Part 24

1.7K 120 13
                                    

Jgn lupa vote nya yah :))

-
-

Kini mereka telah berada diruangan yang berbeda. Ya, hanya mereka berdua yang berada disana.

"Papa ingin membicarakan apa? Kenapa harus pakai cara seperti ini" ucap Ara penasaran

"Karena kalau tidak menggunakan cara seperti ini kau akan menolaknya" ucap Pak Sean

"Ohh pasti papa ingin membicarakan soal perjodohan itu lagi, hh ara sudah bilang kalo Ara tidak akan menerima perjodohan itu" ucap ara sedikit kesal, dengan kedua tangan dilipat didepan dadanya.

"Saya tidak mau mendengar penolakkan, Dengan perjodohan ini maka bisnis saya akan mendapatkan banyak keuntungan" ucap pak sean sembari tertawa

"Pa, Ara tetap tidak ingin menerima ini. Lagipula bisnis papa juga sudah berkembang pesat tanpa perlu menjodohkan Ara dengan anak rekan bisnis papa" Ucap Ara yang berusaha meyakinkan pak sean agar membatalkan perjodohan itu.

"Tapi saya ingin lebih dari itu!!" Ucap Pak sean sedikit emosi.
"Tapi ya terserah kamu ingin melanjutkan perjodohan ini atau membatalkannya" ucapan Pak Sean mampu membuat Ara tersenyum,

"Eittsss.. jangan senang dulu, saya punya 2 pilihan untukkmu. Pertama jika kamu menerima perjodohan ini, maka ustadz itu akan selamat. Kedua, jika kamu menolak perjodohan ini, maka hidup ustadz itu akan berakhir" Ucap Pak sean sembari mengitari Ara, senyuman Ara kini memudar. Ia bingung harus melakukan apa.

"Yaallah aku harus apa, disisi lain aku ingin menolak perjodohan ini namun, disisi lain aku tidak mau kehilangan orang yang aku sayang" batin Ara tanpa disadari air mata nya jatuh.

"Saya beri waktu 10 menit" ucap pak sean yang kini sedang memainkan ponselnya sedangkan Ara masih diam mematung dengan pikirannya.

"Waktu itu Ayyas menyelamatkanku dari para preman. Ayyas juga yang menyelamatkanku dari kehidupan ku yang sesat dan menuntunku kejalan yang benar. Dia sudah banyak membantuku untuk mengenalmu. Kali ini aku akan membalasnya walau harus mengorbankan perasaan ku. Aku akan menerima perjodohan ini. Ya.. aku akan menerimanya. Ini semua kulakukan agar Ayyas baik-baik saja. Aku akan terus mencintaimu " Batin Ara

"Waktu mu habis, silakan berikan keputusanmu" ucap pak sean

"Baik, Ara.. a..akan me..nerima perjodohan ini" Ucap Ara sembari menunduk.

"Bagus, Anak pintar. Mulai besok kau akan pulang kerumah karena papa akan mengadakan malam malam dengan rekan bisnis papa" ucap Pak sean meninggalkan ara yang sedang menangis.

Kini pak sean dan anak buahnya sudah meninggalkan tempat itu hanya tinggal Ara dan Ayyas yang masib didalam tempat itu.

-
-

Ayyas Pov

"Apa alasan pak sean melakukan semua ini? Dan apa yang mereka bicarakan diruangan itu?" Pertanyaan itu yang kini memenuhi pikiran ayyas.

Setelah begitu lama

Hiks.. hiks.. hiks..

Suara tangisan

"Mengapa Ara menangis? " Ayyas merupakan tipe orang yang tidak tega melihat wanita menangis.

"Hei tolong beritahu saya mengapa Ara menangis" teriak Ayyas, ternyata para suruhan telah meninggalkannya sendirian dan tentunya masih dengan ikatan ditubuhnya

"ARAAAA!!! KAMU KENAPA RAA!! teriak Ayyas.

Ayyas pov end

-
-

Restui Aku Menikah Dengan Ustadz [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang