Part 6

3.4K 260 7
                                    

Yaampunnn aku tuh cuma butuh vote aja sebagai apresiasi kalian karena sudah baca:'( ataugak komen cerita nya, kalo jelek nanti aku mau revisi :)
***&&&***

-
-
Keesokan harinya..
Papa dan mama Ara sedang diruang keluarga sibuk dengan kegiatannya masing masing. Ayahnya membaca koran sedangkan mama nya membaca majalah fashionnya. Ara turun dengan membawa kopernya.

"Sayang kamu mau kemana" ucap mamanya

"Pesantren" ucap Ara singkat

"SANA PERGI!!! jangan harap saya akan memberimu uang sedikit pun" ucap papa Ara. Namun, Ara hanya menghiraukannya."Dan satu lagi saya gak akan menjenguk kamu dipesantren. Mau kamu sakit atau apalah saya gak peduli" ucapan papa nya kini membuat Ara meneteskan airmata.

"Bibi.." panggil Ara

"Iya ra ada apa" tanya bibi

"Ayok bi anterin Ara karena cuma bibi dan mang ujang KELUARGA yang Ara miliki saat ini" ucapan Ara yang menekankan kata keluarga.

"Iya ra sebentar" ucap bibi

Setelah sepuluh menit Ara menunggu bibinya bersiap. Ara hanya mematung disitu sesekali mengelap air matanya yang menetes.

"Ayo ra. Tuan nyonya saya ijin antar non ara" ucap bibi ara hanya diam tak mengeluarkan kata katanya.

Mama hanya mampu melihat kepergian anaknya. Rasa tak tega tlah menyelimuti hatinya. Namun, iya tak bisa melawan suaminya.

"Pah apa kita gak mengantarkan ara" ucap mama

"Papa sudah tak kenal anak itu" ucap papa

"Tapi pah. " ucap mama

"Kalo saya bilang tidak yang tidak, salah nya ia sendiri membuat saya menjadi seperti ini" ucap papa langsung meninggalkan istrubya diruang keluarga.

Ara masuk kedalam mobilnya dan kopernya telah dimasukkan kedalam bagasi. Mobil telah melaju dan meninggalkan pekarangan rumahnya.
"Bi kan kalo pesantren itu perlu daftar dan sudah pasti butuh uang kan bi. Tapi, ara nggak punya uang. Karena ATM ara udah diblokir sama papa. Cuma tersisa HP ini aja. Apa ara jual aja kali ya bi" tanya Ara

"Jangan Ara!! Hp itu kamu simpan saja. Masalah biaya insyaallah tabungan bibi cukup untuk mendaftarkan kamu ra" ucap bibi

"Iya neng, mang ujang juga mau bantuin neng ara. Neng ara teh gak usah sedih. Disini ada mang ujang dan bi inah yang dukung kamu" ucap mang ujang

"Makasih ya bi mang ujang. Kalian memang baik. Tapi, nanti kalo ara sudah punya uang, ara akan ganti uang bibi dan mang ujang"ucap ara

"yaampun ra kita tuh ikhlas, dengar kamu mau masuk pesantren aja kita seneng banget ra" ucap bibi

"Doain ara ya bi mang ujang" ucap Ara

"Siap neng selalu mang ujang doakan" ucap mang ujang

-
-
-
-

Segini dulu...
Please ya vote :(
Karena kalo kalian vote itu kalian memberikan apresiasi pada cerita ini
Comment juga boleh kok...
Supaya kalo ada kesalahan bisa direvisi

Oihya follow ig ku ya... ekamslch_03
N

anti saya follback tapi, kalian DM saya" bilang saya pembaca RAMDU" gitu ya
Biar aku tahu hehe

Restui Aku Menikah Dengan Ustadz [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang