yang membuat ara memeluknya

"Makasih ya bi cuma bibi yang bisa ngertiin ara" ucap ara sambil menangis dipelukan bibinya

"Ya Allah terimakasih kah telah membukakan pintu hati non ara untuk mengenalmu dan agamamu. Terimakasih kau telah menghadirkan ustadz ayyas dihidupnya" ucap bibi dalam hati

"Yaudah bi ara mau kekamar. Udah malem banget. Yaudah bibi juga istirahat ya" ucap ara langsung menuju kamarnya dilantai 2.

-
-
-
-
-

Next nggak nih??
Nggak??
Iya??
Komen...
Vote ....
Share...

Restui Aku Menikah Dengan Ustadz [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang