Part 30

2K 130 28
                                    

Haii... karena ini hari bahagia aku. Aku update hari ini 😭 maaf banget lama updatenya 😭 bener² aku sibuk tugas numpuk banget dan besok aku UTS 😭😭...

Yaudah jangan lupa votenya ya guys 😊
사랑해 💚

-----
-----

Diasrama

Didalam kamar Aisyah,Nayya dan Anna sedang menghafalkan qur'an secara bergilir. Ara sedang sibuk dengan pikirannya sendiri sambil melihat bintang yang berkelap-kelip dilangit.

"Kenapa hidupku rumit sekali ya allah, jika aku pulang besok apakah papa menerimaku? Atau mengusirku? Kenapa papa tidak pernah mengerti? Kenapa harus aku yang dilahirkan dikeluarga ini? Yang terlalu mementingkan harta. Yang selalu memandang kasta. Aku hanya ingin mereka berubah menjadi yang lebih baik. Hatiku masih rapuh jika esok akan bertemu papa. Hatiku masih sakit ketika mengingat kata kata papa. "Kamu bukan lagi anak papa." Hiks.. hiks Aku belum siap ketemu orangtuaku hiks.. hiks" ucap Ara dalam hati dan menangis, ketiga sahabatnya yang mendengar suara tangisan itu langsung menghampiri Ara.

"Kamu kenapa Ra?" Tanya Aisyah sambil berjalan menuju Ara. Ara langsung menghapus airmatanya dan tersenyum.

"Aku tidak apa - apa kok" ucap ara sambil tersenyum

"Aish kenapa ya wanita harus dikasih kelebihan menyembunyikan kesedihan dibalik senyuman" Ucap Anna membuat aisyah dan nayya mengangguk. Ara hanya menunduk.

"Ra kalo ada apa - apa cerita sama kami. Jangan kamu pendam, supaya kamu ga sakit nantinya " ucap nayya sambil mengelus punggung Ara. Kini air mata Ara sudah tak dapat dibendung. Ara menangis kemudian memeluk ketiga sahabatnya.

"Terimakasih, aku bersyukur bisa kenal kalian." Ucap Ara memeluk erat ketiga sahabatnya.

"Yasudah sekarang kamu tenangin diri kamu dulu, nanti kalo sudah, cerita sama kita. Oke" Ucap Aisyah diangguki oleh Ara.

-
-

Setengah jam kemudian, ara sudah siap untuk menceritakan semuanya kepada sahabatnya. Satu per satu Ia ceritakan. Aisyah, Anna dan Nayya yang mendengar cerita itu terkejut. Tak dapat dibayangkan betapa sakitnya hati Ara ketika mendengar ucapan papa nya "kamu bukan lagi anak saya" kata yang sederhana namun menyakitkan.

"Tapi besok kamu tetap pulang ra?" Tanya Anna, Ara hanya mengangguk.

"Memang siapa yang ingin datang melamar kamu ra", Tanya Aisyah penasaran.

"Ehm abang kamu syah" ucap Ara sambil menunduk. Aisyah tersenyum dan memeluk Ara erat.

"Akhirnya kamu jadi kakak ipar aku Ra" ucap Aisyah sambil tersenyum bahagia.

"Wahhh ara, kamu sama ustadz Ayyas tuh emang cocok. Yang satu tampan, yang satu cantik. Jadi ga sabar mau lihat keturunannya" ucap Anna sambil tertawa bahagia.

"Ihh anna kok mikir nya udah sampe kesana sih, doain aja semoga papa merestui dan mau menjadi waliku nanti" Ucap Ara kesal. "Walau aku tak yakin" ucap ara dalam hati.

"Hehe aku cuma bercanda, maaf ya ra" ucap anna sambil memeluk ara dan diangguki oleh ara.

-
-

Dirumah Ara

Hari ini Ara pulang sendiri kerumahnya, tidak ada yang menjemputnya. Ojek yang kini Ara tumpangi telah sampai dipekarangan rumahnya. Tak ada yang berbeda dari rumahnya, hanya saja dirinya tak melihat dua orang yang Ara sayangi selain orang tuanya. Bi Inah dan mang ujang sosok yang Ara sangat sayangi setelah orang tuanya. Sejak insiden itu dirinya tak melihat mereka.

"Assalamualaikum, pak saya Ara anaknya tuan sean dan nyonya zevy" ucap ara sambil memperkenalkan diri, karena sekarang satpamnya telah diganti.

"Wa'alaikumsalam maaf neng, ehm tapi kata bos mereka tidak mempunyai anak" ucap Satpam itu memandang ara dari balik pager rumahnya.

Restui Aku Menikah Dengan Ustadz [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang